Bebek Wek Wek

1.4K 199 13
                                    

Berhubung udah lama cerita ini ga update dan kakak Lele kesayangan kita jadi marah jadi mari kita update kehidupan Jeno Renjun dan duo buntutnya.

Seperti pagi pagi biasanya di akhir pekan Chenle seperti biasa skip waktu mandi pagi, bukan. Bukan berarti bayi yang bukan lagi bayi itu tidak mandi, hanya saja dia mengulur waktu mandi yang biasanya pagi sebelum sarapan menjadi pagi beranjak siang.

Logan pun demikian, bayi tampan yang kini sudah berusia dua tahun itu juga mengganti jam mandi paginya. Tentu saja karena duo bayi itu ingin mandi bersama di dalam bak mandi yang sebenarnya itu bathup.

"Kakak, adek mandi dulu sayang."

"Sebentar mama, akunya masih mau main ya!!"

"Bentay mama, main ya!!"

Renjun yang baru saja memanggil kedua anaknya untuk segera mandi hanya geleng-geleng kepala. Chenle dan Logan sebenernya bukan benar-benar tengah bermain, mereka berdua kini tengah membantu papa Nyenyo mencuci mobil yang jatuhnya bukannya malah meringankan pekerjaan Jeno tapi malah menambah pekerjaannya.

Renjun hanya berdiri di pintu sembari bersender dan mengamati apa yang ketiga orang yang dicintainya lakukan. Badan Chenle sudah sepenuhnya basah dengan busa busa menempel di tangan dan juga pipi gembilnya. Sementara Logan pun tak kalah basah, bayi tampan tersebut terlihat seperti sedang memandikan dirinya sendiri ketimbang memandikan mobil.

"Bayi bantuin papanya yang bener dong."

"INI ITU UDAH BENER YA PAPA GANTENGNYA AKU!!"

"UDAH BENEY PAPA TENG!!"

Jeno tampak menghela napas sejenak, sejujurnya dia gemas dengan tingkat kedua putranya itu. "Udah sana kakak sama adek mandi dulu, udah ditunggu mama tuh."

"Kan kerjanya kita belum selese papa!!"

"Papa yang selesein, ok?? Kakak mandi aja, ajak adiknya ya kakak ganteng."

"OKE DEH!!!"

Setelah mendapat pujian dari sang papa dengan semangat Chenle menarik tangan Logan untuk ikut serta mendekat kearah mama cantiknya yang masih setia berdiri di pintu.

Dengan senyum merekah Renjun mengikuti langkah anaknya menuju kamar mandi. "Mau air hangat apa air dingin??"

"Aiy angat oyeh??"

"Boleh dong ganteng, kakak mau pake apa kak?"

"Sama kaya adek ya mama cantik~"

"Ihhhh gemes banget si, udah jago puji-puji mama ya sekarang??"

"IYA DONG!! KAN DIAJARIN SAMA PAPANYA TAU~"

Rasanya Renjun ingin mencubit pipi anak sulungnya dengan keras saking gemasnya, tapi dia tidak melakukan itu karena nanti Chenle bisa ngambek. Chenle ngambek itu tidak baik!!

Sembari sang mama menyiapkan air hangat untuk mereka mandi, dengan mandiri dua bayi itu mulai melepaskan pakaian yang mereka kenakan. Meski Logan masih kesusahan tapi dia bisa karena dibantu oleh kakaknya yang manis dan pintar.

"UWAHHHHH."

"AHAHAHHA ANET KAK!!"

"IHIHIHI IYA ANGET YA ADIK!!"

"Digosok dulu badannya ya kakak adek~" Renjun memberi dua spons berbentuk domba dan juga sapi kepada Logan dan Chenle.

"MAAA AU WEK WEK!! WEK WEKNYA ANDI JUGA!"

"Mama pikir adek lupa."

"Hihihi adeknya ga bakal lupa tau ma, kan adek sayang wek wek."

"Oke deh, bentar mama ambil dulu ya. Kakak jagain adeknya, oke?"

"Oke mama!!"

Renjun beranjak untuk mengambil wek wek, wek wek yang Logan maksud bebek karet mainan yang baru saja minggu lalu dia beli. Dan selama seminggu pula tiap dia mandi bebek bebek mainan yang jumlahnya ada 7 itu juga harus ikut mandi bersamanya. Bukan hanya mandi bersama tapi juga tidur dan makan bersama, padahal bebek itu hanya mainan karet tapi Logan memperlakukan mereka seperti bebek sungguhan yang juga perlu diberi makan dan dirawat dengan benar.

"Taraaaa, wek weknya adek siap meluncur~"

"UWAAAA WEK WEK ANDI!!! WEK WEK ANDI!!! AHAHAHHAHA."

Tawa puas Logan dan tawa nyaring Chenle menjadi suara candu tersendiri yang selalu ingin Renjun dengarkan. Melihat Chenle dan Logan tumbuh besar dengan bahagia menjadi kebanggaan tersendiri bagi Renjun.

.
.
.
.
.
.
.

Ada yang masih nyimpen book ini gasi???
Sorry kemarin kemarin i banyak drama wkwk
Bye bubb

Keluarganya Lele || NorenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang