7

948 95 103
                                    

7

senin pagi dan sesuai janji sehun mengantarkan kwangmin bersekolah hari ini. sehun tentu saja mengajak jaemin juga, sekalian melihat-lihat taman bermain yang ada di dekat tk kwangmin. satu yayasan dengan tk kwangmin hanya berbeda tingkat saja.

setelah mengantar kwangmin, memberikan pelukan juga lambaian tangan akhirnya sehun berjalan bersama jaemin ke samping gedung tk kwangmin. jaemin berjalan dengan gaya sok keren sambil menggandeng tangan papa.

padahal jika di lihat jaemin sangat tidak keren sama sekali. bayi kecil dengan perut gendut juga bokong dibalut popok juga wangi minyak bayi dan sendal karet kesayangan jaemin yang menempel di kakinya sama sekali bukan gaya yang keren tapi biarlah bayi dimana-mana memang begitu kan?

sehun melihat beberapa orang tua ada di taman bermain juga bersama anak-anak mereka dan kebanyakan tentu saja wanita paruh baya dengan putra atau putri mereka. sehun satu-satunya pria disana yang membawa bayi dan itu cukup membuat semua perhatian tertuju padanya.

tapi sehun tetap saja cuek dan berjalan mendekat kearah gerombolan ibu itu kemudian membungkuk dan tersenyum dengan ramah, atau sok ramah saja? aslinya kan sehun sangat judes.

"boleh saya bertanya ibu-ibu sekalian?" tanya sehun dengan nada super ramahnya.

"te-tentu saja silahkan" jawab salah seorang ibu yang terlihat sangat gugup membuat sehun tersenyum geli. ternyata pesonanya masih saja membuat orang gugup meski dirinya sudah punya tiga orang anak yang sangat jahil.

"dimana ruang guru?" tanya sehun iseng saja.

"oh disebelah sana tuan" tunjuk ibu lain di sebuah pintu yang terbuka di dekat tempat bermain anak-anak saat ini.

"ah, terima kasih kalau begitu. permisi" ucap sehun masih dengan nada yang ramah dan membungkuk juga dengan ramah.

jika sehun bersikap ramah maka jaemin mengerutkan dahinya dan mengerucutkan bibir tipisnya tanda dia sedang tidak menyukai sesuatu. yah meski bocah itu tetap membungkuk dengan patuh mengikuti apa yang papanya lakukan karena jaemin tetap harus jadi anak baik meski sedang kesal.

jaemin mengikuti papa memasuki ruangan yang penuh dengan gambar-gambar yang menarik di kedua mata jaemin dan jaemin langsung kehilangan rasa kesalnya karena gambar warna warni yang memenuhi dinding ruangan itu.

jaemin menarik tangannya dari genggaman tangan sehun dan berjalan meninggalkan sehun dan melihat gambar yang begitu menarik perhatiannya sejak tadi. sebuah pesawat besar dengan warna biru cerah. sehun kemudian berjongkok di belakang jaemin dan memeluk jaemin dari belakang.

sehun jadi kembali mengingat saat dulu dirinya mengajak kwangmin kesini untuk pertama kalinya dan kwangmin juga sama tertarik pada gambar pesawat besar ini. tak terasa kini kwangmin sudah bisa membaca, sudah bisa menghitung, sudah sangat cerewet dan sangat pintar.

"gambar apa itu?" tanya sehun membuat jaemin menoleh.

"petawat tepelti punya jae jae, yang ini bilu punya jae jae putih" ucap jaemin. jaemin memang cerewet dengan hal yang dia sukai.

"oh selamat pagi" sapa seorang wanita dengan sangat ramah. sehun mengenal wanita ini dengan baik tentu saja, karena dulu kwangmin juga bersekolah disini kan?

"selamat pagi bu guru" canda sehun membuat jaemin yang awalnya hanya bengong melihat wanita di depannya kini membungkukkan badannya.

"wah tuan oh, lama tidak berjumpa. setelah kelulusan kwangmin tentu saja. wah siapa ini?" tanya wanita itu sambil berjongkok di depan jaemin.

kepala taman bermain ini memang sedikit berbeda menurut sehun, selalu memakai celana training, terlihat santai tapi sangat memahami jiwa anak-anak yang selalu ingin tahu dan tidak mengerti apa itu bahaya dan ketakutan.

ANOTHER OUR BABY PT 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang