Readers gelap tobat yaaa...
" Sekalian juga belajar supaya nanti nggak kaget. " Seloro Indri.
" Iya ma. Nanti aku bawa mai dan anak anak jalan di taman. "
" Ya udah, kalo gitu mama mau ke belakang ya mau bantu bu Khadijah. "
" Siippp ma."
" Fatin, Khanza mau makan es krim lagi ngga? " Tanya aqeela.
" Mau! Mau! " Sorak Khanza dan Fatin.
" Oke kita ke taman ya, sekalian bawa dek Mai. "
" Oke. " Ujar Khanza Fatin serentak.
" Iii gemesh deh si Mai. Gue boleh ngga qeel gendong Mai? Ya itung-itung sekalian belajar. " Ujar Rassya sambil terkekeh.
" Ya boleh dong. Tapi hati hati ya, tulang bayi masih rawan. " Ujar aqeela sembari memberikan Mai di gendongan Rassya.
Setelah aqeela melihat Rassya menggendong bayi, ia pun kagum sekaligus gemas melihatnya. Seperti seorang ayah dan anak. Merekapun bergegas berjalan menuju taman, namun ada tamu yang datang. Ya ternyata itu adalah sanak saudara Khadijah. Yang kebetulan datang dengan tiba tiba. Jadi mereka menunda sebentar untuk pergi ke taman.
Dan Khadijah pun memperkenalkan keluarga aqeela dan menceritakan semuanya. Dan ternyata keluarga itu adalah Vito." Maafkan aku Indri, Dimas. Maafkan aku, aku sungguh sungguh menyesal. " Ujar Vito yang benar benar menyesali perbuatannya.
" Iya, kita sudah memaafkan kamu kok. " Ujar dimas.
" Terimakasih, terimakasih. Aku sungguh lega melihat kalian memaafkan aku. Aku juga ingin bertanya dimana keberadaan Arika dan anaknya? " Tanya vito.
" Iya, kami ingin mengambil hak asuh anak Arika. Karena selama ini mas Vito belum pernah bertemu dengan putrinya itu, selalu saja Arika menyembunyikannya dari ayah kandungnya." Ucap khaleya istri Vito.
" Sekarang dia tinggal di alamat ini. " Ujar dimas sembari memberikan sebuah kertas berisi sebuah alamat.
" Terimakasih! Aku akan segera kesana untuk menjemput putriku. Aku juga ingin titip putriku Maura. Tolong jagakan dia disini. Aku nggak mau dia liat perang dingin aku dan Arika karena dia masih balita. " Ujar Vito.
"Dengan senang hati kami akan menjaga Maura. " Ujar dimas.
Vito pun bergegas pergi menuju alamat yang tertera di kertas itu.
" Sayang kamu juga tolong sekalian ajak Maura ya. Dan jaga maura ya, soalnya mama dan bunda kan lagi sibuk di belakang. Maklumlah pembantu bunda Khadijah lagi pulang kampung. " Ujar Indri.
" Iya ma, ngga papa kok. Kita seneng kok bisa ngebantu. " Ujar aqeela.
" Ya udah kalo gitu mama ke belakang dulu ya. " Pamit indri sambil pergi meninggalkan mereka.
" Maura, yuk kita jalan yuk dek. " Ujar aqeela sambil menggendong bocah berumur 3 tahun itu.
" Kamu gemesh banget sih. " Ujar aqeela.
" Ya udah yuk sya jalan otw taman. " Ujar aqeela.
" Ok otw. Yuk za, tin. " Seru Rassya sambil menuntun Khanza dan Fatin.
Merekapun masih berjalan menuju taman. Karena taman umum tidaklah jauh dari rumah Khadijah. Namun saat sebentar lagi mereka akan sampai ke taman Maisaroh menguatkan suara tangisannya alias rewel.
" Syut syut syut, Mai " liling Rassya agar Mai tidak terus menangis.
" Udah lo kasih susu di botol dot nya sya? " Tanya aqeela.
KAMU SEDANG MEMBACA
kisah cinta anak tiri
Novela Juvenilibu tiri? terkadang sulit diterima oleh sebagian orang namun itulah takdir yang diberi. kali ini aqeela aza Calista merasakan memiliki ibu tiri. setiap ibu tiri pasti berbeda namun kali ini dia memiliki ibu tiri yang begitu kejam. bagaimana kah nasi...