Bamboo Forest-4

3.1K 401 37
                                    

Hufftt...

Shen Qingqiu menahan teriakannya hingga menggigit bibirnya sampai berdarah. Saat ini, keadannya jauh dari kata baik. Kedua tangannya diikat di atas kepala, lalu digantung seperti bentuk kepompong. Di depannya, Luo Binghe duduk dengan sombong, menatapnya dengan tatapan menyedihkan sekaligus kebahagiaan.

Baju yang Shen Qingqiu kenakan robek akibat cambukan yang sudah dilakukan oleh penjaga lebih dari seratus kali. Setiap Shen Qingqiu pingsan karena cambukan, maka penjaga akan berhenti sejenak, kemudian ketika dia sadar kembali, dia dicambuk lagi dengan kejam.

Punggungnya yang mulus, lembut dan halus sudah berganti dengan sayatan demi sayatan dan noda darah yang mengalir dari atas ke kaki dan jatuh ke lantai. Seperti sebuah tinta hitam yang terciprat, darahnya meninggalkan bekas dan bau amis logam yang kentara.

Sakit. Ini sakit. Zhangmen-shixiong, kau di mana?

Shen Qingqiu terus berkata sakit di dalam hati. Dia dipaksa membuka mulut karena Luo Binghe ingin melihatnya berteriak, menangis dan memohon belas kasihan. Tetapi, Shen Qingqiu yang mempunyai gengsi yang sangat besar enggan melakukan hal itu. Jadi, cambukan demi cambukan itu terus dia dapatkan sampai dia akan memohon ampun.

Tubuh Shen Qingqiu gemetar lagi, nafasnya tersendat-sendat, menahan sakit pada punggungnya. Air matanya kering kini basah lagi. Shen Qingqiu nampak seperti ular kecil yang sekarat ingin melepaskan diri dari cengkeraman musuh.

"Shizun. Kau benar-benar tidak ingin meminta belas kasihan dariku?"

Shen Qingqiu bersandar pada lengannya dengan lelah saat dua penjaga yang mencambuknya berhenti. Dia berusaha menormalisasi nafasnya yang teras sakit saat menghirup udara.

Tangannya yang digantung pegal, dan mati rasa. Shen Qingqiu sudah tak memiliki tenaga untuk sekedar membuka mulut.

Luo Binghe mendekat kearah Shen Qingqiu yang memejamkan mata. Menyentuh permukaan punggung Shen Qingqiu yang memiliki luka sayat.

Hisssshh

Shen Qingqiu mendesis tertahan. Tubuhnya tersentak saat Luo Binghe membelai punggungnya.

Kuku tajam Luo Binghe menusuk daging Shen Qingqiu, meremasnya tanpa ampun.

Shen Qingqiu menjerit, "Ah! SAKIT! BINGHE SAKIT! HENTIKAN!"

Dengan tempramen Luo Binghe yang sekarang, tentu semakin menderita Shen Qingqiu maka semakin bahagia dirinya. Bahkan, teriakan Shen Qingqiu barusan terdengar menyenangkan untuknya.

"Teruslah berteriak hahaha!"

Luo Binghe meremas punggung Shen Qingqiu yang terluka, kemudian menyiramnya dengan air panas. Setelah air panas, Luo Binghe menumpahkan arak ke punggungnya.

Shen Qingqiu seperti ikan yang sekarat, berjuang sekuat tenaga, "Ber... Berhenti! Sakit! Sakit! Sakit! Cukup! Sakit Binghe!"

Kepala Shen Qingqiu mendongak, suaranya serak, tangannya meremas kuat tali yang menggantungnya. Tali putih yang dililit dengan kawat berduri, yang sudah menembus daging pergelangan tangan Shen Qingqiu kini juga ikut menembus telapak tangannya.

Karena sudah tak tahan dengan penyiksaan ini, maka, Shen Qingqiu berteriak putus asa, "Ampuni aku! Ampuni aku! Ampuni aku! Ampun Binghe ampun!"

"Apa? Kau mengatakan sesuatu? Aku tidak mendengarnya Sizhun, berteriaklah lebih keras lagi. Ini hanya hukuman dan latihan fisik, dan Sizhun sudah menyerah? Lemah sekali."

Shen Qingqiu yang tidak pernah terisak kini isakannya terdengar pilu, suaranya mulai parau saat dia berucap, "ampun. Maafkan aku  Binghe. Ampuni aku."

Bamboo Forest | HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang