Hari ibu, hmmm kapan ya jatuhnya hari ibu itu? Ah iya hari ini. Dan bayi berisik kita ingat akan itu. Pasalnya Chenle pernah mendengar bahwa ada satu hari yang dinamakan hari ibu dan itu jatuh pada tanggal 22 Desember, yang artinya adalah hari ini.
Chenle begitu semangat untuk menyambut datangnya hari tersebut, bayi berisik dengan kadar kepintaran diatas rata-rata tersebut mulai menyusun beberana rencana untuk membuat kejutan dihari ibu. Tapi sepertinya Chenle harus meminta bantuan pada papa Nononya, pasalanya mana bisa Chenle yang masih anak berusia 5 tahun mampu menjalankan misinya sendiri.
Tok tok tok
"Papa?"
Chenle terus mengetuk pintu ruang kerja Jeno dengan santai sembari sesekali memanggil sang papa agar membukakan pintu untuknya. Ini masihlah pukul 2 siang dan Jeno yang memang sedari pagi memilih bekerja dirumah tentu saja bisa langsung membantu rencana si kecil.
Cklek
Jeno membuka pintu ruang kerjanya dengan santai, melihat sang anak yang tengah berdiri didepan pintu dengan cengiran lucunya.
"Kenapa? Lele butuh sesuatu hmm?" Jeno merendahkan diri untuk mensejajarkan tingginya dengan Chenle.
Chenle mengangguk dengan lucu dan senyuman manis dari bayi berisik tersebut yang menghiasi wajahnya.
"Papanya mau bantuin aku engga?"
"Bantuin apa?" Jeno menaikan sebelah alisnya kearah sang anak.
"Bantuin aku kasih sullples buat mama."
Jeno malah dibuat terkekeh dengan pengucapan bahasa inggris sang anak yang sangat ngawur.
"IHHH PAPANYA ENGGA BOLEH KETAWA!!"
Tuh kan balik lagi berisiknya-_-
"Iya, iya maaf. Bantuinnya gimana sayang?"
"Emm aku rencananya mau buat kue?"
"Hah bentar?"
"Kenapa?" Chenle memiringkan wajahnya, bertanya dengan begitu lucunya pada Jeno.
"Lele mau buat apa? Rencana?!"
"Iya rencana!! Papa kenapa si?!"
"ANAKNYA PAPA UDAH BISA NGOMONG R?"
Dengan dramatis Chenle langsung menutup mulutnya sendiri, jangan lupakan matanya yang ikut melotot kaget. Chenle sudah tidak pelo? Jeno wajib bikin syukuran si ini.
"Anaknya papa udah engga cadel?"
Chenle mengerjab beberapa kali dengan polosnya kearah sang papa, jangan lupakan tangannya yang masih menutup mulut kecilnya dengan begitu dramatis.
"PAPA LELE UDAH BISA NGOMONG R!!! YEAYY BISA BUAT HADIAH MAMA!!"
Jeno hanya tertawa ganteng mendengar ucaran konyol sang anak, tapi menurut feelingnya Renjun pasti akan begitu bahagia karena kini sang anak sudah tidak lagi kesusahan mengucapkan huruf R tersebut.
Jeno menghentikan tawanya lantas kembali memandang sang anak yang kini masih asik berjingkrak-jingkrak ria bermaksud merayakan ketidak cadelannya lagi.
"Terus rencananya gimana?"
"Oh iya lupa!! Sini papanya aku bisikin biar engga ada yang denger!!"
Lelenya kurang lucu ya karena udah engga cadel :( . Tapikan Lelenya bertumbuh, masa mau dibikin cadel mulu, kan kasian huhu T~T
Jeno mendekatkan telinganya pada bibir sang anak, mendengarkan dengan seksama bisikan sang anak yang kelewat kencang untuk disebut sebuah bisikan. Bahkan Jeno rasa jika ada orang disekitar mereka pun pasti orang itu dapat mendengar bisikan sang anak dengan begitu jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarganya Lele || Norenle
FanficJudul awal Adios || Noren Hanya cerita ringan mengenai si lucu Chenle dan kedua orang tuanya, Renjun dan Jeno. ⚠ NoRen-Le area ⚠ BxB Start : 19 Oktober 2021 End : -