12

865 109 35
                                    

12

jongin selesai dengan bubur milik jaemin saat kwangmin duduk di kursi makannya. kwangmin memandang mama dengan pandangan bertanya karena ruang makan masih dalam keadaan sepi. tidak ada jae gendut yang biasanya sudah ada di kursi tingginya dan bersiap untuk mamam. tidak ada papa juga yang biasanya sudah siap makan pagi bersama.

"mama jae gendut kemana?" tanya kwangmin yang membuat jongin menoleh saat sedang mendinginkan bubur jaemin.

"jae jae sakit akak min, badannya panas"

"bisa goreng telur di jae jae?"

"enak saja. mana bisa" ucap jongin sambil tertawa geli. yang benar saja kwangmin ini.

"akak boleh lihat jae jae?"

"nanti kalau panasnya pindah bagaimana?"

"ndak, akak kuat"

"yakin ya?"

"iya"

"ya sudah. mama akan mengantarkan ini ke kamar jae jae. akak min boleh ikut tapi hanya sebentar saja ya"

"iya sebentar saja" jawab kwangmin sambil mengangguk yakin.

kwangmin berjalan mengikuti mama yang sedang membawa nampan berisikan bubur untuk jaemin dan juga botol minum jaemin. ada susu dan air putih. jae jae kan monster susu tentu saja harus ada susu.

kwangmin membantu mama mendorong pintu kamar jaemin dan menemukan adik gendutnya itu ada di pelukan papa. telungkup dengan wajah lemas seperti belum makan. apa memang jae jae belum makan? entah min ndak tahu.

"jae jae sakit?" tanya kwangmin sambil berjalan mendekat dan menyentuh pipi jaemin dengan tangan kecilnya.

"takit, puting, lapal" ucap jaemin yang membuat sehun dan jongin harus menahan tawa. sakit masih saja merasa lapar. dasar jae jae.

"mamam, mama bawa mamam. mamam banyak-banyak biar pusingnya hilang" jawab kwangmin kemudian.

"bita?"

"iyalah. akak sekolah nanti akak pulang bawakan jae jae cake coklat ya?"

"hmm acih"

"uh sweet sekali, papa di bawakan tidak?" tanya sehun sambil mengusap kepala kwangmin dengan senyuman, yah sehun kan bangga juga anak sulungnya sudah tahu bagaimana cara menghibur saudaranya yang lain. gemas sekali.

"papa beli sendiri kan punya uang" jawab kwangmin sebelum melengos pergi meninggalkan kamar jaemin dan keterkejutan semua orang.

"oh ayolah anak siapa itu?" kata sehun sambil duduk dengan tegak masih dengan jaemin di pelukannya.

"papa kan bita beli tendili. belikan jae jae akak min adik min" ucap jaemin sambil tertawa pelan.

"oke apapun untuk trio min nya papa" sehun memeluk jaemin erat-erat dan menggoyangkan tubuhnya kekanan dan ke kiri karena gemas.

"jae jae mamam dengan papa ya" jongin duduk di pinggiran ranjang dan menaruh nampan di pangkuannya.

"mama?"

"mama temani akak min lalu mengantar kesekolah dulu"

"man yol antal akak, ya papa"

jaemin menoleh kearah papanya dan membuat sehun tidak bisa berkata apapun dan hanya bisa mengangguk saja. ah memang bisa menolak permintaan jaemin saat dia sakit seperti ini?

"tolong hubungi chanyeol atau ravi untuk mengantar kwangmin sekalian menjemputnya ya sayang?"

"iya. aku akan hubungi salah satunya"

ANOTHER OUR BABY PT 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang