(2)

1.8K 192 7
                                    

-----keesokan harinya-----

Jam menunjukkan jam 12 siang, yang artinya sudah memasuki waktu makan siang . Hari ini merupakan hari libur tanggal merah, jadi nyaris semua penghuni keluarga Miya sedang berada di rumah saat ini. Kecuali satu orang....

"Tadaima..." -ucap sosok yang rupanya mirip dengan Atsumu

"Okaeri Samu...." -jawab Tsumu yang sedang berkutat dengan laptopnya di ruang tamu, katanya si bosen kalo di kamar trus jadilah di pindah ngerjain laporannya pindah ke bawah.

"Hmm.." -Osamu

Tidak lama Osamu masuk ada suara lagi yang datang dari luar, Atsumu menengok ke pintu setelah dia melihat orang tersebut muka Atsumu langsung terlihat jengah dengan kehadirannya.

"Permisi.." -ucap sopan si pria tersebut

"Gak usah, sok sopan loh biasanya juga main  masuk aja" -bentak Atsumu

"Ya biarin lah orang mampir ke rumah mertua kan harus sopan" -jawab Suna yang tidak lain adalah tunangan Osamu

"Cihh.." -Atsumu berdecih kesal

Tidak lama setelah itu sang bunda pun ke ruang tamu

"Ehh ada Suna, kebetulan banget kalian nyampenya pas makan siang, yuk ikut makan siang dulu yuk, bunda udah selesai masaknya tuh."-Bunda

"Bunda dia mah gak usah di ajak, orang rumahnya di seberang kok, tinggal pulang aja kalo mau makan." -sindir Atsumu

"Ehh Tsumu gak boleh gitu ah, gak baik ah, udah ayo Suna sama Tsumu cepet cuci tangan kita makan, papa juga udah ada di meja makan" -omel bunda

"Iya Bunda, maaf ngerepotin ya" -Suna

"Gak kok, gak ngerepotin masa sama calon mantu ngerepotin." -kata bunda sambil cengengesan

fyi Miya twins sama Suna tuh tetanggaan makanya udah kenal dari mereka kecil.

Mereka makan siang bersama, setelah makan siang Tsumu sama Samu yang cuci piring, emang udah kebiasaan mereka kaya gitu bantuin Bunda nya kalo lagi pada di rumah. Setelah selesai semua. Mereka semua kumpul di ruang keluarga, termasuk Suna. Saat ini sedang menonton berita

"Jadi, kapan rencananya Suna sama Osamu mau nikah?" -tanya sang kepala  keluarga memecah keheningan

"Kapan ya? Mungkin setelah lulus kuliah Pah" -jawab Suna canggung

"Kok canggung gitu Sun, kamu emang gak mau jadiin Samu milik kamu seutuhnya?" -ledek si Bunda

"Ehh gak bun bukan gitu, aku mah mau banget malah, tapi tergantung Samu nya aja siapnya kapan." -jawab Suna

"Jadi, Samu kamu maunya kapan dan gimana?" -tanya Papa

"Kalo Samu si ikut Rin aja, kalo emang mau setelah lulus ya gpp"-jawab Samu gugup

Atsumu yang daritadi cuma diem aja akhirnya buka suara

"Trus nanti kedai lu gimana? kan lu harus ikut Suna ke Miyagi buat nerusin perusahaan keluarganya di sana."

"Kalo kedai bisa nanti aja atau gua kasih pegang ke orang yang gua percaya, nanti bisa di tengok 2 bulan atau berapa bulan sekali. Kan jauhan dari sini ke Nerima daripada Miyagi ke Nerima"  -jawab Osamu

"Oh ya udah kalo gitu" -jawab Atsumu sambil nyemilin keripik (heran gak ada kenyang-kenyangnya)

"Ya udah balik ke topik nih, jadi kalian mau nikah abis lulus trus langsung pindah ke Miyagi gitu?" -tanya sang papa

"Iya pah, gitu." -jawab Suna dan Osamu barengan

"Menurutku, Samu, Tsumu sama Suna kayanya juga bisa lulus cepet deh pah. Kan papa tau." -jelas Osamu

Ya kedua orangtua mereka tau betul kalo anaknya ini pinter, bahkan bisa di bilang ke lewat pinter kayanya. Udah gitu sangat sering memaksakan diri, sampe sakit.

"Oh kalo emang kalian sudah merencanakannya kaya gitu ya bagus. Tinggal tentuin tanggal aja nantinya ya."

"Iya pa-" - jawab Suna namun terhenti karena tiba-tiba hpnya berbunyi

"Permisi ya mau angkat telpon dulu" -izin Suna

Tidak lama memang menerima teleponnya, laku Suna kembali ke ruang keluarga

"Siapa Rin?" -tanya Osamu

"Oh ini Ibu, ibu bilang di rumah lagi ada tante yang dari Indonesia, aku mau izin pamit pulang ya soalnya gak enak tante dari jauh." -ucap Suna

"Oh ya udah gpp Suna pulang aja, nanti biar ini di obrolin lagi aja sama keluarganya sekalian." -kata sang bunda

"Oh iya bunda iya, maaf ya ngerepotin jadinya." -jawab Suna

Atsumu yang melihat Suna menjadi seformal itu, akhirnya bicara

"Sok Formal banget euww najis." -Atsumu

"Yeuu begini nih kalo bujang karatan mulutnya nyerocos mulu soal hubungan orang." -Suna

"Ehh anj siapa yang bujang karatan? HAH?!!" -Atsumu kesal

"Lu lah, siapa lagi makanya cari pacar gih jangan semuanya di tolak, sekarang jadi gini kan ngurusin hubungan orang mulu." -Suna

"Dasar bang-" -Atsumu kesal nyaris saja mu mengeluarkan semua kebun binatang, namun udah di lempar bantal kecik duluan sama bunda

"TSUMU, mulutnya ya kalo lagi kesel gak pernah di filter." -omel Bunda

"Mampus" -samu terkekeh kecil melihat Abang nya di omelin sama bundanya

"Udah Suna, pulang aja ya yuk papa anterin sampe depan pintu yuk, gak usah di ladenin lagi, nanti malah tambah panjang." -ucap sang papa sambil berjalan ke arah pintu keluar, dia tau jika sang istri udah kaya gitu pasti semua orang akan terkena omelannya, makanya dia mending di keluar daripada juga kena omel sang istri.

TBC.......
-----------------------------------------------

Maap ya kalo banyak typo atau kurang huruf penulisannya hehe

Not ImpossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang