Shen Qingqiu. Tokoh antagonis yang dipaksa menikah dan dijadikan selir yang ke 3001 oleh Luo Binghe, pemimpin klan iblis sekaligus protagonis terkuat.
Shen Qingqiu masih bisa bertahan kala penyiksaan yang dilakukannya pada BingHe di masa lalu terul...
Seluruh tubuh Shen Qingqiu tegang, angin dingin bertiup kencang. Baik Yue Qingyuan maupun Liu Qingge memasang mode waspada, mengambil ancang-ancang jika pertarungan diperlukan. Shen Qingqiu belum sempat bereaksi ketika Yue Qingyuan maju dan membawa Shen Qingqiu ke belakang pondok bambu. Ada batu besar berdiri dengan kokoh dan panggung kecil terbuat dari batu yang biasa digunakan untuk bersantai, mirip seperti lapangan pelatihan Qingjing Peak.
"Enyah!!" Teriak Luo Binghe. Matanya menyala dengan kemarahan, tangan kanannya menyeret paksa Shen Qingqiu. Liu Qingge baru saja mengutuk, dia tidak bisa tidak mengambil pedang dan menodongkannya ke arah Luo Binghe.
Liu Qingge merasa hampir berhasil, namun dia kalah cepat dengan reaksi Luo Binghe yang menekan Shen Qingqiu ke batu besar di belakangnya, mengambil Xin Mo tepat di leher Shen Qingqiu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Ilustrasi. Kredit diserahkan kepada pemilik gambar yang ada di bagian pojok bawah)
Luo Binghe menatap Shen Qingqiu sementara ujung tajam pedangnya mengarah ke pembuluh darah di leher Shen Qingqiu, bibirnya terangkat membentuk seringai. Luo Qingge mau tidak mau terpaksa menghentikan langkahnya.
"Kau berani?" Luo Binghe menatap tajam,"kalian maju selangkah saja, aku pastikan 'orang' di depanku ini mati!"
Yue Qingyuan seorang penatua puncak yang paling tua diantara pemimpin puncak yang lain, suka tidak suka, dia memilih pilihan yang paling bijak, mundur demi kesalamatan Shidi-nya.
Luo Binghe menoleh saat dua 'lalat' telah pergi. 25 centimeter dari ujung pedang ditahan dengan jari telunjuk dan jari tengah Shen Qingqiu, menjepitnya tanpa rasa takut. Tangannya yang memegang kipas akan menyerang sebelum akhirnya ditahan di udara oleh Luo Binghe.
"Kenapa? Kau tidak senang?"
"Lepaskan aku kecambah sialan!!"
"Oh? Dari mana keberanianmu berasal? Sepertinya, beberapa saat yang lalu aku melihat ketakutan dalam matamu." Kedua alis Shen Qingqiu merajut, rautnya terlihat agak kesal.
"Lepaskan!"
"Diam!!" Tiba-tiba, emosi yang dia tahan naik ke puncak, membuang Xin mo, dia membuka jubah luar Shen Qingqiu secara paksa, menyisakan jubah dalam berwarna putihnya. Api amarah yang membara membuatnya menarik kerah Shen Qingqiu dengan kasar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ilustrasi. Semua kredit diberikan kepada pemilik gambar. Dapet dari pinterest, jika ada yang tahu, mohon di komentar ya.
"Katakan! Kau ingin di siksa seperti apa? Katakan!" Wajah Luo Binghe menyeramkan, tawa mengerikan itu adalah mimpi buruk untuk dirinya.
"Bunuh saja aku!!" Dengan segenap keberanian, Shen Qingqiu akhirnya berteriak dengan putus asa. Penyiksaan yang selama ini dia tanggung akhirnya tidak bisa ia tahan. Perasaannya menyakitkan, kesedihan yang selama ini menggerogoti hatinya lantas menguap ke udara. Uraian air matanya menunjukkan betapa lelahnya dia saat ini.
"Bunuh saja aku! Bunuh saja! Jangan biarkan aku hidup! Bunuh saja!!!!" Dia tidak tahan lagi. Jiwa dan raganya seperti hancur berkeping-keping. Dia tidak lagi perduli dengan harga diri dan seluruh hidupnya. Bagi Shen Qingqiu, penderitaan ini lebih kejam dari kematian. Dia begitu putus asa hingga memohon kematian dengan sungguh-sungguh.
Untuk sejenak, Luo Binghe menatap mata sendu Shen Qingqiu, itu bening dan berair, berkilau seperti berlian. Kelopak matanya indah, bulu matanya yang panjang sedikit basah, membuatnya cantik berkali-kali lipat.
Shen Qingqiu menunduk, mencoba melirik lewat ujung matanya. Wajahnya nampak kuyu, namun hatinya mengumpat dengan liar.
'Mati saja sialan! Kau pikir Tuan ini benar-benar menangis dan ingin mati? Dalam mimpimu iblis kecil.'
Luo Binghe tidak menyadari tatapan Shen Qingqiu, dia begitu sibuk memandang betapa indahnya ciptaan di depan matanya ini. Tidak! Ini tidak benar!
Luo Binghe tersadar, menampar dengan paksa isi otaknya dengan keras.
"Kau ingin mati? Baik, lihat bagaimana aku akan membuatmu merasakan lebih baik mati daripada hidup!"
Luo Binghe membuat Shen Qingqiu berbalik, membelakanginya. Segera, bagian bawah Shen Qingqiu naik ke pinggang, menampilkan bongkahan pantat kenyal dan putih seperti giok. Dia tertawa, menampar pantat Shen Qingqiu dengan keras. "Sial! Shizuh, kau memang benar-benar menggoda!"
Batangnya yang keras masuk dalam sekali dorongan. Rasa sakit bagai terbelah dua menjalar ke seluruh tubuh Shen Qingqiu, pintu belakangnya masih kering dan itu terasa menyakitkan ketika diterobos begitu saja.
"Lepaskan! Lepaskan!" Teriakan Shen Qingqiu memenuhi udara malam yang dingin. Dia bergerak gelisah seperti ikan sekarat, berusaha lepas dari rasa sakit yang ada. Luo Binghe tidak tahu malu, dan sekarang dia benar-benar dipermalukan karena melakukan seks diluar ruangan.
Siapa yang mengira bahwa Luo Binghe benar-benar akan membuatnya merasakan lebih baik mati daripada hidup? Dia benar-benar tidak ingin hidup sekarang. Luo Binghe sangat tahu bagaimana menekan musuhnya!
Harga diri adalah hal yang sangat dijunjung tinggi oleh Shen Qingqiu, melihat wajah malunya, Luo Binghe begitu semangat dan tanpa sadar bergerak seperti hewan buas yang sedang panas.
Untuk beberapa saat, Shen Qingqiu menangis dengan keras, sampai menit berikutnya, pintu belakangnya terasa basah, benda tumpul itu menyodok dengan keras, menggosok dinding daging di dalam. Miliknya besar dan panjang, urat-uratnya terasa jelas ketika itu keluar masuk secara konstan.
"Ahn.. Emm pelan, tolong... pelan."
"Kenapa hm? Enak?" Shen Qingqiu terpaksa menggigit bibirnya. Dia tidak bisa menepis bahwa apa yang dikatakan Luo Binghe benar adanya. Dia merasa itu semakin nikmat dan semakin panas. Mulut busuknya terus mengerang dan mengeluarkan desahan penuh nafsu.
"Ah... hah... cepat, ah di dalam." Semakin bersemangat Shen Qingqiu, Luo Binghe semakin gencar mengguncang bagian bawahnya ke dalam Shen Qingqiu. Itu adalah kenikmatan surga.
"Apa? Katakan dengan jelas, aku tidak mendengar." Malam semakin larut, namun kegiatan dua orang yang saling menikmati belum berakhir. Semakin lama mereka melakukannya, semakin cabul kata-kata yang keluar.
"Lebih... lebih cepat, ah ah tidak... dalam... sangat dalam heuh." Pintu belakangnya terasa gatal dan meminta untuk digaruk lebih keras. Dia tanpa sadar menggoyangkan pinggulnya dengan sensual, matanya yang basah berkunang-kunang menikmati rasa yang sangat enak di tubuhnya.
Luo Binghe dengan semangat menyentak lebih kuat dan lebih dalam, memberi kesenangan yang berlimpah untuk pelacur kecilnya. Kehamilan Shen Qingqiu membuat tubuhnya semakin indah, kulitnya sehalus sutra, itu sedikit memerah karena hawa dingin, mengkilap karena keringat, sangat menggoda.
Surga! Batangnya semakin keras, dia tidak bisa tidak mengerang. Untuk waktu yang lama, mereka melakukannya sampai jam empat pagi sebelum akhirnya Shen Qingqiu pingsan Setelah Luo Binghe menembak dengan dua tembakan. . . .
Tnc.
Makasi udah nunggu yaw.
Jangan lupa komennya gaisssss dan jangan lupa dibagikan ffnya ke temen2 fujho kalian juga...
See u in the next chapter.
Ngomong2, saya mau buat novel judulnya Mo Xiang Casino, pemain utamanya itu uke dari MXTX. Ini ada versi AU Twitter dan novelnya. Untuk Novel akan dibuat berbeda dengan versi AU yang di twitter. Yang mau mampir silahkan check profil, nanti tak taruh Linknya di situ