3

1.3K 114 74
                                    

3

Jongin kembali menikmati harinya menjadi orang tua atas bayi kecilnya lagi. Bangun tengah malam lagi saat bayi kecilnya kelaparan. Mengganti popok si kecil dan hal-hal yang berbau bayi lagi tapi jongin menikmati hal itu meski matanya kini berkantung.

Jongin mencintai putra ketiganya yang begitu lucu ini. Pukul 12 malam, rumah dalam keadaan sepi dan gelap. Dua putranya sudah tidur di kamar mereka masing-masing. Sehun yang mengantar keduanya untuk naik ke kasur mereka tadi.

Dan kini si bungsu menangis karena popoknya basah dan juga lapar. Jongin sudah duduk di kursi nyamannya untuk menyusui si bungsu setelah mengganti popok si kecil dengan yang baru. Jongin menepuk pantat si bungsu pelan berusaha membuat si bungsu menutup matanya lagi.

Tapi nyatanya si bungsu bukannya menutup matanya tapi malah semakin membuka kedua mata sipit nya lebar-lebar. Jongin tersenyum saat pandangan mata mereka bertemu.

Jongin mengusap pipi lembut bayinya yang belum diberi nama sampai hari ini itu. Sehun benar-benar jahat bahkan bayinya sudah berusia satu minggu dan hingga hari ini belum memiliki nama.

Jongin kaget saat tiba-tiba seseorang dari belakang menyentuh bahu jongin yang membuat jongin menoleh dan ternyata sehun berdiri di belakang jongin membuat jongin kaget tentu saja.

"Sini biar aku gendong si adik" ucap sehun dengan nada mengantuk yang membuat jongin menahan tawanya.

"Yakin mau nimang adik? Kalau sampai pagi bagaimana?"

"It's ok. Sudah kenyang kan?"

"Sudah"

"Ya sudah, sini-sini adik sama papa" ucap sehun sambil membuka kedua tangannya.

"Iya, gih timang adik sampek bobok ya papa" jongin memberikan si bungsu pada sehun dan membiarkan sehun menggendong si kecil, memeluknya dengan hangat dan mulai menimang si kecil.

Jongin mengambil selimut bungsu yang bergambar beruang lalu menyelimuti si bungsu yang ada di pelukan sehun.

"Sehun sampai kapan bungsu akan dipanggil adik saja? Kenapa tidak diberikan nama?" Tanya jongin pada sehun.

"Sedang dipikirkan ya adik ya?" Ucap sehun sambil menimang bayinya.

"Sampai kapan?"

"Sampai hmm belum tahu ih kenapa mama cerewet sekali sih?" Sehun mencium bibir jongin dan tertawa karena jongin sudah memasang wajah cemberutnya.

"Ayolah aku sudah menemukan beberapa nama dan tinggal memilih yang terbaik. Jadi  jangan tanya terus" goda sehun pada jongin yang cemberut.

"Terserah"

"Jangan marah dong sayang. Aku akan segera berikan adik nama. Jangan ngambek nanti keriput baru tahu rasa"

"Hei ingin istrinya keriput apa bagaimana?"

"Tidak dong sayang. Kamu akan jadi yang paling cantik selamanya"

"Gombal"

"Engga, kan nyatanya memang kamu cantik"

"Berhenti"

"Mama cantik, paling cantik, sangat cantik, benar-benar cantik" goda sehun sambil tertawa geli.

"Jangan bercanda sehun. Berhenti" jongin mencubit pipi sehun dengan wajah memerah karena godaan sehun padanya.

"aku serius sekali kalau denganmu jongin" ucap sehun dengan nada seriusnya sambil mengusap pipi jongin membuat jongin mau tidak mau melihat kearah sehun yang kini sedang memandangnya.

ANOTHER OUR BABY PT 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang