🌿BC-10

12K 2.6K 742
                                    

Jika Mila di asrama tak bisa tidur karena diganggu setan yang tak mau di anggap setan, maka Husein di dalam kamar tak bisa tidur karena tak henti memikirkan wajah Mila.

Tak usah iri, Mila sudah halal untuk di jamah seorang Husein. Jangankan memikirkan, melakukan hal yang lebih dari itu akan berbuah pahala yang besar.

Awal bertemu ia kaget, bagaiman tidak kaget melihat bagaimana kumuhnya Mila. Bau badan menyengat, rambut berantakan seperti tak keramas dua minggu lamanya.

Jujur, sebenarnya Husein sempat menahan napas saat melihat penampilan yang jauh dari kata rapi. Akan tetapi sejelek apapun Mila, seberantakan apapun Mila, dia tetaplah istrinya yang harus ia jaga dan wajib ia bimbing.

Satu yang di sayangnya, hatinya sangat sulit untuk dijamah. Keras bagaikan batu.

Matanya melirik jam yang ada di dinding kamar, masih pukul 23.49. Kepalanya pening lantaran terus-menerus memikirkan Mila. Entah apa yang nerasuki seorang Husein hingga sampai seperti ini.

Ia terduduk, beruntung tadi sempat terlelap walaupun hanya sepuluh menit. Jadi ia bisa menunaikan ibadah sholat tahajud. Syarat sholat tahajud adalah tertidur walaupun hanya lima menit.

Ia bangkit, meninggalkan ranjang dan masuk kedalam kamar mandi. Begitu masuk, netranya menangkap satu set pakaian yang masih tergantung di dinding kamar mandi, tak lupa ada sebuah tas kecil milik Mila. Ah, ia lupa mencuci pakaian istrinya.

Tak mau menimbun pakaian kotor akhirnya Husein sekalian mencuci baju tersebut. Setelah selesai baru mengambil air wudhu dan menunaikan ibadah sholat tahajud.

Lima belas menit waktu digunakan untuk bermunajad kepada Allah, besholawat atas baginda Nabi Muhammad.

Tangannya mulai menadah, matanya menatap tembok putih gading. "Ya Allah bahwasanya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Besar. Dan sesungguhnya aku ini adalah hamba-Mu yang hina lagi lemah. Ya Allah mudahkanlah bagiku urusanku, sebagaimana Engkau mudahkan bagi urusan Fir'aun kepada Musa dan lunakkan hati istriku sebagaimana Engkau melunakkan besi bagi Nabi Daud. Engkau adalah sebaik-baik pemimpin dan sebaik-baik penolong, wahai Tuhan Yang Maha Hidup, Wahai Tuhan Yang Maha Penguasa, Wahai Tuhan Yang Punya Keagungan dan Kemuliaan, perkenankanlah ya Allah."

Itu lah sebuah doa pengharapan kepada Allah. Beberapa detik Husein terdiam, mengingat kembali perkataan kakek Dayu setelah ijab kabul di lantunkan.

"Dia adalah jenis orang yang tidak mudah jatuh cinta. Hatinya terlalu beku untuk di cairkan."

"Tidak lah mudah untuk memilikinya, dia butuh di yakinkan setiap hari."

"Bukan dia tidak percaya, hanya saja ia amat sangat berhati-hati dalam melabuhkan hati. Sebab ketika tiba saatnya mau menerima kehadiranmu, maka dia akan menyerahkan semuanya untuk mu."

"Namun, kamu juga harus berhati-hati. Ada banyak luka yang tertoreh di hatinya. Sekali saja kamu membuat dia merasa tidak percaya dan tidak aman, semua akan kembali seperti semula."

"Yakinkan dia bahwa kamu adalah laki-laki yang pantas dan bisa menjaganya. Saya mohon, jangan kamu sakiti dia. Sudah terlalu banyak dan terlalu dalam luka di hatinya."

"Dia bukan wanita yang aneh, dia hanya trauma dengan kehidupan yang selama ini dia jalani."

🌿❤🌿

Pukul tiga pagi, semua santri baik putra maupun putri wajib bangun untuk menunaikan ibadah sholat tahajud berjamaah.

Meskipun dalam keadaan haid mereka tetap diwajibkan untuk bangun. Kenapa begitu? Sebab apabila satu kali kebiasaan baik ditinggalkan, maka akan sulit untuk kembali.

Banana CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang