18

880 98 36
                                    

18

setelah sepakat dengan jongin, sehun segera menghubungi ravi dan juga chanyeol untuk membawakan beberapa kotak besar untuk mengumpulkan mainan jaemin dan juga kwangmin. sehun juga sudah meminta keduanya untuk membawa anak mereka kerumah, membantu memilih mainan jaemin dan juga kwangin, siapa tahu kan anak-anak mereka ingin juga mainan yang dimiliki jaemin dan kwangmin.

yah meski sehun juga sadar jika anak chanyeol perempuan dan anak kedua ravi juga perempuan. tapi biarkan saja. sehun juga sudah menghubungi jongin untuk meminta maid mereka mengeluarkan mainan lama jaemin dan kwangmin dari dalam sarang mereka.

pukul 9 tepat jaemin keluar dari kelasnya dan tak lama setelah itu kwangmin juga keluar dari kelasnya. jadi keduanya sudah ada didalam mobil sehun duduk dengan tenang dan cemberut membuat sehun tersenyum. pasti keduanya masih merasa kesal karena tidak bisa pergi membeli mainan baru.

"papa sudah punya cara agar kita bisa beli mainan lagi." ucap sehun sambil menyetir dan membuat jaemin dan kwangmin langsung bangkit dari duduk mereka dengan penuh semangat.

"bagaimana caranya?" tanya kwangmin penuh dengan semangat.

"apa apa papa?"  ucap jaemin yang membuat sehun tersenyum mendengar ucapan penuh semangat dari kedua anaknya.

"jika terlalu banyak harus dikurangi kan? bagaimana jika kita berikan beberapa mainan kwangmin dan jae jae kepada teman-teman yang ada di rumah nenek yang ada di panti mama?" tanya sehun yang membuat kwangmin langsung cemberut.

"boleh, jae jae boleh" ucap jaemin sebelum menoleh dan melihat kearah akak min yang sedang cemberut maksimal.

"napa?" tanya jaemin pada kwangmin.

"tidak ingin diberikan"

"mainan lama ya papa?" tanya jaemin.

"kalian boleh pilih manapun yang akan di berikan pada mereka"

"ndak" ucap kwangmin yang membuat sehun menghela nafas. sehun langsung menepikan mobilnya ke pinggiran jalan dan menoleh kearah kwangmin.

"kenapa tidak boleh? bukankah mainan itu sudah tidak di pakai lagi? sudah tidak dimainkan lagi?" tanya sehun.

"tapi itu mainan akak min papa. tidak boleh"

"akak dengarkan papa, akak min bisa membeli mainan lagi dan lagi sedangkan anak-anak di panti itu tidak bisa membeli mainan mereka. dengarkan papa baik-baik. anak-anak di panti itu tidak punya papa, tidak punya mama jadi mereka tidak punya papa dan mama untuk membelikan mereka mainan sedangkan akak min dan adik jae jae bisa membeli mainan kapanpun. memberikan mainan akak min seperti akak min memberikan kebahagian untuk mereka. akak min tidak kasihan pada anak lain yang ada di panti?" tanya sehun sambil melihat kearah kwangmin yang menunduk dalam.

"kalau tidak ingin diberikan tidak papa, kita hanya tidak perlu membeli mainan baru lagi." ucap sehun final sebelum kembali menjalankan mobilnya menuju kerumah.

sehun hanya diam selama perjalanan pulang, begitu juga jaemin dan kwangmin yang juga hanya diam. entah apa yang kedua bocah itu pikirkan tapi sehun yakin keduanya sedang menimbang apa keputusan yang akan mereka ambil. sehun membiarkan saja keduanya mengambil keputusan mereka sendiri.

ada sebab akibat di dalam sebuah keputusan yang diambil, yah meski sekarang hanya berhubungan dengan mainan tapi sehun yakin jika memberikan mainan bagi seorang anak itu tidak akan pernah mudah. mainan adalah satu hal yang paling anak-anak inginkan dan sayangi. katakan sehun keterlaluan tapi anak-anak harus belajar dengan hal yang paling mereka sayangi agar tahu apa itu kehilangan. meski konteksnya disini adalah kehilangan demi senyuman orang lain.

tapi memang anak kecil mengerti apa itu senyuman untuk orang lain? sepertinya tidak jadi sehun hanya diam dan membiarkan jaemin dan kwangmin berpikir dengan logika anak-anak mereka. sehun sudah memberikan pengertian sesederhana mungkin jadi hanya tinggal biarkan si kecil memikirkan apa yang mereka benar-benar inginkan.

