10

909 108 39
                                    

10

setelah menempuh perjalanan singkat akhirnya sehun dan keluarganya sampai ke sekolah kwangmin. sehun dan jongin menunggu kwangmin sampai dia memasuki gedung sekolahnya sebelum berjalan menuju ke taman bermain dimana recananya jaemin akan bersekolah disana.

tapi melihat betapa kesalnya sehun kemarin membuat jongin sedikit ragu sehun akan memberikan ijinnya atau tidak untuk jaemin tetap bersekolah di sini. jongin tersenyum saat jaemin sedikit berlari memasuki halaman taman bermain membuat jongin yakin jika kejadian kemarin bukan masalah untuk jaemin. hanya sehun yang merasa sensitif dengan kejadian kemarin.

jongin berjalan lebih dahulu dan membiarkan sehun mengikutinya bersama si bungsu yang ada di dalam keranjang bayinya. mungkin sedang bobok ganteng. jongin berjalan mengikuti jaemin yang berlari-lari kecil menggemaskan.

jongin masih tersenyum saat jaemin bertemu dengan anak-anak lain dan tersenyum kearah mereka tapi senyum jongin luntur saat jaemin berhadapan dengan seorang anak yang lebih besar dari jaemin. keduanya berhadapan sebelum jaemin mengerutkan dahinya dalam.

jongin jadi langsung memahami jika bocah itu yang kemarin membuat kaki jaemin memerah. jongin kaget saat jaemin bukannya marah tapi malah tersenyum dan menunjukkan mobil merah miliknya.

"jae jae bawa mobil tendili" ucap jaemin membuat jongin kaget tentu saja. bagaimana jaemin bisa punya ide seperti itu? membawa mobilnya sendiri agar bisa bebas bermain dengan mainannya tanpa di ganggu oleh anak lain.

"tidak bagus" ucap bocah itu membuat jaemin mengerutkan dahinya.

"tapi jae jae tuka"

"jelek"

"bial"

"ingin mendorong anakku lagi?" tanya seorang wanita dewasa yang membuat jaemin menoleh keatas begitu juga jongin yang melihat kearah wanita yang mengakui bocah itu sebagai anaknya.

"siapa namamu?" tanya jongin pada anak kecil yang berhadapan dengan jaemin tadi.

"kim jonghyuk" jawab anak itu dengan tegas yang membuat jongin tersenyum setelahnya.

"jonghyuk anak yang baik kan?"

"tentu saja"

"kalau anak yang baik jika melukai orang lain apa yang harus jonghyuk lakukan?"

"minta maaf?"

"lalu kenapa kemarin jonghyuk tidak minta maaf pada jae jae? jonghyuk melukai jae jae kan?"

"tapi jae jae mendorongku. sakit"

"lalu apa kaki jae jae tidak sakit? sebagai anak baik harus saling menyayangi, main bersama dan tidak boleh melukai satu sama lain"

"maaf" gumam jonghyuk membuat jaemin tersenyum lebar.

"iya jong jong" ucap jaemin kemudian sambil menggandeng tangan jonghyuk dan kemudian keduanya berlalu meninggalkan jongin dan juga wanita yang kini keduanya berhadapan.

"nyonya kim, perkenalkan saya ibu jae jae. maaf atas kejadian kemarin tapi bukankah seharusnya memang jonghyuk minta maaf juga sejak kemarin? kenapa harus ditunda-tunda? jika salah katakan maaf simpel tapi orang tua egois membuat anak-anak menjadi saling tidak akrab satu sama lainnya" ucap jongin.

"jangan sok mengajari aku tentang cara membesarkan seorang anak"

"bukan, aku hanya memberikan saran saja. siapa tahu bisa di pakai, kalau tidak pun tidak masalah" ucap jongin dengan senyumannya yang khas.

"jangan sok pintar" 

"tidak, jangan tersinggung. anak-anak saja bermain dengan bahagia"

"jangan merasa sok pintar dalam hal mendidik anak-anak."

"bukan sok pintar hanya mengajarkan hal yang simpel untuk seorang anak itu akan terpakai sampai selamanya. minta maaf saat melakukan sebuah kesalahan, berkata tolong saat meminta sesuatu atau menyapa dengan baik itu tugas orang tua untuk mengajarkan."

"ah kamu tersinggung soal yang kemarin?"

"tentu saja, jae jae terluka kakinya memerah terkena lemparan dari anak anda dan anda pergi begitu saja tanpa meminta maaf. bukankah itu contoh yang buruk? selamat pagi" jongin membungkuk sebelum berbalik dan berjalan mendekat kearah sehun yang sudah ada di dekat jaemin yang sedang bermain dengan jonghyuk.

keduanya terlihat bahagia bermain bersama tidak seperti kemarin yang penuh dengan tangisan. kelas di mulai lebih awal dan mau tidak mau sehun juga jongin harus menunggu diluar sementara jaemin masuk kedalam kelas bersama bu guru jiyong yang cukup sehun dan jongin percayai untuk menjaga anak-anak.

jongin dan sehun duduk bersama di bawah pohon rindang yang ada ditaman yang dimiliki oleh taman bermain ini. jongin membiarkan sehun memangku si bungsu yang terbangun karena merasa lapar. jongin tersenyum dan mengusap pipi si bungsu yang sedang asik menyusu dari botol susunya yang hangat.

"jadi? akan sampai kapan anak kita tidak punya nama?" tanya jongin kemudian sambil melihat kearah sehun yang sedang melihat kearah si bungsu yang sedang sibuk mengisi perut kecilnya.

"aku sudah ada nama untuknya. oh youngmin, bagaimana?"

"kenapa youngmin?"

"karena youngmin memiliki arti yang bagus tentu saja karena nama adalah doa. youngmin berarti seorang penguasa yang tidak takut mengambil resiko yang berarti dia adalah penguasa yang kuat"

"nama yang bagus. oh youngmin, youngie" bisik jongin pada bayinya yang sudah selesai menyusu dan tanpa di duga bayi kecil itu tersenyum seolah tahu dan menyukai nama barunya.

"bayi kecil suka nama barunya" ucap sehun sebelum menggendong youngmin, berusaha membuat bayi kecilnya itu bersendawa.

"gemas sekali gemas gemas" jongin menarik kecil pipi youngmin saking gemasnya dengan putranya yang satu ini. yah meski harapannya dulu youngmin akan jadi princess tapi keluar dengan belalai tapi ya sudah lah ya. yang penting youngmin tak kalah menggemaskan dari dua kakaknya.

setelah bersendawa kecil akhirnya sehun bangkit dan mulai menimang si kecil untuk bisa tertidur lagi karena bayi kecil harus banyak tidur agar cepat tumbuh dan semakin menggemaskan.

jongin membiarkan saja sehun berjalan kesana kemari menimang youngmin untuk membuat bayi kecil itu tidur. jongin hanya bisa tersenyum melihat betapa perhatiannya sehun pada anak-anak mereka. jongin bahkan memotret sehun dan mengirimkannya pada baekhyun di sertai sebuah pesan 'akhirnya bayi kecilku bernama oh youngmin' di sertai emoticon tertawa.

jongin terlalu memperhatikan ponselnya hingga tidak menyadari jika seorang pria dan wanita sudah berdiri di depannya. pria dengan setelan jas mahal dan juga wanita angkuh yang tidak mau mengakui kesalahan anaknya dan menyalahkan jae jae kini berdiri didepan jongin dengan gaya angkuh yang membuat jongin hanya bisa tersenyum saja.

jongin bangkit dari duduknya dan kini berhadapan dengan dua orang yang baru hari ini dikenal jongin tapi hari ini juga jongin langsung bisa menyimpulkan jika dua orang ini sama egoisnya. selalu ingin menang sendiri dan menyalahkan semua pada orang lain.

tipe yang begitu jongin benci, benar-benar benci. orang seperti ini juga akan menjadi benalu dan hanya akan meremehkan orang lain tanpa mau mengenal orang lain terlebih dahulu. mereka hanya akan menyerang dan berkata bahwa mereka adalah yang paling benar sedangkan orang lain tidak diberi kesempatan untuk memberikan pembelaan meski itu hanya satu patah kata saja.

jongin memperhatikan dua wajah yang akan dia ingat selamanya. sepasang manusia menyebalkan yang membuat jae jae terluka dan tidak mau minta maaf.

tbc

Nih Yang penasaran gimana mamah bear ngelabrak orang 🤣🤣🤣

Maaf kalo mamah bear kurang sadish 🤣🤣🤣

Komen komen mari yuk

Papai!!!

ANOTHER OUR BABY PT 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang