Hubungan mereka sama sekali tidak pernah berubah bahkan sampai usia kandungan Shen Qingqiu masuk bulan ke delapan. Itu tetap sama, Shen Qingqiu dengan egonya yang tinggi dan Luo Binghe yang keras kepala.
Keduanya bagaikan batu dan batu, keras dan mampu untuk saling menghancurkan satu sama lain. Jika bertindak mereka bagaikan api dan api, dengan emosi yang meluap-luap. Itu terjadi dalam 2 bulan terakhir sejak malam itu. Keduanya bahkan enggan untuk berbicara satu sama lain, tetapi anehnya, ketika mereka melakukan hubungan intim, mereka hanya melakukan kontak fisik dan semuanya berakhir di atas ranjang. Itu sangat sejajar dengan apa yang mereka pikirkan dan mereka lakukan tanpa perlawanan sedikitpun.
Sedikitnya, Shen Qingqiu merasa bahwa semakin lama, dia sama sekali seperti tidak mengenali dirinya sendiri. Pria keras kepala, ego yang tinggi dan senang menjunjung diri sendiri adalah ciri khas dirinya selama bertahun-tahun. Dihadapkan dengan eksistensi mutlak Luo Binghe, dia tak mampu berbuat hal yang lebih dari yang biasanya dia lakukan. Untuk bergerak pergi dari pondok bambu dia bahkan tidak berani.
Dia pada dasarnya tidak takut pada Luo Binghe, melainkan ancaman dan sikap mengerikannya itulah yang membuatnya sedikit waspada.
Suasana tengah malam itu sangat berisik. Istana sedang gempar karena Shen Qingqiu yang mengeluh sakit pada perutnya.
Di istana Huan Hua, Luo Binghe hanya mempercayai Mu Qingfang sebagai seorang tabib yang bagus. Dengan begitu, dia memakai bajunya, kemudian terbang ke tempat Mu Qingfang tanpa memberi jeda waktu untuk Mu Qingfang berbicara. Dia telah membuat puncak gempar karena menculiknya secara beringas.
"Lakukan! Cepatlah." Mu Qingfang masih dalam keadaan linglung. Rambutnya masih berantakan dan bajunya compang camping. Dia diculik dalam keadaan masih tidur dan bangun karena terkejut saat wajahnya hampir terhempas oleh angin.
"Lakukan apa?" Tanya Mu Qingfang.
Alis Luo Binghe berkedut, "periksa Shixiong-mu! Apa lagi?" Menggunakan kata Shixiong-mu dan bukan istriku, Mu Qingfang dengan cepat menyimpulkan bahwa suasana hati pria itu sedang buruk. Mu Qingfang dengan enggan membuka kelopak matanya secara paksa, sekarang dia terlihat seperti hantu berjalan di tengah malam.
"Surga! Kenapa kau tidak memberitahuku bahwa keadaannya sudah begini?" Mu Qingfang terkejut. Shen Qingqiu yang berbaring berkeringat dingin, membuat bajunya basah. Wajahnya pucat pasi, bibirnya kering dan pecah-pecah.
"Sudah tidak ada waktu Lagi. Murid Luo, segera bantu aku." Kemudian, Luo Binghe memerintahkan Ning Ying Ying dan Liu Mingyan untuk ikut membantu. Dalam sekejap, ruangan itu dipenuhi oleh dua selirnya yang bolak balik membawa kain bersih dan air sementara Mu Qingfang tengah sibuk membelah perut Shen Qingqiu.
Luo Binghe melotot ngeri. "Apa yang kau lakukan? Kau mau membunuhnya?"
"Lantas aku harus bagaimana?" Mu Qingfang menghela nafas, "ini jalan satu-satunya. Dia tidak punya jalan lahir!"
"Lakukan, cepat, cepat."
"Sudah kulakukan jika kau tidak mengganggu, Murid Luo."
Dalam keadaan seperti itu, Luo Binghe merasa tercekik. Shen Qingqiu yang Agung dan memiliki tempramen kuat itu terbaring dengan mata tertutup dan perut sedikit terbuka. Dia begitu lemah.
Matanya memperhatikan setiap gerak gerik Mu Qingfang yang berhati-hati dan telaten dalam menangani Shen Qingqiu.
"Berapa lama lagi?" Luo Binghe bertanya dengan tak sabar.
"Jangan tanya berapa lama. Kau mengganggu."
"Kau berani?" Liu Mingyan menyeret Luo Binghe dengan paksa untuk keluar. Baginya, suara Luo Binghe sangat mengganggu fokus orang lain.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bamboo Forest | Hiatus
FanfictionShen Qingqiu. Tokoh antagonis yang dipaksa menikah dan dijadikan selir yang ke 3001 oleh Luo Binghe, pemimpin klan iblis sekaligus protagonis terkuat. Shen Qingqiu masih bisa bertahan kala penyiksaan yang dilakukannya pada BingHe di masa lalu terul...