sehun sempat mampir untuk membeli beberapa cake untuk anak-anak lain yang sedang menunggu di rumah. sehun juga mengirimkan pesan pada jongin jika jaemin dan kwangmin atau lebih tepatnya kwangmin sedang dalam mode ngambek tidak ingin membagikan mainan miliknya.

butuh waktu hampir 30 menit untuk sehun sampai kerumah, kenapa sangat lama? karena sehun ingin kwangmin punya banyak waktu untuk berfikir tentang apa keinginannya dan apa yang akan dia lakukan selanjutnya. jadi tidak masalah sedikit lebih lama.

sampai di garasi depan sehun langsung membantu jaemin keluar dari mobil dan membiarkan si tengah itu berjalan memasuki rumah terlebih dahulu. setelahnya sehun juga membantu kwangmin keluar dari mobil dan mengeluarkan cake dan juga dua tas milik kwangmin dan juga jaemin.

sehun mengikuti kwangmin yang berjalan dengan lesu. sehun tidak mendahului kwangmin yang berjalan super pelan hingga keduanya sampai di halaman depan dan kwangmin langsung membalikkan tubuhnya dan melihat kearah papa yang berdiri di belakangnya.

"jika akak min memberikan mainan akak apa yang akan akak terima?" tanya kwangmin yang membuat sehun tersenyum sebelum berjongkok di depan kwangmin dan menaruh semua barang yang sehun bawa di rumput gemuk di halaman depan rumahnya.

"tidak ada barang atau benda yang akan benar-benar akak min dapatkan. coba papa tanya, saat seseorang tertawa karena sesuatu yang akak berikan apa yang akak rasakan?" tanya sehun sambil mengusap bahu kwangmin. kwangmin menggeleng pelan dan sehun hanya bisa tersenyum kemudian.

"rasanya ingin tersenyum tidak? emm atau rasanya ada yang aneh disini tidak?" tanya sehun sambil menunjuk kearah dada kwangmin. "rasanya geli dan membuat akak ingin tertawa karena berhasil membuat orang lain tertawa juga" 

"akak tidak tahu papa"

"ingin coba? kalau iya akak bisa memilih mainan yang paling akak tidak sukai dan kita lihat apa yang papa katakan benar atau tidak"

"iya, akak coba"

"bagus, pintar sekali akak min nya papa" ucap sehun sambil memeluk kwangmin dan mengusap punggung kwangmin pelan.

"akak tanya mama ya papa?"

"boleh, nanti jawaban mama pasti mirip meski tidak sama" sehun hanya bisa tertawa saat kwangmin memilih untuk langsung berlari meninggalkan sehun setelah papa selesai dengan apa yang di katakan.

sehun kembali mengambil tas dan kotak cake yang dibawanya dan berjalan mengikuti kwangmin yang berlari memasuki rumah. begitu masuk kedalam rumah ruang tengah rumahnya sudah ramai tentu saja. 

ada si kecil park yura yang kini sudah belajar berjalan, ada kim juno yang duduk tenang masih dengan seragam sekolahnya lalu ada adik cantiknya juno kim ye na. di tambah jaemin yang duduk di dekat ye na dengan pandangan fokus pada ye na membuat sehun tertawa geli. 

jika bertanya dimana youngmin, bayi gendut itu sudah ada di pelukan chanyeol yang sukses membuat yura cemburu dan beberapa kali akan menggapai youngmin untuk dicubit karena berani-beraninya bayi asing merebut papa darinya. belum tahu saja jika youngmin sudah aktif bisa berubah menjadi anarkis dan balas menendang. 

sehun tidak langsung menghampiri anak-anak dan memilih untuk kedapur meminta maid memotong kue yang di bawanya lalu naik ke kamar dan mengganti baju juga membersihkan dirinya sebelum menggendong anaknya sendiri nanti. memang sehun mau menggendong bayi lain? yang pasti apakah bayi lain mau bersama sehun si wajah galak? entahlah tidak tahu.

tbc

Yuhuuuuuu!!!! I'm back!!! 🤣🤣🤣🤣

Rencananya sih kemarin mau up nya e tapi aing ge mager bener dan berakhir dgn rebahan seharian 🤣🤣🤣

Sambil nonton 2gether again 😅😅😅

Emang ada gila2nya aing weekend kemarin 🤣🤣🤣

Dah yuk komen yuk mari 😅😅😅

ANOTHER OUR BABY PT 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang