Bamboo Forest-6

2.9K 442 32
                                    


Yo.

Aing kambek. Ada yang kangen?? Gak ada ya? Ya gak apa2 sih.

Bawa chap baru lagi. Betewe.. Itu... Errr... Saya lihat yang baca 700 lebih, kenapa yang vote 200 an?? Njirrr jadi silent reader ya??

Hmmmm

Dahlah. Lanjut ae...

Selamat membaca cerita yang kagak jelas ini. Kalau ada kata2 typo atau kesalahan mohon koreksi ya, soalnya saya agak lupa2 gitu sama sebutan2 master puncak cangqiong, siapa yang tua siapa yang muda aku lupa (ू˃̣̣̣̣̣̣︿˂̣̣̣̣̣̣ ू). Karena lupa juga alur novelnya gimana soalnya belum re-read lagi, kecuali untuk TGCF mah aing fans beratnya huwaah.. Ngomong2 maap garing hehe..

Saya masih penulis amatiran, terjun baru2 ini ke dunia danmei, suka menulis sejak masih SMP 2012 sih sebenernya, tapi baru aktif nulis ya bulan2 ini wkwkkw.. Jadi mohon komentarnya agar saya bisa lebih banyak belajar. Ok?

Ok dah maap ngebacot mulu dari tadi wkwkw.. Lanjut!!

.
.
.

"Brengsek! Sialan! Iblis kecil itu berani-beraninya dia mengancam master puncak Cang Qiong? Memang sudah  bosan hidup? Seorang iblis ini apa sudah bosan jadi iblis?" Liu Qingge meledak dalam amarah setelah sampai di puncak Qing Jing. Dia menggebrak meja dengan keras, memecahkan cangkir giok dalam kepalan tangannya.

"Shidi. Tenanglah. Emosi begitu tidak mendapat solusi." Yue Qingyuan yang memang memiliki sikap lebih tenang dari yang lain lebih dulu membuka suara.

Qi Qingqi mendecih sembari bersedekap melihat tingkah Liu Qingge. Dia berkata, "kau berkata begitupun belum tentu akan menang melawan 'dia'. Sudah sok jadi pahlawan dan pemenang. Sebenarnya aku ragu, kau itu punya otak atau tidak sih?" Qi Qingqi adalah ahli menuangkan minyak kedalam api. Pandai sekali membuat Liu Qingge semakin emosi.

Mu Qingfang yang hanya diam menghirup aroma obat herbal hanya medesah. Menggelengkan kepala dan memijit pangkal hidung. Dia nampak seperti pria tua berkacamata yang memiliki banyak pelanggan dengan hutang yang tak kunjung dibayar.

Mu Qingfang membuat mimik sedih, "aihhh... ini semua salahku. Tidak bisa menolong kakak seperguruan Shen." Kata-katanya terdengar putus asa.

Liu Qingge, "hmph! Shixiong menjadi selir, adikku juga diambil, dan sekarang  si bodoh Shang sial- maksudku, Shang Qing Hua juga ditahan?! Lelucon macam apa ini?!"

Yue Qingyuan tertunduk sedih. Sibuk memikirkan strategi penyelamatan untuk Shen Qingqiu, sekarang dia juga sibuk dengan keadaan Shang Qing Hua. Baru kali ini dia merasa, begitu sulit menjadi master puncak Qiong Ding.

Liu Qingge memiliki gengsi dan ambisi yang besar. Seseorang yang memiliki martabat tinggi dan menjunjung harga diri. Mengingat bahwa dirinya di ejek habis-habisan oleh Luo Binghe membuat dirinya kembali menggeram marah.

Dia melirik kearah Qi Qingqi, dengan dagu yang terangkat, lubang hidungnya menghadap wajah Qi Qingqi saat dia berkata, "Hei, perawan tua. Karena kau meragukan apakah aku punya otak atau tidak, sekarang kau yang memang memiliki 'otak' tolong pikirkan cara untuk menyelamatkan shixiong. Aku yang tidak punya otak ini tidak bisa berfikir. Hanya bisa Terima beres saja." Dia berkata dengan angkuh. Membuat urat tipis di dahi Qingqi muncul.

Qi Qingqi melempar kipas tangan miliknya tepat ke arah Liu Qingge, "sialan! Siapa yang kau sebut perawan tua, hah?!"

"Oh? Kau tersinggung? Hahahaha sial! Dia tersinggung, berarti perkataanku memang benar! Kau adalah perawan tua. Padahal aku tidak menyebut namamu, tapi kau sudah marah? Ckckckck. Yang punya 'otak' memang beda dengan yang tidak memiliki otak."

Bamboo Forest | HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang