(10)

1.4K 167 28
                                    

---------Kediaman Miya di Nerima---------

Suasana hening dan juga tegang tengah menyelimuti ruang tamu di kediaman keluarga Miya. Suasana ini tercipta di karenakan kepala keluarga Miya menjelaskan kondisi kedua putranya dan identitas keluarganya.

Di keheningan ada Osamu yang menundukkan kepalanya memegang tangan sang kakak. Atsumu yang mengerti perasaan Osamu mencoba memecah keheningan.

"Untuk keputusannya bagaimana? Atau perlu waktu untuk memberikan jawaban keputusannya dari keluarga Suna?" -Atsumu

"Kalo dari saya sendiri saya tidak mempermasalahkan kondisi Osamu, malah bisa di bilang saya sangat senang karena kami bisa memiliki cucu dari keturunan kami. Untuk keputusan lebih lanjutnya saya serahkan kepada suami saya." -Mama Suna

*menghela nafas" - ayah Suna

"Saya sama seperti istri saya tidak mempermasalahkan kondisi Osamu dan untuk mempublikasikan identitas keluarga Miya saya juga setuju. Tapi untuk kelanjutan pernikahan itu menjadi keputusan Suna karena dia yang akan menjalankan ke depannya. Suna bagaimana keputusan kamu ingin di lanjut atau tidak?" -ayah Suna

"LANJUT!!" -jawab Suna cepat dan tegas

"Aku malah bahagia banget kalo misalkan bisa punya anak kandung sama Osamu" - lanjut Suna

Osamu yang tadinya menunduk tegang, mulai menghela nafas lega mendengar keputusan Suna dan keluarganya.

"Asik jadi nikah nih adek gua, bisa-bisanya gua di langkahin, padahal gantengan gua, masa duluan dia dapet jodohnya" -Atsumu sambil menepuk punggung Osamu

"Makanya lu buruan cari juga, jangan main asal tolak aja" -Osamu 

"Tau Tsum, coba dulu jalanin kalo ada yang ngedeketin" -Suna

"Udah ya kalian berdua kalo menyudutkan gua emang kompak banget" -Atsumu dengan nada ngambek

"Loh emang Atsumu belum pernah pacaran?" -tanya Mama Suna

"Hehe belum tante" -jawab Atsumu sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Dia itu pacarannya sama pulpen dan kertas, soalnya kalo ada tugas selalu di prioritasin." -Suna

"Gak gitu juga ya Sun" -Atsumu

"Udah-udah nanti ribut deh ujungnya"-bunda

"Sekarang kita lanjut ke intinya lagi aja" -papa

"Jadi, Suna sama Samu kalian maunya tanggal berapa, dimana dan bagaimana? Udah kalian obrolin berdua bukan?" -tanya ayah Suna

"Udah kok yah" -Suna

"Tanggal kita milih sebulan dari wisuda sekitar tanggal 20 November, untuk tempat kita milih tempat outdoor di Nerima aja dan itu udah tinggal contact orangnya, untuk baju mempelai dan keluarga juga udah nemu tempatnya tinggal ke sana aja. Dan sisa dari itu kita pake W.O kenalan temen. " -jelas Suna

"Berarti udah ada semua ya persiapannya" -Papa

"Iya pah, emang kebetulan kemarin temen pada ngomong mereka bisa bantu. Jadi, kita gak perlu nyari lagi atau kebingungan." -Osamu

"Kemarin kapan deh? Kok gua gak tau Sam?" -tanya Atsumu

"Pas lu masih di UKS" -jawab Osamu

"Suna sama Samu kalo emang ada yang mau di obrolin berdua ke atas aja ya" -bunda

"Iya bun.." -Osamu

"Sam kalo lu mau ke atas bantuin gua ke kamar dulu ya" -Atsumu

"Ya udah ayo gua mau ke atas sekarang" -Osamu

Mereka meninggalkan para orang tua di ruang tamu. Sedangkan Osamu di bantu Suna memapah Atsumu ke kamarnya. Setelah sampai kamar Atsumu.

"Inget kalian berdua ngobrol bukannya papapapa" -ucap Atsumu jahil

"Bacot deh" -Suna

Dari kamar Atsumu, Suna dan Osamu menuju balkon. Saat sampai di balkon mereka duduk di bangku yang memang cuma cukup untuk 2 orang

"Samu..?" -Suna

"Kenapa Rin?" -Osamu sambil noleh ke arah Suna

"Kamu selalu nolak aku ajak s*x karena alasan tadi ya?" -tanya Suna sambil natap mata Osamu

"Hmm iya" -jawab Osamu mengalihkan pandangannya dari Suna dan menganggukan pelan kepalanya.

Jadi gini mereka pacaran itu sejak kelas 1 SMA, karena emang kan udah kenal dari kecil juga. Dari SMA sampai sekarang itu Suna udah cukup sering ngajak Osamu s*x, tapi Osamu selalu ada saja alasannya untuk nolak.

Sekarang Suna mengerti kenapa kekasihnya ini selalu menolak ajakannya. Kekasihnya ini mungkin takut jika Suna kebablasan dan membuat dirinya hamil.

------ di kamar Atsumu ------

Atsumu saat ini sedang rebahan sambil bermain hp.

"Hmm Sakusa Kiyoomi ya..?" batin Atsumu

Setelah berfikir sebentar tanpa sadar dia mulai menstalk semua aku sosial media Sakusa.

"Cakep juga, tapi kok tiap sosmed nya cuma ada 1 postingan ya.." -batin Atsumu heran

Atsumu yang trus menstalk Sakusa, kepikiran buat iseng chat Sakusa.

-----------------------------

OMII

ATSUMU
Selamat malam Omii
Ini Atsumu
Lagi sibuk gak ya? Mau nanya nih

OMII
Gk kok, gk sibuk tanya aja silahkan

ATSUMU
Obat yang tadi lu kasih nama obatnya apa ya? Soalnya obatnya ketinggalan di kost dan gua lagi pulang ke rumah.

OMII
Hdhs

ATSUMU
Ok Makasih ya Omi

OMII
Ya sama-sama

------------------------------

"Ya ampun cuek banget gilaaaa" -batin Atsumu

"Ah udahlah Tsum kemaren itu cuma sikap sigapnya dia sebagai dokter, hmm gua kira dia khawatir sama gua. Haha mana mungkin sih Tsum dia khawatir sama orang yang dia baru temuiin apalagi kan dia germaphob" -batin Atsumu

Atsumu trus larut dalam pemikiran semua itu hingga membuat dia lama kelamaan tertidur.

TBC..........

-----------------------------------------

Hallo gaiss, maap ya kayanya hari ini author updatenya cuma chapter ini aja.

Not ImpossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang