17

876 104 72
                                    

17

jae jae ada di rumah satu minggu penuh sebelum kembali ke taman bermain. tentu setelah sehun kembali memastikan jika taman bermain jaemin dalam keadaan yang super aman supaya jae jae tidak kembali sakit. sehun memastikan setiap sudut taman bermain bersih dari nyamuk-nyamuk nakal tentu saja.

jadi pagi ini perdana jaemin kembali ke taman bermain, jongin jadi super sibuk karena harus menyiapkan perlengkapan jaemin dan juga kwangmin. jongin bahkan membuatkan bekal untuk keduanya khusus hari ini saja.

sejak pagi jongin sudah sibuk berada di dapurnya, jongin memasukkan beberapa potong buah ke dalam kotak bekal milik jaemin dan juga kwangmin. jongin hari ini membuat sandwich dan menatanya juga di dalam kotak lain yang sudah jongin siapkan juga.

selesai menata sandwich di dalam kotak bekal jongin sudah menemukan dua putranya ada di dalam gendongan sehun. kwangmin bersandar nyaman di bahu sehun begitu juga dengan jaemin. sepertinya keduanya masih enggan untuk bangun. keduanya sudah rapi berpakaian dan tentu saja sudah wangi. tapi sepertinya mandi tidak membuat keduanya benar-benar bangun.

jongin tertawa melihat kelakuan dua putranya yang selalu saja mewarnai harinya. jongin segera mendekat dan mengambil jaemin dari pelukan sehun dan mendudukkan bocah itu di kursi tingginya. jongin mengusap pipi jaemin dan menariknya membuat si kecil langsung membuka kedua matanya dan tersenyum kearah jongin sebelum minta peluk di pagi hari.

jongin memeluk si tengah dan menciumi wajah cutenya dan juga pipi gendutnya yang sangat menggemaskan, pokoknya jongin harus membuat jaemin kembali seperti semula. karena menurut jongin setelah keluar dari rumah sakit jaemin jadi sedikit kurus dan jongin tidak suka.

"akak bangun yuk" ucap jongin yang melihat kwangmin masih berada di pelukan papanya yang sudah duduk di kursi meja makan bahkan sudah mengunyah roti miliknya.

"akak, jae jae sudah bangun, nanti di tinggal lho" bisik sehun yang membuat kwangmin mengulat lucu.

"hmm iya" gumam kwangmin sebelum membuka mata sipitnya lebar-lebar meski masih bersandar di pelukan sehun.

"akak mamam" ucap jaemin sambil menunjukkan garpu kecilnya yang sudah tertancap potongan kecil roti dengan selai coklat kesukaan jaemin.

"hmm iya akak mamam juga lalu pergi sekolah" gumam kwangmin sebelum beranjak ke kursinya sendiri dan mulai makan paginya.

"jae jae kulah juga" ucap jaemin setelah menyuapkan potongan kecil roti miliknya dengan bahagia.

"diantar papa ya hari ini." kata sehun yang sukses membuat dua kakak beradik itu menoleh dengan penuh kebahagiaan.

"benal dengan papa?" tanya jaemin dengan senyumannya.

"yup dengan papa. pasti ingin mampir ke suatu tempat ya?" goda sehun yang membuat jaemin hanya tertawa.

"tidak boleh pergi membeli mainan lagi ya, rumah kita sudah penuh dengan mainan. beli hal yang lain" ucap mama yang sedikit kesal karena dimanapun dia berada selalu saja ada mainan diruangan itu.

bayangkan jika mainan ketiga anaknya bahkan sudah tidak cukup di ruang bermain mereka. tapi mainan itu ada hingga ke kamar tidur, kamar mandi, ruang kerja sehun, ruang tengah, taman depan dan belakang bahkan dapur bersih jongin tak lepas dari invasi mainan anak-anaknya.

"mainan balu mama" ucap jaemin dengan wajah polosnya yang membuat jongin ingin mencubit pipi gendut jaemin karena gemas.

"lalu mainan lama jae jae untuk apa? kan kasihan kalau tidak dipakai lagi" ucap jongin sambil mengusap pipi jaemin.

"bagaimana papa?" tanya kwangmin dengan nada sedihnya. ingin beli mainan baru tapi mainan mereka sudah terlalu banyak hingga mama marah. apa yang harus dilakukan?

ANOTHER OUR BABY PT 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang