24. end

13.1K 1.3K 186
                                    


.
.

Jake bingung ketika disuruh memakai tuxedo mewah berwarna putih oleh sang ayah padahal dia baru saja pulang habis lari pagi, dan ada beberapa orang yang memoles wajahnya bak tim make up profesional. Jake dipaksa mandi lalu setelah keluar dari kamar mandi langsung duduk didepan meja rias.

Ayah Jake sudah rapi dengan jas hitamnya.

"Yang cantik soalnya ayah mau ke kondangan temen ayah," Jake mengangguk faham pantas saja dia didandani begini.

Selesai make up juga memakai tuxedo mewah itu Jake digandeng ayahnya menuju mobil, mereka terus mengobrol sampai tak sadar jika mobil yang ditumpangi bukan mobil yang biasanya ayah dan Jake pakai.

Ayah Shim tertawa dalam hati, anaknya ini memang luar biasa polos mau saja dibodohi begini.

"Semalam kok ayah suruh Jake tanda tangan surat itu?" Jake baru menanyakannya sekarang.

"Lho ayah kira kamu udah tau, itu kan surat kepindahan kamu." Dan lagi-lagi Jake mengangguk faham.

"Dasar bayi."

.
.

Jalan sangat macet ayah Jake beberapa kali berdecak sebal karena hal itu, kemudian paruh baya itu duduk tenang menggenggam tangan putranya.

"Ayah sayang kamu." Ucap pria itu tiba-tiba.

"Kok? Tumben .... oh ... ayah so sweet sekalii .... "


Melewati lampu merah kemacetan berkurang mobil melaju sedikit cepat, itu perintah ayah Shim, Jake sedikit curiga kenapa ayahnya sangat tergesa-gesa begini padahal Jake tahu jika ayahnya adalah orang yang santai dan tenang.






"Nanti gandeng ayah saat keluar dari mobil soalnya banyak orang, nanti kamu sesat lagi."

Jake menatap tak suka sang ayah, memangnya dia anak kecil harus tersesat? Tapi bisa jadi sih soalnya Jake buta arah.



Ayah Shim menceritakan masa kecil Jake yang sangat berharga baginya anak tunggal kesayangannya, Jake hampir menangis tahu karena ayah merawatnya sejak kecil sendirian tanpa bantuan siapapun, setelah ibunya meninggal setelah Jake lahir.






Namun sepertinya jalan mereka tidak mulus sampai ke tempat tujuan sebab sebuah truck pengangkut barang melaju kencang dari belakang mobil mereka dan menabrak mobil yang Jake tumpangi dengan sang ayah.





BRAAAKKH!!!

BOOOOM!!




Terjadi kecelakaan beruntun dijalan itu bukan hanya satu mobil, tapi ada ribuan mobil yang ditabrak mobil truck besar itu.

Mobil yang Jake tumpangi sudah terpental sangat jauh dan terbalik.





.

"SUNGHOON CALON ISTRIMU KECELAKAAN BERUNTUN!!"

Mama Park menangis mendatangi anaknya diruang tunggu Sunghoon, beliau mendapat pesan dari media sosial juga salah satu kerabatnya, wanita paruh baya itu menangis histeris.

Sunghoon menahan nafasnya, jantung seperti berhenti berdetak mendengar kabar itu.

"Gak mungkin ma!"

Sunghoon menatap Jay dan Heeseung, namun keduanya langsung mengarahkan pandangan ke arah lain, enggan melihat wajah Sunghoon.

"JAKE!!"

Kaki Sunghoon sudah tidak berasa lagi berlari keluar ruangan untuk menuju tempat kecelakaan sang pujaan hati, mata pria itu basah akan air mata dia menangis, malaikatnya sedang tidak baik-baik saja sekarang, Sunghoon ingin mengamuk rasanya.



"SUNGHOON TUNGGU!!"












Sekretaris Shim [sungjake] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang