(37)

1.1K 147 5
                                    

Sekarang Sakusa sudah kembali ke kamarnya dan sudah mengganti pakaiannya. Karena dia merasakan tubuhnya sudah tidak kuat untuk berdiri lebih lama.

Saat dia ingin memejamkan mata dia teringat bahwa belum memberitahu kakak atau sepupunya. Akhirnya dia membuka hp nya. Dan memberitahu kakak dan sepupunya. Dia juga menitipkan pesan untuk diberitahu kepada orangtuanya. Setelah memberi kabar Sakusa kembali menaruh ponselnya di meja.

Dan saat dia memejamkan mata dia teringat bahwa tadi Atsumu ingin menghampirinya, namun keburu di panggil oleh Kuroo. Iya, Sakusa menyadarinya maka dari itu dia pergi.

"Hah apakah aku kelewatan dari kemarin aku bahkan tidak menanyakan kondisinya dan apakah dia bisa makan tanpa merasakan mual? Ah ku harap dia sedikit membaik karena keluarganya saja juga sudah sangat hebat untuk menanganinya" -batin Sakusa

Sakusa yang berpikir lama-lama malah terlelap.

Atsumu side

Saat ini Atsumu sedang berusaha menjauh dari keluarga dan sahabatnya, dia benar-benar tidak tahu harus apa karena tidak mengingat mereka.

Atsumu menjauh dan memasuki lift untuk menuju rooftop. Ketika Atsumu memasuki lift ada 2 orang yang melihat dan 1 orang memutuskan untuk mengikutinya.

Atsumu sampai di rooftop dan dia menikmati angin jam 11 siang. Sambil merenungkan sesuatu.

"Ah gua beneran ikhlas kok padahal bantuin dia. I treat him like him my boyfriend.  Tapi, kalo gua inget gua gak pernah denger perasaannya Tsumu yang sekarang. Harusnya gua gak gitu kan? Mana tau aja dia risih atau gak nyaman dengan sikap gua."

"Tapi, mungkin dia kaya gitu karena gak enak atau merasa bersalah. Karena waktu itu gua pernah liat muka dia yang pura-pura happy ketemu seseorang dan habis itu merasa bersalah karena dia gak inget sama orang tersebut. Dia pernah kaya gitu, jadi mungkin dia juga kaya gitu ke gua."

Kata-kata tersebut terlintas di pikiran Atsumu. Iya, itu semua ucapan Sakusa saat berbicara dengan Alisa dan Komori. Atsumu, Suna, dan Osamu juga mendengar itu.

"Omii ya hmm" -Atsumu

"Ah kenapa aku harus kehilangan ingatanku si. Lihat, bukankah sekarang aku menyakiti perasaan banyak orang? Bahkan aku juga menyakiti orang-orang yang sangat menyayangiku. Dan sekarang mereka mulai pergi juga dariku karena aku yang tidak mengingat mereka. Lihat bahkan aku juga tidak bisa berjalan dengan kakiku sendiri, aku tidak bisa makan dengan benar. akhh kenapa tuhan tidak adil seperti ini padaku. Kenapa harus membiarkan aku hidup dengan kondisi seperti ini? Kenapa tidak biarkan aku pergi dari dunia ini saja? Aku benar-benar tidak baik-baik saja jika seperti ini" -batin Atsumu

Walaupun dia mengungkapkan itu dalam hatinya tapi dia juga tetap menangis dam memukul-mukul kepalanya. Saat dia ingin memperkeras pukulannya tangannya di tahan.

"Hey Atsumu hentikan, Atsumu ayo hentikan ya jangan memukuli kepala mu seperti itu. Tenangkan dirimu" -Alisa

Iya, Alisa lah yang mengikuti Atsumu sejak tadi. Tapi, ketika Alisa sampai di lantai itu Atsumu sedang memukuli kepalanya dan Alisa lari secepat mungkin.

Atsumu menoleh dan menangis sejadi-jadinya, setelah melihat Alisa. Ntah mengapa dia merasa bahwa dia boleh menangis di hadapan Alisa.

Alisa membiarkan Atsumu menangis. Setelah Atsumu sedikit tenang Alisa memberikan Atsumu sapu tangannya.

"Pakai.." -Alisa memberikan saputangannya

"Hmm ma-makasi" -Atsumu sedikit sesegukan

Setelah melihat Atsumu tenang, Alisa bertanya.

Not ImpossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang