16

11K 1.4K 48
                                    

Hari ini rapat rutin yang di lakukan setiap bulan Jake mempersiapkan semua di bantu kaki kanan CEO namanya Wang Nicholas, kalian bingung mengapa baru ada Nicholas? Pria itu di tugaskan memantau jalan kerjanya proyek seluruh daerah bagian internal semua urusan Sunghoon, kali ini semua petinggi perusahaan dari CEO, direktur juga kaki kanan Sunghoon akan rapat evaluasi.

Jake duduk mengatur nafasnya semua sudah selesai rapat di targetkan mengundang para investor ini lumayang mengurus tenaga, namun Jake bisa apa orang dia hanya pekerja Sunghoon juga sama sibuknya.

"Direktur cabang luar kota semuanya datang?" Jake bertanya pada Nicholas yang duduk disebelahnya.

"Iya Jake, katanya ada tuan besar juga beliau ingin menyampai sesuatu," Nicholas membukakan botol minuman untuk Jake dan memberikannya pada sekretaris cantik itu.

Nicholas memperhatikan wajah Jake, "Kok kamu tambah cantik?" Suara terdengar sangat kagum.

Bukk!

"Jangan menggodaku! Kamu mau aku di serang kak Hanbin?" Wajah Jake memerah padahal dia sering mendengar itu tapi tetap saja malu.

Aula pertemuan para pekerja sibuk menyiapkan dari konsumsi, bangku-meja, juga alat keperluan lain sedangkan Jake mengintruksi saja itu pun lelah, Nicholas mengatur kebenaran tema kali ini.

Jake bercanda ria dengan Nicholas karena jarang bisa bertukar candaan sebab pria berwajah tak kalah sangar dari Sunghoon itu cukup sibuk.

"Kerja aku tidak menggaji karyawan pemalas."

Sunghoon berdiri membawa kerdus serta tas berisi laptop sendirian, Jake mengambil itu lalu meninggalkan dua pria itu berdua.

"Ku bilang kak Hanbin kamu godain Jake." Ucap Sunghoon.

"Silahkan orang kami cuma teman, jangan cemburu hoon aku sudah punya istri." Mereka itu bicara sama-sama datar mana wajah juga datar.

Jake memperhatikan dua orang itu dari jauh lalu tertawa pelan, kemudian kembali pada aktivitasnya memastikan semua sesuai apa yang dia intruksikan.

"Eh kalau kak Hanbin mau di madu sama Jake bisa dibicarakan."

BUUGH!

"Jangan macam-macam sialan." Sunghoon kesal pada teman masa kuliahnya itu.

"Kamu lama keburu Jake mau sama aku," Ucap Nicholas penuh percaya.


Mata mereka mengikuti kemana pun Jake bergerak, pria cantik itu terlihat paling bersinar di antara yang lain.

"Kamu kenapa masih disini? CEO kayak pengangguran." Padahal Sunghoon masih banyak jadwal lain sebelum rapat penting ini.

"Nicholas kamu ikut sialan!" Benar Nicholas mendampingi Sunghoon menggantikan Jake makanya Sunghoon bisa di aula ini karena dari tadi kaki kanannya itu tidak mengangkat panggilannya.

"Jake gimana?" Persiapan hampir selesai, alasan Nicholas saja ingin menggoda Sunghoon.

"Sampai mulut busuk itu ku bakar." Mereka pergi meninggalkan aula.



Jake menatap kepergian mereka dari jauh, hela nafas pria cantik itu sangat panjang ada berita dari sekretaris tuan besar katanya, Sunghoon akan menikah ini sebabnya ada tuan besar di rapat kali ini, boleh ya Jake menangis? Sedih sekali walaupun dia berusaha baper tapi boss-nya itu sangat manis memperlakukanya.

Siapa yang tidak terbawa perasaan jika di perlakukan layaknya barang berharga, bahkan beberapa hari ini Sunghoon suka menggoda tapi setelah itu membahas ayang, Jake bertanya dalam hati siapa orang beruntung bersanding dengan boss-nya itu.

"Kalian ayo makan siang dulu, nanti kita lanjut." Jake melamun sampai tidak sadar sudah waktunya istirahat.






Sekretaris Shim [sungjake] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang