(26)

1.3K 165 23
                                    

-Kediaman keluarga Sakusa di Nerima-

Sekarang Sakusa baru saja sampai di rumahnya. Saat dia masuk ke dalam rumahnya, papa nya sedang berada di ruang tamu sambil membaca majalah. Papa nya ternyata sedang menunggu Sakusa pulang. Sakusa berjalan menuju tangga tanpa menghiraukan sang Papa

"Kemana kamu 2 malem gak pulang?" - papa Sakusa mengalihkan pandangannya dari majalah

"Refreshing" -Sakusa, berhenti berjalan

"Jangan bohong Kiyoomi!" -papa Sakusa

"Gak bohong pah, aku abis refreshing nginep di hotel"-Sakusa

"Sama siapa?"-papa Sakusa

"Pacar. Udahlah aku mau ke kamar dulu, ada yang harus aku kerjain" -Sakusa sambil lanjut berjalan menuju tangga

"Pacar kamu atau pelacur sewaan kamu" -papa Sakusa, melanjutkan membaca majalah

Sakusa yang mendengar hal itu marah bukan main, bagaimana bisa Papa nya itu menyebut pacarnya pelacur? Jika papanya tau yang dimaksud pacarnya adalah cucu dari orang yang sangatlah orang tuanya hormati, pasti akan menyesal.

"PAPA!" -Sakusa dengan nada tinggi

"Papa gak bisa ngomong gitu tentang pacar aku ngerti!" -lanjut Sakusa

Papa Sakusa yang mendengar anaknya berbicara dengan nada tinggi untuk membela seseorang sedikit senang. Karena itu berarti Sakusa benar-benar telah jatuh cinta dengan orang tersebut.

"Jika memang dia bukan orang seperti itu, bawa pacar kamu untuk menemui papa dalam waktu dekat" -papa Sakusa menatap Sakusa

"Baik, tapi sekarang selesaikan dulu kesepakatan yang papa buat tentang perjodohan aku" -Sakusa

"Tidak bisa, karena papa belum tau orang itu pantas atau tidak untuk mendampingimu" -papa Sakusa

"Papa! Papa waktu itu bilang jika aku menemukan kekasih dalam waktu sebulan papa tidak akan melanjutkan perjodohannya" -Sakusa

"Papa waktu itu bilang 'satu hal yang perlu kamu ingat orang itu harus jelas identitasnya  dan jika bisa dia dari keluarga terhormat.' Sekarang kan papa belum tau identitasnya dan dia pantas atau tidak di keluarga ini" -papa Sakusa

"Tch.. Terserah papa. Yang pasti aku yakin kalo aku akan menikahinya, ntah dapat restu atau tidak dari Papa" -Sakusa sambil berjalan menuju ke kamarnya yang berada di atas

"Hey.. Kiyoomi kamu jangan berani-beraninya ya! Berhenti!" -papa Sakusa

Sakusa tidak mendengarkan peringatan itu dan trus menaiki tangga menuju kamarnya.

Saat mendengar pintu kamar Sakusa tertutup papa Sakusa tersenyum lega dan duduk kembali di sofa. Sedangkan mama Sakusa yang sedari tadi mendengarkan percakapan suami dan anaknya keluar dari dapur.

"Apa kamu gak terlalu keras sama Kiyoomi?" -mama Sakusa sambil memberikan teh

"Tidak, tenang saja. Aku sekarang lebih penasaran siapa yang berhasil menaklukkan anak itu secepat ini." -papa Sakusa

"Aku pun, tapi siapapun itu orangnya aku akan menerimanya dengan sepenuh hati, karena dia berhasil menundukkan putraku" -mama Sakusa

"Hmm kamu benar. Ah aku semakin tidak sabar bertemu dengan calon mantuku" -papa Sakusa

"Hey, mereka bahkan belum bertunangan dan kamu sudah menyebutnya calon mantu? Oh iya dan juga kamu tidak akan memberi restu jika ini dan itu" -mama Sakusa

"Tenang sayang, kamu tau bukan aku tidak mungkin seperti itu. Dan kamu dengar tadi walaupun dia tidak mendapatkan restu dariku, dia akan tetap menikahinya. Sekarang bagaimana bisa aku tidak memberi restu jika anakku sudah seyakin itu? " -papa Sakusa

"Hahaha kamu terlalu banyak bermain dengan putramu" -mama Sakusa

Ya benar sebenarnya kedua orangtua tidak begitu ingin ikut campur dalam masalah Sakusa memilih pendamping hidupnya. Tapi, karena mereka terlalu khawatir dengan sikap anaknya dan bahwa anaknya tidak kunjung mendapatkan pasangan, maka dari itu mereka membuat rencana perjodohan. Dan faktanya juga kedua orang tua Sakusa belum memiliki kesepakatan dengan keluarga manapun untuk menjodohkan putranya itu.

Kedua orangtua Sakusa sepakat jika memang nanti Sakusa memiliki pendamping pilihannya mereka tetap akan menguji keyakinan dan keseriusan anaknya itu. Mereka tidak mau jika anaknya bergonta-ganti pasangan.

Mereka memang mendidik Sakusa dari kecil seperti itu, seperti mereka memberi pilihan A dan B, tapi jika Sakusa memiliki pilihannya sendiri mereka akan mengujinya agar Sakusa benar-benar yakin dengan pilihannya dan tidak menyesal nantinya. Dan juga Sakusa perlu memberikan alasan yang cukup jelas akan pilihannya. Jika Sakusa tidak bisa melakukannya orangtuanya akan memberikan tenggat waktu untuk memikirkan mana yang terbaik untuk Sakusa keinginannya atau pilihan orang tuanya. Cukup keras didikannya? Tentu karena mereka mau yang terbaik untuk anak mereka. Walaupun didikan mereka yang seperti itu di anggap sebagai tuntutan oleh Sakusa.

Meanwhile di kamar Sakusa

Sesampainya di kamar Sakusa langsung mandi, setelah mandi dia merebahkan dirinya di kasurnya. Lalu teringat jika dia belum mengabari Atsumu.

Tsumu❤️✨

Sakusa is online


Sakusa
Tsumu
Sayang
Aku udah sampe rumah, maaf baru ngabarin

Atsumu is online

Tsumu

Huaaa iya Omii gpp
Tsumu juga udah sampe rumah kok

S

akusa

Tsumu, kamu mau gak ketemu orang tuaku?

Tsumu
Apa gak kecepatan Omii? Kita baru banget jadian

Sakusa
Iya si, tapi orangtua aku mau ketemu kamu dalam waktu dekat.

Tsumu
Loh kamu udah kasih tau hubungan kita ke orangtua kamu?

Sakusa
Maaf, tapi mereka belum tahu identitas kamu si, tapi aku bilang aku udah punya pacar

Tsumu
Ya udah gpp, nanti kabarin waktunya aja ya Omii kalo mau ketemuan.

Sakusa
Oke.
Makasih, love you Tsumu

Tsumu
Sama-sama, love you too Omii

Sakusa is offline
Atsumu is offline


TBC...............

----------------------------------------

Pendek? Memang sengaja 🌚

Not ImpossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang