(30)

1.3K 159 84
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam dan sudah 2 jam berlalu sejak Atsumu keluar dari ruang operasi, namun belum ada tanda-tanda dia akan sadarkan diri. Yang menunggu disana makin cemas.

Alisa sudah pulang di antar oleh supir keluarga Miya, sedangkan Osamu dan Suna juga sudah pulang karena besok masih ada urusan yang harus dipersiapkan terlebih lagi urusam yang sebelumnya di kerjakan Atsumu sekarang berpindah tangan menjadi tugas mereka. Jadi, yang berada di rumah sakit hanyalah orangtua Atsumu dan Sakusa.

Selama 2 jam itu mereka mengobrol untuk menghilangkan kecemasan. Dengan Sakusa yang kembali ke samping Atsumu dan kembali menggenggamnya. Sakusa memang mengobrol, tapi dia tetap berada disamping Atsumu dan sama sekali tidak beranjak dari tempat duduknya.  Orangtua Atsumu tidak mempermasalahkan itu, karena sudah di beri pengertian oleh Osamu dan Alisa sebelumnya.

Orangtua Atsumu izin pergi ke kantin RS dan Sakusa juga tadinya di ajak, karena Sakusa melewatkan makan malamnya. Tetapi, Sakusa menolaknya dia ingin tetap berada disamping Atsumu.

Saat orangtua Atsumu pergi

"Atsumu... Tsumu.. Sayang aku di sini loh daritadi kamu gak mau ketemu aku hmm? Bangun yuk sayang aku kangen sama bawelnya kamu. Kamu marah sama aku? Atau aku ada salah sampe kamu nemuin aku dalam keadaan kaya gini? Setelah 2 hari chat jarang di bales kamu nemuin aku denga keadaan kaya gini, kayanya salah aku besar banget ya sayang" -Sakusa sambil mengusap rambut lalu turun ke pipi Atsumu dengan tangan yang tidak menggenggam tangan Atsumu.

"Nee.. sayang. Aku sayang sama kamu loh. Kalo kamu bangun aku bakal bilang ke orangtuaku untuk harus nerima kamu jadi menantu mereka. Hmm makanya kamu bangun ya sayang. Aku udah di sini loh. Aku juga daritadi udah usap punggung kamu loh, apa karena aku usap punggung kamu, kamu jadi gak mau bangun hmm? Apa tidur disana lebih nyaman daripada tidur digendongan atau dipelukan aku? Nee... Bangun yuk" -lanjut Sakusa kali ini air matanya yang sejak tadi dia tahan mulai turun kala mengingat bagaimana Atsumu meminta di usap punggungnya karena ngantu dan kala dimana Atsumu tidur di pangkuannya, dipelukannya, dan digendongannya. Sakusa menangis mengingat itu. Walaupun dia baru berpacaran 1 minggu dengan kekasihnya ini mereka sudah banyak memiliki kenangan manis bahkan dari sebelum mereka berpacaran.

Sakusa tidak sadar jika ada seseorang yang mendengar itu semua, tapi orang itu mebatalkan itu karena takut merusak suasana.

Setelah beberapa menit kemudian orang tersebut mengetuk pintu.

Tok.. tok.. tok..

Sakusa buru-buru mengelap air matanya dan berkata

"Iya silahkan masuk aja" -Sakusa tetap di tempat duduknya

Orang tersebut masuk.

"Oh Komori, kenapa Kom?" -Sakusa

"Nih, kakak udah cerita semuanya kok. Kakak juga bilang gak bakal bilang kalo yang kecelakaan pacar lu. Trus mobil lu udah ada di parkiran." -Komori sambil menyodorkan kunci mobil dan paperbag yang berisi selimut.

"Hmm makasih" -Sakusa

"Sak maaf nih kalo gua nanya kaya gini di waktu yang kurang tepat" -Komori

"Kenapa?" -Sakusa hanya mendengarkan tanpa menatap Komori

"Lu udah pernah cerita ke Atsumu kalo lu dijodohin? Maksudnya udah pernah ada obrolan belum. Kan orangtua lu cuma ngasih waktu sebulan dan 3 hari lagi waktu sebulan lu habis dan lu belum bisa nemuin Atsumu sama keluarga lu." -Komori

"Belum" -Sakusa

"Trus gimana Sak? Lu gak ada niatan ninggalin Atsumu kan? Dan lu gak mungkin terima perjodohan itu kan?" -Komori

Not ImpossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang