(43)

1.1K 132 17
                                    

Hello, it's me...
Happy reading wkwk...



Setelah dari rumah sakit SakuAtsu langsung ke apartemennya menyiapkan apa saja yang ingin Atsumu bawa. Lalu setelah itu Sakusa mengantarkan Atsumu ke rumahnya.

Si sepanjang jalan Sakusa trus menanyakan Atsumu banyak hal sepele, demi membuka topik pembicaraan. Mulai dari apa yang Atsumu inginkan lagi di rumah, apa perutnya kram atau tidak, dan hal sepele sebagainya. Sakusa menanyakan itu karena sepanjang jalan Atsumu hanya mendiamkannya dan melihat ke arah jendela.

Tidak sampai 30 menit mereka sampai di rumah Atsumu. Sakusa menurunkan Atsumu dan barang-barang Atsumu di turunkan oleh satpam rumahnya.

"Udah Omii, sampe sini aja" -Atsumu yang sudah berada di kursi rodanya di ambang pintu

"Tsumu aku di sini aja ya?" -Sakusa

"Gak usah, kamu pulang juga aja dulu ke rumah ya" -Atsumu

"Udah sana-sana aku mau masuk ya, mau istirahat dah Omii" -Atsumu sambil mengayuh kursi rodanya ke dalam rumahnya lalu menutup langsung pintunya.

Sakusa semakin kelimpungan jika Atsumu sudah begini dia harus bagaimana? Jujur saja Atsumu belum pernah memperlakukannya seperti saat ini. Sakusa yang masih berada di depan pintu mengetuk pintunya dan berkata

"Kalo udah mau ngomong sama aku bilang aja ya dan kalo ingin/perlu sesuatu juga bilang aja ya ke aku. Jangan diem aja aku gak mau kalo kamu sama anak kita kenapa-kenapa. Oh iya aku gak pulang ke rumah, gak pulang ke apartemen, aku ada di deket sini paling aku booking hotel deket sini jadi biar kalo kamu perlu sesuatu aku gak kelamaan datengnya. Ya udah ya aku pamit bye" -Sakusa

Dia tau kalo Atsumu masih berada di balik pintu tersebut dan pasti mendengarnya.

Sakusa memarkirkan mobilnya keluar dari rumah keluarga Miya.

Di sisi lain Atsumu di balik pintu sudah berderai air mata, sudah di bilang bukan kalo Atsumu itu sensitif. Dan juga pikirannya saat ini terlalu overthinking

"Hahaha aku baru tahu, Omii straight? Apa wanita tadi mantannya? Mungkin saja. Dia sangat cantik dan seksi bukan? Bahkan Omii gak ngejelasin apapun di perjalanan tadi. Padahal aku menunggunya menjelaskan semuanya. Oh dan lagi Omii juga gak langsung nepis tangannya tadi. Apa mungkin sebenarnya mereka masih ada hubungan? Itu lebih mungkin bukan? Karena mana mungkin dia tau kalo Omii lagi di apartemen kalo bukan Omii yang ngasih tau. Hahaha aku sangat tidak sebanding dengannya. Dan juga sepertinya Omii mau nikah sama aku karena aku mengandung anaknya bukan? Jika tidak mana mungkin dia mau menikahi aku yang baru dekat dengannya belum ada 2 bulan, ah atau mungkin juga karena keluarganya seperti yang di bilang wanita tadi. Baiklah jika bayi ini tidak ada, dia tidak akan menikahiku secepat ini bukan?" -Atsumu dalam hatinya sambil menangis dan mengelus perutnya

Atsumu mengayuh kursi rodanya menuju kamar, tentu bukan kamarnya dia menuju kamar tamu yang ada di lantai 1. Karena keadaannya tidak memungkinkan untuk naik turun tangga jika dia berada di kamarnya.

Saat di kamar Atsumu tidak tau mau ngapain karena di saat dia gabut seperti ini Omii nya ada di sampingnya, tapi sekarang tidak bisa.

Atsumu sedang mengscroll sosial medianya dan ada pesan chat masuk

Terushima

Not ImpossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang