5

14.6K 1.8K 92
                                    

Sunghoon menjadi datar setelah bertemu pria bernama Heeseung ibu Taki anak yang Jake temui itu.

Setelah rapat selesai Jake membenahi seluruh barang yang berserakan dimeja, Sunghoon memejamkan matanya dengan tangan bersedekap didada.

"Pak, ayo pulang saya sudah selesai." Jake menepuk pelan bahu boss nya itu.

Tanpa bicara Sunghoon berdiri dan berjalan mendahului Jake. Jake jadi ingat Sunghoon yang memucat saat bertemu pria itu kemudian menarik tangan Jake menjauh dari sana, apakah masalah mereka sangat rumit itu pikiran Jake.

Jake fokus mengemudi sedangkan Sunghoon duduk disampingnya dan menghadap Jake menatap sekretarisnya lamat seperti ingin mengutarakan sesuatu.

"Jake bagaimana seseorang lari dari tanggung jawabnya?." Secara tiba-tiba Sunghoon mengatakan itu.

Sepertinya Jake paham pertanyaan boss nya ini ada hubungannya dengan pria manis itu.

"Saya kejarlah pak." Jake hanya ingin hati Sunghoon membaik melihat Sunghoon tampak frustasi dalam hati Jake sangat tidak nyaman.

Mungkin Jake tidak bisa memghilangkan masalah pria disampingnya ini, tapi Jake akan sedikit meringankan suasana hati boss nya walau sesaat.

"Kalau larinya cepat, gimana?." Mata Sunghoon melotot pada Jake, kesal dengan jawaban tidak niat dari bawahannya itu.

"Kejar urusan gampang pak, dulu saya atlit lari 400 meter dan selalu menang." Sunghoon menatap remeh Jake.

Jake tertawa kecil matanya masih melihat jalanan, dan mendapat geraman marah dari Sunghoon, hati Jake bersyukur setidaknya orang yang berjasa dalam hidupnya itu mulai berekspresi lagi dari pada datar.

"Mana saya percaya, kamu atlit dulu teman saya pendek gagal seleksi." Giliran Jake yang berdecak kesal.

"Bapak mah....." Bibir Jake mengerucut mengundang tawa menyebalkan dari Sunghoon.

"Jangan imut-imut saya jadi ingin memiliki." Sumghoon bicara datar, tapi sukses membuat Jake merona.

"Pak jangan begitu saya jadi ingin menabrakkan mobil ke pembatas jalan." Boss Jake itu bungkam mana Jake tersenyum evil dengan pipi memerah.

Mereka kembali lempar kata-kata saling serang tidak ada keheningan canggung lagi diantara boss dan sekretaris itu.

Sunghoon menatap Jake yang menggerutu karena kalah argumen darinya, bibirnya komat kamit tapi hanya terdengar beberapa kata saja takut Sunghoon mendengar jelas apa yang dia katakan.

"Shim, gimana kamu pindah profesi saja?." Jake mendengarkan kelanjutan kalimat Sunghoon.

Dalam hati Sunghoon sedikit ringan karena suasana hatinya berubah Jake sangat mengerti dirinya.

"Jadi apa pak, kalau gajinya gede dari yang sekarang gass......." Sunghoon memandang Jake penuh arti tangannya berlipat diatas dada.

"Gede malah bisa sama seperti penghasilan saya, juga sangat ringan dari kerjaanmu sekarang." Mata Jake berbinar melihat kearah Sunghoon sebentar kemudian fokus pada jalanan lagi.

"Ayo pak saya mau!." Sangat bersemangat Jake mengatakan itu.

'Polos sekali.' Batin Sunghoon.

"Jadi istri saya." Sangat ringan Sunghoon mengatakannya.

Ckiiiiit.....................















Ckiiiiit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Aaahhhhh.........kapalku, beberapa hari ini bela gak bikin ulah menurutku biasanya Jake sama Sunghoon terpisah lautan dan buat aku galau setiap liat konten enhypen.

Dan AMI terima kasih kapalku berlayar walaupun cuma remahan.

Sekretaris Shim [sungjake] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang