29
setelah kepergian jongin beberapa jam yang lalu sehun sedang memandangi ponselnya dengan alis berkerut dalam. sehun penasaran dengan teman-teman jongin semasa sma nya. salahkan pernikahan sehun dan juga jongin yang sangat mendadak saat itu yang jelas membuat sehun tidak bisa mengundang banyak orang, ditambah dengan keadaan jongin yang sudah bersama kwangmin membuat keduanya semakin enggan mengundang seseorang untuk datang ke pernikahan mereka.
inginnya sehun mengumpati dirinya saja yang benar-benar mengesalkan saat itu. tapi jika tidak ada kwangmin sehun belum tentu juga bisa memiliki jongin dengan mudah. jadi serba salah. sehun belum bertemu dengan jongin saat itu dan begitu penasaran dengan bagaimana jongin saat itu, apakah sudah sangat menarik seperti saat pertama kali sehun melihatnya? sehun benar-benar penasaran hingga tanpa sadar mengabaikan kwangmin dan juga jaemin yang bermain di karpet di depannya dan hanya sibuk melihat ponselnya saja tanpa bicara apapun.
"papa napa?" tanya jaemin tiba-tiba bangkit dari duduknya dan penarik ponsel papanya dan bahkan langsung membuangnya begitu saja membuat sehun hanya bisa menghela nafasnya dalam.
bagaimana tidak menghela nafasnya dalam jika ponsel sehun adalah ponsel keluaran terbaru dengan harga beberapa ribu dolar yang bahkan setelah dibuang begitu saja jaemin masih juga sempat menginjak ponsel itu sebelum memeluk sehun meminta perhatian dari papanya saat itu juga dan tidak boleh diganggu gugat. egois menyebalkan seperti jongin tapi juga sangat lucu dan menggemaskan seperti jongin juga. kombinasi yang membuat sehun benar benar mabuk. sehun mana bisa melawan keimutan anak-anaknya apalagi keimutan ibu mereka. menyebalkan.
dan pada akhirnya sehun hanya bisa menghela nafasnya panjang dan memeluk jaemin erat. inginnya di remas saja saking gemasnya tapi nanti ngamuk bisa gawat. sehun juga salah sebenarnya, seharusnya sehun mencampakkan ponselnya dan mengajak dua anaknya bermain saja tapi apalah daya sehun ingin melihat bagaimana kartunya digunakan oleh jongin. juga ingin tahu kemana jongin pergi supaya bisa disusul.
"papa masih ingin kerja juga ya?" tanya kwangmin dengan nada kesal dan dengan sengaja menendang ponsel sehun menjauh sebelum ikut memeluk sehun dengan erat.
"oke papa akan main dengan kalian bedua, apa yang akan diamainkan?" tanya sehun sambil memeluk kwangmin di tangan kirinya dan jaemin di tangan kanannya.
"pokoknya ingin main papa main yang teru-teru" ucap jaemin yang sedang kumat cadelnya.
"akak min dan jae jae tahu tidak kalau mama sekarang sedang bersenang-senang dengan teman sma nya?" ucap sehun kemudian membuat jaemin dan kwangmin yang awalnya kesal langsung memandang sehun dengan tatapan tidak percaya mereka.
"kan biarkan saja mama pergi-pergi, papa kemarin juga pergi-pergi" ucap kwangmin kemudian lengkap dengan wajah kesalnya yang membuat sehun nyaris tertawa geli. sepertinya kwangmin masih sangat kesal karena sehun yang pergi-pergi. meski nyatanya pergi bekerja bukannya main seperti mama.
"kita bisa pergi menyusul mama kalau papa dapat notifikasi dari ponsel itu" ucap sehun sambil menunjuk ponselnya yang tergeletak dengan malang.
dan tanpa di duga jaemin bangkit dan mengambil ponsel itu sebelum memberikannya lagi pada sehun.
"pelgi ke mama taja, dengan papa tidak atik" ucap jaemin dengan wajah lucu menggemaskan tapi membuat hati sehun sakit. benar-benar oh jaemin ini.
tak lama setelah itu sehun langsung mendapatkan notifikasi pembayaran dari kartunya yang di gunakan jongin disebuah retoran daging yang membuat sehun tersenyum. memang sehun memberikan kartu itu gratis? tidaklah, sehun ingin tahu dimana jongin berada dan bisa menyusulnya kapanpun dan dimanapun.
benar itu adalah kejadian beberapa jam yang lalu dan sekarang sehun tengah di repotkan oleh dua anaknya yang sangat ingin makan daging sedang dagingnya belum matang juga. untung youngmin tenang duduk di kursinya dengan dot yang di genggam di kedua tangannya. menggemaskan jika diabaikan saja lirikan youngmin pada sehun yang terlihat mengesalkan seolah sedang menilai dan meremehkan sehun yang panik.
hingga akhirnya daging matang dengan sempurna sehun segera memotong daging-daging itu dengan potongan yang lebih kecil untuk dibagikan pada kwangmin dan juga jaemin yang sudah kelaparan. setelahnya sehun langsung memanggang daging lain dan memperhatikan bagaiman ajaemin dan juga kwangmin makan dengan tenang. sehun tidak perlu khawatir karena jaemin dan juga kwangmin sudah mengerti jika makanan panas harus ditiup terlebih dahulu baru dimakan meski sehun tetap memperhatikan keduanya.
berbeda dengan sehun yang kerepotan dan bahkan kesulitan untuk mendapatkan suapan untuk dirinya sendiri maka jongin tersenyum geli melihat bagaimana repotnya sehun dari kejauhan. siapa suruh menyusul tanpa pemberitahuan? rasakan repotnya menjaga tiga orang anak sendirian. senyuman jongin terganggu ketika jungman menepuk lengan jongin, membangunkan kebahagiaan jongin.
"itu keluargamu?" tanya jungman sambil menunjuk sehun dengan dagunya.
"ya, itu suami dan tiga anak kami. maaf karena sepertinya ada notifikasi pembayaran dari restoran ini akhirnya mereka menyusul kemari" jawab jongin dengan senyumannya.
"tidak masalah orang yang selalu pamer itu akan selalu melakukannya dengan ataupun tidak disengaja" ucap yura yang membuat jongin tersenyum kemudian.
"bukankah kita harus tunjukkan apa yang kita punya? jadi tidak masalah kan? lagi pula itu bukan pamer, hanya menunjukkan saja. jika orang lain merasa itu pamer maka orang itu yang sedang memiliki masalah, iri mungkin hingga menuduh yang tidak-tidak" jawab jongin masih dengan senyumannya yang menahan kesal.
"sudahlah makan, kenapa saling menyindir seperti anak kecil. jika tidak suka usir saja keluarga jongin dari sini atau panggil suamimu juga yura-sii" ucap baekhyun sebelum menyuapkan potongan daging tebal ke mulutnya lalu mengunyahnya dengan super bahagia.
jelas baekhyun sangat bahagia, disini dia bisa makan dengan kenyang dan makanannya super enak di tambah tontonan berupa drama dan juga sindiran picisan ala anak kecil yang yura ucapkan untuk jongin lalu ditambah dengan bekhyun yang bahkan tidak perlu menahan dirinya untuk tidak menggunakan kata-kata pedasnya benar-benar menghibur sekali. baekhyun sangat suka.
"orang luar tidak perlu ikut campur" jawab yura dengan nada sinis yang membuat jongin dan baekhyun tertawa geli.
"kau ada di depanku yang sedang makan jadi setiap kata-kata menyebalkanmu itu selalu membuat setiap gigit makanan yang aku kunyah menjadi hambar jadi bisa dihentikan saja? aku sangat heran apa gunanya reuni ini jika kamu terus saja bersikap seperti anak kecil yang haus perhatian? ahh dulu kamu adalah pusat perhatian tapi kini jongin yang menggantikanmu jadi kamu merasa sangat kesal?" tanya baekhyun pada yura yang membuat wajah yura memerah. sepertinya yura sangat kesal pada baekhyun.
jongin memutuskan untuk diam dan menoleh kearah meja sehun dan ternyata kwangmin sedang melihat juga kearahnya. bocah itu tersenyum dan melambaikan tangannya dengan heboh disusul kemudian oleh jaemin dan juga sehun. jongin hanya bisa tersenyum dan balas melambaikan tangannya juga yang membuat duo min dan juga papa mereka tertawa. benar-benar kombinasi yang manis dan memabukkan.
jongin tidak peduli pada keributan yang baekhyun buat atau wajah yura yang semakin memerah dan juga kesal, jongintidak peduli. jongin hanya melihat bagaimana orang-orang kesayangannya tertawa padanya itu sudah cukup membuat mood jongin kembali naik.
tbc
yuhuuu back with this story too, soalnya kek nya lama bat kagak up kan owe ya? hayuk dong komen gitu nama sih? kagak mau apa ngobrol sama owe?
jahat kalik lah
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER OUR BABY PT 2
Fanfictionkelanjutan story Yang kita cintai bersama ihir 🤣🤣🤣