30
pandangan jongin akhirnya terganggu ketika ada seseorang yang memasuki restoran dan membunyikan lonceng di atas pintu yang membuat perhatian beberapa orang teralihkan. jongin menoleh begitu pula dengan sehun yang sedang memotong daging untuk dua putranya yang masih saja kelaparan. jongin sedikit mengerutkan dahinya saat pria yang baru saja masuk itu datang menghampiri meja yang jongin dan teman-temannya gunakan.
sedikit mengagetkan karena pria itu mendekati yura dan mencium pipi yura membuat semua orang akhirnya tersadar juga jika mungkin saja pria itu adalah suami yura. jika beberapa teman jongin kaget maka baekhyun dan juga jongin hanya saling melirik sebelum tersenyum dan kembali makan dengan tenang. sebenarnya jongin jadi penasaran sebenarnya siapa yang tukang pamer dan tidak mau kalah? jongin kah? sepertinya bukan.
"cheers kim" ucap baekhyun sambil mengangkat jus jeruk miliknya dengan senyuman yang membuat jongin tertawa geli. kenapa jeruk? ingat baekhyun punya bayi di rumah.
"cheers byun, we got what we really want" balas jongin sambil megangkat jus jeruk miliknya dan melakukan cheers dengan baekhyun.
"kenalkan teman-teman ini suamiku park jong seong, dia bekerja sebagai ceo" ucap yura penuh dengan kebanggan yang membuat senyuman baekhyun semakin lebar. baekhyun sedikit penasaran karena ada ceo lain yang sedang sibuk dengan tiga bayi di meja yang lain. bisa saja kan keduanya saling mengenal satu sama lainnya.
baekhyun jadi penasaran apa sehun mengenal siapa ceo di depannya saat ini yang begitu yura banggakan. jadi baekhyun putuskan untuk menoleh dan melihat kearah sehun yang ternyata juga sedang melihat dan meneliti siapa pria park itu. hal itu jelas membuat baekhyun tersenyum. sehun sedang mencoba mencari tahu siapa suami yura di dalam ingatannya.
sehun mengerutkan dahinya dalam sambil melihat pria bermarga park yang ada di depan sana. sepertinya sehun pernah melihat dan mendengar nama itu tapi entah bagaimana sehun melupakannya. sepertinya orang itu tidak penting di dalam kehidupan sehun hingga sehun melupakannya begitu saja. sehun menyadari jika dia benar-benar menyebalkan. tapi begitu pria itu menoleh dan melihat kearahnya sehun jadi semakin yakin pernah melihat pria itu. tapi dimana ya?
lalu saat pria itu mendekat sehun merasa mengenalnya meski entah bagaimana tidak mengingatnya. sehun tidak peduli dan memutuskan untuk menyelesaikan panggangannya untuk kwangmin dan jaemin yang sudah seperti burung kecil yang kelaparan dan ingin makanannya segera.
"wah oh sehun, benar-benar oh sehun? aku tidak menyangka jika bisa bertemu disini denganmu dan dalam kondisi yang seperti ini" ucap pria park itu yang membuat sehun mengerutkan dahinya dalam, yang benar saja. kenapa semua park membawa masalah untuknya? ada park chanyeol dan sekarang park yang satu ini. tapi dibandingkan dengan chanyeol park yang satu ini lebih menyebalkan. sok tahu dan sok kenal.
hei sehun tidak benar-benar ingat siapa pria di depannya ini dan tidak peduli juga padanya dan lagi apa itu tadi, kondisi seperti ini? apa maksudnya? benar-benar mengesalkan. kwangmin, jaemin bahkan youngmin ikut memperhatikan pria itu dengan seksama seolah menunggu juga apa yang akan terjadi selanjutnya. sehun memilih mengabaikan apa yang pria itu katakan dan menaruh beberapa potong daging untuk kwangmin dan juga jaemin.
"tiup dan makan pelan-pelan" kata sehun pada kwangmin dan jaemin setelah memutuskan untuk mengabaikan pria antah berantah itu.
"wah ternyata oh sehun masih juga sangat sombong meski kini dia makan di restoran seperti ini dan dengan tiga orang anak yang kelaparan" ucap pria itu membuat sehun mendengus kesal.
"kamu mengenalku dengan baik ya hingga bicara hal menyebalkan? aku bahkan tidak ingat pernah mengenal seseorang dengan mulut sampah sepertimu" ucap sehun dengan nada tajam.
"sampah bau. uwek" ucap kwangmin kemudian.
"tampah pegi-pegi tidak bule menganggu mam" tambah jaemin yang membuat sehun tersenyum. sedang youngmin bocah itu sudah memberikan death glare terbaiknya. meski tidak ada yang akan takut padanya. karena youngmin benar-benar lucu sekali.
"kamu tidak mengingatku?" tanya pria park itu dengan nada tidak percaya.
"kamu presiden yang menjabat tahun ini? aku bahkan tidak peduli dengan itu jadi haruskah aku mengingatmu? sangat tidak penting. pergi sana jangan ganggu aku" ucap sehun sambil mengibaskan capit daging di tangannya meminta orang itu untuk pergi.
"kamu tidak ingat aku? kita bahkan satu kelas sejak kelas satu di sma yang sama oh sehun. kita bahkan bersaing selalu untuk dapat apa yang kita inginkan, masih tidak ingat aku?"
"bersaing? aku? denganmu? sepertinya tidak mungkin. jika iya pasti aku yang menang" sehun mengerutkan dahinya semakin dalam, temannya semasa sma? kebetulan macam apa ini sebenarnya?
sehun jadi harus mengingat kembali masa sma nya yang sudah sangat lama berlalu dan mencoba mengingat siapa orang di depannya ini dan persaingan macam apa yang mereka lakukan di masa lalu? betapa bodohnya sehun menanggapi orang seperti ini dan bahkan bersaing dengannya. menyebalkan sekali.
sehun ingat dulu dia bersekolah disebuah sma yang cukup eksklusif dengan bayaran paling mahal dan juga berisikan putra-putra atau bahkan putri dari keluarga super kaya dan juga berpengaruh jadi pasti orang sombong di depannya ini salah satu dari pewaris keluarga park yang cukup terhormat, pantas saja sikapnya mengesalkan sekali. sepertinya sehun melupakan sikapnya sendiri yang sama menyebalkannya.
teman satu kelas sehun yang paling menyebalkan, itu yang coba sehun cari di dalam ingatannya tapi semakin sehun mencoba sehun semakin tidak merasa mengenalnya.
"aku berhasil merebut semua yang menjadi milikmu dan aku selalu menang" ucap pria park itu yang membuat sehun langsung bisa mengingat satu wajah yang begitu sehun benci hingga hari ini.
"ahh si menyebalkan yang punya obsesi gila ingin apapun yang aku punya? aku mengingat sikap burukmu meski aku melupakan siapa nama dan wajahmu. dan lagi sebenarnya kamu tidak berhasil mendapatkan apapun yang aku miliki kamu hanya dapat setelah aku mencampakkan semuanya, wanita-wanita itu kan yang kamu maksud?" tanya sehun.
"aku membuangnya padamu, aku mencampakkan semuanya untukmu, aku melakukannya supaya kamu terlihat menang dan bahagia setelahnya, sangat bodoh jika kamu mengira kamu melakukannya dengan baik, merebut semua yang aku miliki" sehun tertawa setelahnya. sial sekali sehun bertemu dengan orang ini disini di depan anak-anaknya yang seharusnya masih sangat polos.
"berhenti berpura-pura dan mengatakan hal yang tidak perlu oh sehun, aku sekarang ceo di perusahaan milik keluargaku sendiri dan kamu? ayah dari tiga orang anak? hanya itu?"
"kamu ingin aku menunjukkan apa yang aku miliki? atau sedang mencoba mencari validasi untuk keberhasilan yang kamu banggakan? jika hanya validasi akan aku berikan dengan senang hati" sehun tersenyum setelahnya bertepuk tangan dengan sangat bahagia "selamat atas jabatannya sebagai ceo tuan park" ucap sehun sebelum kembali berwajah datar bahkan menunjukkan jika sehun benar-benar sudah terganggu dengan kehadiran teman sma nya yang menyebalkan.
jika sehun sudah sangat kesal maka baekhyun tersenyum sangat lebar, sehun mengenal suami yura dan sepertinya hubungan keduanya tidak terlalu baik. orang seperti sehun saja sudah sangat menyebalkan apalagi jika ditambah dengan satu lagi orang yang cukup mirip dengan sehun yaitu suami yura. baekhyun penasaran bagaimana sehun akan menangani suami yura yang menyebalkan di depan anak-anaknya yang berbinar melihat bagaimana papa mereka menahan kesal.
tbc
yuhuuuu good morning, happy monday!!!! sarapan apa nih enaknya ya? wkwkwk
mon maap rencana hanya berubah menjadi wacana saja wkwkwk
owe sebenernya mau up semalem tapi berubah mood karena entah kek mana owe merasa merana dan teraniaya lebai bat kan ya? trus memutuskan buat molor aja ngitungin kambing wkwkwkwk
dah lah yak, yuk mari komen dong ehehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER OUR BABY PT 2
Fanfictionkelanjutan story Yang kita cintai bersama ihir 🤣🤣🤣