23
malam datang begitu saja dan sehun pulang dijam 10 malam. jongin langsung terjaga saat sehun memasuki kamar mereka. sehun yang menyadari jika jongin terbangun karena ulahnya berjalan mendekati jongin dan mencium dahi jongin sebelum berjalan menuju kekamar mandi mereka sedang jongin memutuskan untuk bangun juga.
ada yang harus dibicarakan dengan sehun tentang anak-anak. jongin duduk menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang sambil memainkan ponsel miliknya melihat pesan yang masuk hingga sehun keluar dari kamar mandi sudah segar dan menggunakan piyama berwarna abu-abu. sehun langsung tersenyum saat melihat jongin bukannya kembali tidur malah menunggunya. sehun langsung naik keatas kasurnya dan duduk disamping jongin.
"kenapa tidak kembali tidur?" tanya sehun.
"ada yang harus kita bicarakan"
"sepertinya sangat penting"
"sangat penting memang. anak-anak mulai rewel dan mencarimu setiap hari."
"tidak perlu khawatir semuanya akan selesai saat sudah selesai"
"kan mulai lagi. jae jae dan kwangmin mulai tidak bisa di beri alasan, mereka menangis setiap pulang sekolah mencarimu dan kemudian tidak suka makan siang dan berakhir dengan menangis sampai ketiduran. apa tidak kasihan?"
"lalu apa aku harus meninggalkan pekerjaan yang menghasilkan uang untuk kita? aku hanya pergi selama beberapa hari saja diakhir tahun karena pembukuan dan banyak yang harus diperiksa."
"jika itu aku, aku jelas akan mengerti kamu tapi ini anak-anak yang hanya ingin papa mereka ada dirumah dengan mereka."
"sedikit lagi jongin, hanya sedikit lagi aku akan menemani anak-anak lagi setelah semuanya selesai" ucap sehun sambil memeluk jongin dengan erat, mengusap punggung jongin, berusaha meyakinkan jongin jika hanya tinggal sebentar lagi. jongin hanya harus menunggu sebentar lagi saja.
sehun jelas tahu jika berat untuk jongin merawat dan mengawasi kwangmin dan juga jaemin yang sedang dalam mode rewel dan ingin dengan papa mereka. tapi sehun jelas tidak bisa melakukan apapun karena dia harus bekerja di saat-saat tertentu agar kehidupan mewahnya tidak runtuh begitu saja. tentu sehun ingin jika anak-anaknya hidup dengan layak seperti sekarang kan?
"bagaimana dengan bertemu dengan mereka sebelum berangkat kerja?" tanya jongin sambil melihat wajah sehun.
"akan sedikit sulit untuk berangkat bekerja jika seperti itu jongin. akan sulit melepaskan keduanya untuk pergi bekerja. aku juga pasti merasa lebih berat untuk berangkat." ucap sehun sambil memeluk jongin lebih erat.
sehun benar-benar merasa berat. satu minggu penuh berhadapan dengan berkas-berkas dan tidak melihat ketiga putranya yang entah kini sudah seperti apa. bertambah tinggikah? bertambah gembulkah? atau semakin doyan makankah? mengingat itu membuat sehun benar-benar merasa depresi.
"mereka menangis setiap hari, mencarimu dan merengek terus. begitu pulang sekolah langsung murung dan merengek. menangis juga. aku benar-benar merasa pusing sehun"
"bersabarlah sedikit lagi ya sayang. hanya sedikit lagi"
"menyebalkan, kami benar-benar merindukanmu tau"
"aku tahu, aku juga sangat-sangat merindukan kalian. besok aku akann minta baekhyun untuk datang bersama anak-anaknya. mainlah dengannya"
"mengalihkan perhatian anak-anak?"
"ya begitulah" ucap sehun sambil tertawa.
"setelah itu habiskan waktu dengan anak-anak ya?"
"iya, sekarang tutup kedua matamu dan tidurlah. ini sudah sangat malam harus beristirahat"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER OUR BABY PT 2
Fanfictionkelanjutan story Yang kita cintai bersama ihir 🤣🤣🤣