Bertemu Chen Tua, Putri yang bertingkah aneh.
Rumah kepala desa tidak jauh dari balai desa. Balai desa di dirikan untuk melakukan tugas yang berkaitan dengan masyarakat ataupun mengadakan pertemuan antar wilayah.
Desa itu cukup makmur dan kaya, pemimpin desa adalah orang yang bijak dan tidak serakah. Pada saat ini, sangat jarang ada seorang pemimpin yang rela melepaskan urusan pribadinya demi keselamatan dan kesejahteraan orang-orang sekitar.
Desa itu di pimpin oleh pria tua bernama Chen Zhifan, pak tua Chen berumur 50 tahun ini. Istrinya meninggal ketika melahirkan putrinya, Chen Yiran. Menjadi seorang ayah tunggal dan pemimpin desa, pak tua Chen sangat pandai memilah waktu dan menempatkan diri sesuai situasi dan kondisi.
Akhir-akhir ini, invasi iblis datang lebih sering dalam rentan waktu kurang dari tiga bulan. Pak tua Chen khawatir dan mencoba segala cara untuk membuat orang-orang yang gelisah menjadi tenang. Begitu tahu ada seorang Kultivator, orang itu bergegas mengundangnya ke rumah pak tua Chen untuk berdiskusi.
Shen Qingqiu melirik sekitar, memperhatikan arsitektur bangunan di depannya. Tidak terlalu megah, minimalis dan nyaman. Halamannya bersih bahkan daun yang berguguran tidak ada sama sekali. Di sisi kanan, terdapat kolam ikan dengan bunga teratai yang mekar, daunnya yang lebar hampir menutupi seluruh permukaan air.
Di sisi kiri, ada pembatas dengan kebun kecil yang ditanami beberapa buah anggur, sayur-sayuran, dan buah persik. Shen Qingqiu mengangguk puas. Tipe rumah seperti ini benar-benar membuat dirinya nyaman seperti berada di rumah sendiri.
Setiap kali dia melangkah bersama Qi Qingqi, tak pernah matanya melihat ada seorang perempuan yang lewat.
"Tuan, mengapa tidak ada wanita di sini?"
Pria yang memimpin jalan menoleh, hanya untuk mengangguk ringan. "Tuan Kultivator, Pak tua Chen tidak mengizinkan pelayan perempuan dan hanya menginginkan pelayan laki-laki."
Kening Shen Qingqiu mengerut dalam. Mungkinkah pak tua Chen itu seorang gay? Merasa konyol, dia dengan cepat menghapus pemikiran itu dari benaknya.
Shen Qingqiu ingin bertanya kembali tetapi diinterupsi oleh seseorang yang datang dari arah pintu dengan tergesa-gesa. Pria yang memimpin jalan membungkuk hormat kemudian berkata, "Tuan, ini adalah dua taois yang saya temui."
Wajah pak tua Chen langsung berubah. Wajah yang penuh putus asa akhir-akhir ini tiba-tiba menjadi cerah seperti tanaman kering yang disirami air. Dia bergegas ke depan, menyambut dengan hangat, mengundangnya masuk dan menuangkan teh untuk tamu terhormat.
Pak tua Chen sangat gugup, tidak tahu harus memulai dari mana. Dia terdiam beberapa saat hanya untuk mengumpulkan keberanian.
"Tuan Kultivator..."
"Panggil saja Tuan Shen dan Nona Qi." Shen Qingqiu menyalip pembicaraan sebelum pak tua Chen bisa menyelesaikan kata-katanya.
Tersenyum Canggung, pak tua Chen memperbaiki jantungnya yang berdetak seperti gong yang ditabuh ketika genderang perang dibunyikan.
Menarik nafas sejenak, pak tua Chen tiba-tiba berlutut di lantai seperti orang yang memohon pengampunan agar tidak dieksekusi. Terkejut. Shen Qingqiu agak tidak mengira itu terjadi begitu cepat. Shen Qingqiu hampir saja melempar cangkir teh ditangannya jika tidak mengingat martabatnya sebagai dewa. Akan konyol jika seorang Dewa Sastra yang memiliki seribu pesona, satu juta pengagum, Dewa yang mulia dan berwibawa, menjatuhkan cangkir teh hanya karena terkejut!
"Pak Tua, ada apa denganmu?" Jantung Shen Qingqiu hampir saja melompat keluar karena tindakan pak tua Chen. Jika dirinya memiliki penyakit gagal jantung, kemungkinan besar mati adalah 95%

KAMU SEDANG MEMBACA
Bamboo Forest | Hiatus
FanfictionShen Qingqiu. Tokoh antagonis yang dipaksa menikah dan dijadikan selir yang ke 3001 oleh Luo Binghe, pemimpin klan iblis sekaligus protagonis terkuat. Shen Qingqiu masih bisa bertahan kala penyiksaan yang dilakukannya pada BingHe di masa lalu terul...