Papa Nono

4.9K 372 41
                                    

Lee Jeno, sosok papa muda yang begitu luar biasa di mata anaknya, Lee Chenle. Jeno itu super hero, begitu kata Chenle. Jeno si manusia dingin yang selalu hangat pada keluarganya apalagi pada si bayi berisik kesayangannya.

Bagi Chenle, Jeno itu papa super the best didunia. Chenle selalu suka ketika bermain dengan papanya meski tak sering, karena pekerjaan Jeno yang memang tak sedikit. Namun meski Jeno bisa dikatakan sebagai orang super sibuk, tapi Jeno masih bisa meluangkan cukup waktunya untuk keluarga kesayangannya itu. Sabtu-Minggu Jeno tak pernah absen untuk bermain bersama si kecil atau sekedar liburan bertiga atau hanya di rumah seharian.

Seperti saat ini yang tengah Jeno lakukan dengan bayi berisik kesayangannya, pergi berdua tanpa Renjun bersama keduanya. Sejujurnya jika Renjun terlalu sering absen dari kepergian dua manusia tersebut maka akan kacau hidup bayi dan suaminya itu. Karena pasti mereka akan sesuka hati membeli apapun dan memakan apapun yang mereka mau, sehat tak sehat.

"Papa aku mau beli es klim ya!!"

"Ayo kita beli es krim yang banyak!! Tapi jangan bilang-bilang mama ya."

Ya begitulah Lee Jeno, si papa kesayangannya Lele. Jadi tak heran jika Chenle sangat menyayangi Jeno karena papa Nononya itu selalu mengabulkan semua yang Chenle inginkan.

Jika itu Renjun, pasti dia akan melarang dan memberi pengertian pada Chenle jika memakan terlalu banyak es krim itu tidak baik untuk kesehatan. Tapi sekali lagi ini Jeno, si papa pengabul segala permintaan Chenle.

"Papa es klimnya enak!! Lele suka hehe."

Chenle memakan semangkuk es krim dengan lahap yang mana mampu mengundang senyum lebar Jeno merekah.

"Lele suka banget deh kalo sama papanya."

"Kenapa? Emang Lele engga suka kalo sama mama?"

"Emmm, suka juga si. Tapi kalo sama mama kan Lelenya engga boleh makan sembalangan, kalo sama papanya kan boleh."

Jeno sontak tertawa mendengar alasan sederhana sang putra yang lebih suka bersama dengan dirinya ketimbang dengan Renjun. Perlu kalian ketahui bahwa Chenle memang lebih menurut pada Jeno ketimbang pada Renjun, Chenle itu anak papa.

"Kan mama kaya gitu biar Lele sehat."

"Iya sii, tapikan Lele juga pengen makan es klim yang banyak."

"Gampang itu mah, kalo Lele mau makan es krim yang banyak Lele bilang aja sama papa, nanti kita makan es krim yang banyak berdua deh."

"Oke!! Oke!! Sayang banget deh sama papa Nono, muach muach." Chenle mengecup pipi Jeno dengan bibir berlumur es krim miliknya yang mau tak mau harus Jeno terima dengan sepenuh hati.

"Papa juga sayang banget sama Lele, muach muach."

Setelah puas dengan es krim kini sepasang papa dan anak tersebut sedang berjalan menelusuri berbagai mainan yang langsung membuat mata Chenle berbinar ketika melihatnya.

Lagi-lagi Chenle berseru dengan heboh ketika Jeno memperbolehkan bocah bayi tersebut untuk memilih semua mainan yang disukainya, namun meski papanya membebaskan dirinya untuk membeli semua mainan yang dia inginkan, tapi Chenle tetap mengingat perkataan sang mama untuk tidak boros dan serakah. Jadilah Chenle hanya mengambil 3 mainan berupa boneka lumba-lumba, boneka moomin, dan boneka puppy.

"Udah, cuma segitu?"

"He'em, ngga boleh bolos-bolos tau~ nanti mamanya malah hih selem banget deh!!" Chenle bergidig ngeri ketika membayangkan si mama penuh kasih sayangnya marah pada dirinya.

Meski Renjun tak pernah marah sungguhan pada sang anak, namun tetap saja Chenle tak akan berani membuat mama ataupun papanya marah pada dirinya. Bisa-bisanya dia tidak bisa tidur menyempil di tengah antara papa dan mamanya jika begitu, Chenle tidak mau tidur sendiri!! Dia takut.

Keluarganya Lele || NorenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang