Bamboo Forest-1

6.2K 477 44
                                    

Diluar istana, sebuah panggung berbentuk lingkaran yang begitu luas terhias dengan kain serba merah. Pilar-pilar yang tinggi dan kokoh menjadi penyangga agar panggung itu tidak runtuh.

Di bawah tangga, berbaris para prajurit dari seluruh klan iblis dengan sangat rapi. Sangat terkoordinasi.

Di dalam aula, tiga ribu harem dari Luo BingHe duduk berjejer. Di tengah-tengah mereka, sosok pria cantik dengan balutan hanfu merah menyala duduk bersimpuh. Pakaiannya sama dengan warna pakaian yang sedang dipakai oleh Luo BingHe hari ini.

Pria cantik itu duduk berhadapan dengan Luo BingHe. Bedanya, Luo BingHe duduk di atas singgasana, sementara dirinya duduk bersimpuh di bawah. Kedua tangannya terikat. Mulutnya di tutup rapat oleh segel pengunci. Tubuhnya tidak bisa ia gerakkan saat organ dalamnya terasa robek.

"Terakhir. Sujud kepada bumi." Master Agung Wu Chen mengakhiri sesi pernikahan yang digelar dengan mewah di istana Huan Hua. Pria cantik itu enggan untuk membungkuk meski kalimat tadi sudah keluar. Hal itu membuat Luo BingHe marah dan kesal. Dia membuka jarinya, lalu terkepal erat, seolah sedang menggenggam hal yang begitu berharga. Detik berikutnya, sosok pria cantik itu membungkuk. Meski dia tidak bisa berteriak, tetapi rasa sakit di seluruh tubuhnya nampak jelas terlihat dari bulir keringat dan urat leher yang begitu menonjol. Luo BingHe tersenyum senang.

"Kalian sudah sah menjadi pasangan suami." Master Agung Wu Chen menutup acara. Dia kemudian berbalik, tidak ingin berlama-lama. Izin undur diri, kemudian pergi dari sana setelah menyelesaikan acara.

Pagi ini, di bulan lunar, tanggal 8, pernikahan Luo BingHe dengan Shen Qingqiu, selir ke 3001 sukes digelar.

Luo BingHe yang duduk di singgasana tersenyum licik. Manik matanya menatap sosok pria yang pernah menjadi gurunya kini menjadi istri ke 3001. Mimik wajah Shen Qingqiu seakan hancur, tidak berdaya. Dia meneteskan air mata. Air mata keputusasaan.

Dia adalah seorang guru sekaligus pemimpin puncak Qing Jing. Murid perempuannya Ning YingYing telah resmi menjadi istri Luo BingHe, pemimpin klan iblis terkuat. Selain itu, Luo BingHe juga menikahi adik dari Liu Qingge, Liu Mingyan. Istri tercantik di dunia. Sha HuaLing, dari klan iblis, dan

Saat ini, Shen Qingqiu merasa dirinya sangat hina karena menikahi muridnya sendiri. Dia ingin sekali berlari ke arah Luo BingHe dan membunuh pria itu. Tapi dia benar-benar tidak berdaya. Tidak ada yang bisa dia lakukan. Kekuatan spiritualnya telah disegel oleh Luo BingHe sendiri.

"Shizun ah maksudku, Shen Qingqiu... kau tidak bahagia menikah denganku?" Luo BingHe melepaskan segel dari mulut Shen Qingqiu, agar pria yang sudah resmi menjadi istrinya itu bisa berbicara. Namun, apa yang ingin dia dengar tidak Shen Qingqiu ucapkan. Pria itu hanya diam, membuang wajahnya, mengepalkan tangan dan mengutuk di dalam hati.

Shen Qingqiu selalu berfikir bahwa dengan memiliki tiga dikit harem sudah memuaskan Luo BingHe. Tapi, pikiran itu salah. Buktinya, pria yang sering ia pangggil binatang itu kini menikahi dirinya. Lantas, setelah menikahi dirinya apakah dia juga akan menikahi bawahannya? Seperti Mobei Jun misal?

"Antar dia ke kamar lewat pintu samping."

Shen Qingqiu sontak mendongak. Seseorang yang sudah menikah, kemudian melewati pintu samping adalah hal buruk. Orang yang melewati pintu samping tidak dianggap sebagai istri sah, tetapi selir paling rendah. Posisi itu, tidak lebih rendah dari seorang budak.

"Apa? Kau ingin mengatakan sesuatu, Shen Qingqiu?" Tidak. Shen Qingqiu tetap diam. Jika dia bertindak gegabah sekarang, dia akan mati! Di dalam tubuhnya, mengalir darah murni dari Luo BingHe. Darah itu menjadi parasit, mampu mengendalikan tubuhnya. Hati, limpa, ginjal, dan paru-parunya sudah tertanam parasit dari darah itu. Sekalinya Luo BingHe mengaktifkannya, maka dia pasti akan mati saat itu juga.

"Bawa dia ke kamarnya."
.
.
.

Saat ini. Shen Qingqiu sangat ingin mengumpati pria yang sedang melakukan oral pada lubangnya. 3 jam yang lalu, Luo Binghe masuk ke kamar Shen Qingqiu, merobek paksa seluruh kain yang melekat pada tubuhnya.

Shen Qingqiu yang saat ini setengah duduk, kedua kaki mengangkang berbentuk M, rona merah di pipi, dan lubang anal yang dimainkan oleh Luo Binghe. Bibirnya berdarah karena di gigit dengan paksa, berusaha keras menahan erangan yang akan keluar dari bibirnya.

Tubuhnya sudah basah oleh keringat, dia hampir lemas, karena beberapa waktu lalu sudah mengalami orgasme.

"Shizun..." Suara Luo Binghe anggun, tenang tetapi mengandung nada mengejek, "jangan tahan suaramu. Biarkan murid ini mendengarnya."

Semakin Shen Qingqiu menahan desahannya, maka Luo Binghe semakin gempar mengorek dinding-dinding daging di dalamnya.

Karena Shen Qingqiu tak kunjung membuka suaranya, Luo Binghe yang susah bertelanjang, menekan Shen Qingqiu ke ranjang, mengarahkan miliknya yang sudah mengeras dan langsung masuk kedalam lubang hangat Shen Qingqiu tanpa pemanasan.

"AH!!"

Shen Qingqiu yang baru pertama kali dimasuki secara paksa tentu merasa sakit yang luar biasa. Pintu belakangnya terasa robek, tubuhnya seperti terbelah menjadi dua. Sakit.

Pintu lubang itu bahkan mengeluarkan setetes darah. Ukuran Luo Binghe tidak terbilang kecil, ukurannya sangat menakutkan.

Luo Binghe tidak memberikan Shen Qingqiu waktu untuk beradaptasi dengan keadaan. Dia langsung menumbuk dengan keras dan keras. Semakin kencang makan semakin enak yang Luo Binghe rasakan.

Shen Qingqiu menangis, dia terisak, dengan suara yang menyakitkan dia terus berkata, "mmhh Ah! Bing... Binghe... pelan... kamu pelan sedikit."

Bahkan, Jika itu Shen Qingqiu atau orang lain, Luo Binghe tidak akan mengampuninya. Terlebih, orang yang saat ini dia gauli dengan kasar, adalah selir samping, alias budaknya. Orang yang pernah menjadi Shizunnya yang buruk dan tidak memiliki moral.

Saat ini, bahkan, jika Shen Qingqiu mau, dia ingin sekali memohon ampun karena rasa sakit yang dia alami. Tetapi, mengingat perilaku Luo Binghe selama belasan tahun, dia mau tidak mau menelan kalimat itu. Gengsi. Tidak akan pernah mengakui kekalahannya.

"Ah!! Shen Qingqiu ah sempit sekali!"

"Ngg... pelan sedikit... Pelan sedikit."

"Memohonlah padaku, maka akan aku kabulkan."

Sebagai gantinya, shen Qingqiu menggeleng. Pipinya banjir dengan air mata kesakitan.

"Sebut aku suamimu, dan memohonlah." Saat kata-kata itu keluar, Gerakan Luo Binghe semakin membrutal. Beberapa kali dia mencekik leher Shen Qingqiu hingga Shen Qingqiu merasa akan mati saat itu juga. Punggungnya penuh luka gores akibat kuku tajam Luo Binghe. Sementara Shen Qingqiu masih menangis sambil meremas kuat seprai yang sudah basah karena keringat.

Karena gerakan Luo Binghe terlalu mengerikan, Shen Qingqiu berusaha mengeluarkan suara seraknya, "su-suamiku... jangan. Aku tidak tahan. Tolong.... henti... hentikan."

"Bagus." Maka, Luo Binghe semakin menggempur Shen Qingqiu tanpa ampun hingga Shen Qingqiu pingsan selama tiga kali. Saat dia bangun dari pingsan pertamanya, Luo Binghe masih Menggempurnya samai dia pingsan lagi. Begitu terus hingga ia pingsan ketiga kalinya, barulah Luo Binghe berhenti setelah menembak cairan yang sangat penuh di dalam shen Qingqiu.

.....

Tbc

Bamboo Forest | HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang