22

10.9K 1.5K 104
                                    

Jangan lupa komen bebi

.

.

"Pak pulang gih ini mau tengah malam."

Jake mengusir Sunghoon yang kesekian kalinya. Namun pria itu tidak mau beranjak sedikit pun setelah makan, hanya duduk diruang tamu bak tuan rumah lagaknya.

Kelakuan Sunghoon seperti dirumah sendiri, jas tergantung dekat pintu masuk, sepatu masih terpasang rapi dan kemeja tampak berantakan.

"Kamu ngusir saya?" Jake langsung mengangguk.

Sunghoon tak habis pikir biasanya orang ingin selalu bersamanya lebih lama, Jake malah mengusirnya terang-terangan luar biasa. Tidak tahu saja kalau Jake mati matian menahan rasa padanya, dasar Sunghoon.

"Saya ngantuk pak, capek perlu istirahat."

Jake tidak berbohong sama sekali. Dia benar benar lelah seharian duduk didepan layar monitor dan kertas kertas penting membuat Jake rindu kasurnya.

Sunghoon menepuk pahanya, "Sini tidur saya nyanyian biar tidur nyenyak."

"Alah suara bapak aja kayak tikus kejepit sok sok an mau nyanyiin, bukan tidur saya malah masuk rumah sakit gara gara rusak gendang telinga," Sunghoon malah tertawa mendengar ucapan Jake.

"Aduuuh kamu ini lucu sekali," Jake salting seketika.

"Udahlah pak pulang sana! "







Akhirnya perjuangan Jake berbuah manis boss-nya itu sudah bersiap pulang, Jake mengantar Sunghoon sampai depan pintu menunggu kepergian pria berstatus atasan nya itu.

"Jake saya mau bicara sesuatu sebelum pulang."

Jake tidak menjawab dia hanya menunggu dan mempersilahkan Sunghoon bicara.

"Ini mungkin salah, tapi saya cinta kamu." Jake terkejut, jantungnya berdegup kencang dan matanya membulat.

Tiba-tiba saja air mata Jake jatuh Sunghoon panik, "Jake jangan nangis, aduh ... "

"Anda bercandanya keterlaluan!! Pak Sunghoon anda sudah mau menikah jangan bikin saya berharap!"

Nafas Jake memburu saat mengatakannya air mata mengalir bebas membasahi pipinya yang bersemu alami. Sunghoon tertawa dalam hati. Jake menggemaskan sekali terisak seperti itu.

Sunghoon membelai pipi Jake lembut, "Maaf saya mengatakan ini, Jake. Sebelum saya menikah dan berakhir menyesal."

Jake menangis keras sambil memukul dada bidang boss-nya, pria manis itu mendorong dada Sunghoon ketika pria itu mencoba memeluknya.

"PULANG! JANGAN GANGGU SAYA DULU!"

Sunghoon membuat ekspresi sesedih mungkin, dan melangkah mundur.

'Kayak puppy lucu sekali' batin Sunghoon.

"Kamu pasti gak mau ketemu saya habis ini, jadi mulai sekarang kamu saya pecat."

Jake makin menangis keras, sudah ditinggal menikah, sekarang dipecat juga?! "Anda jahat!"

BLAAAMMM

Sunghoon terjengit Jake menutup pintu begitu kasar. Namun dia puas sudah bisa melihat wajah puppy itu menangis kejer karena ulahnya.

Sedangkan Jake bak pemeran dalam film tubuhnya merosot setelah menutup pintu dan menangis bersandar pada pintu.

Kalau saja Jake tahu ini akal-akalan Sunghoon pasti habis sudah telinga boss itu kena omelan 24 jam nonstop.



Inilah saatnya Sunghoon menyiapkan segala sesuatu untuk pernikahannya. Tanpa perlu merepotkan Jake, dia akan berusaha membuat mencintainya lebih dalam setelah melihat perjuangannya.

Sekretaris Shim [sungjake] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang