4

15.3K 2K 176
                                    

Sunghoon menyembunyikan Jake dibelakang badan tegapnya entah apa Jake bingung sendiri.

Mereka berdiri didepan Jay setelah saling bersalaman namun, saat Jake bersalaman dengan Jay buru-buru Sunghoon menyentak tautan tangan Jake dan Jay kemudian menarik Jake kebelakang badan tegap itu.

"Duduk." Titah Sunghoon pada Jay.

Sekarang ruangan hening Jake sibuk pada berkas perjanjian, dan dua pengusaha muda itu saling tatap seakan ingin membunuh.

Jake tidak peduli itu urusan mereka Jake hanya bekerja disini jadi Jake menunggu sampai dua pria itu puas bertatapan.

"Pak, setelah ini jam 14.00 kita meeting dengan tamu luar kota dan sekarang jam 12.45 bapak menghabiskan 15 menit untuk sesi tatap." Kata Jake berbisik karena duduk disamping Sunghoon.

"Kau mulai." Sangat datar Jake berpikir semarah itukah boss nya ini pada Jay.

Jay menaikkan sebelah alisnya lalu mulai sesi pembahasan Jake menyimak semua bahan bahasan untuk kesimpulan.

"Heeseung hyun-

Gubraakkk

Jake langsung terkesiap begitu pula dengan Jay, Jake menatap bingung Sunghoon sambil memegang dadanya.

Nafas Sunghoon terengah nama itu paling tidak ingin dia dengar seumur hidupnya.

"Bisakah profesional, saya tidak ingin mendengar sesuatu diluar pekerjaan." Lengan Sunghoon dielus pelan oleh Jake, memang siapa Heeseung itu Jake tidak tahu Jake hanya ingin Sunghoon tenang.

"Pak sabar, ini kita sedang kerja." Nafas Sunghoon perlahan mulai teratur.

Berbeda dengan Jay yang menyeringai melihat Sunghoon begitu marah, Jay sangat tahu kelemahan seorang Sunghoon dan juga Jay ingin meluruskan semuanya sebelum terlambat.

"Maaf pak, silahkan lanjut." Jake tersenyum ramah.

"Baik, cantik." Seketika Jake tahu kalau Jay seorang pembual ulung.

Mata Sunghoon menajam saat melihat kearah Jay.

"Sorry bro, santai." Pembahasan mereka berlanjut namun kadang dua pria itu saling sindir menyindir yang membuat Jake terkekeh, mereka seperti anak-anak yang kemusuhan.

Sunghoon melirik Jake sesekali dan itu jadi perhatian Jay. Jay tersenyum tulus Sunghoon sudah temukan pengisi hati yang lebih cocok dengannya.

Selesai rapat mereka Jay dan Sunghoon sepakat menjalin kerja sama, tanda tangan kontrak perjanjian juga sudah selesai hanya tinggal mengerjakan proyek dilapangan.

"Hoon gue mau ngomong, plis ini penting, anggap aja kita reuni sebagai teman lama." Baru Sunghoon ingin beranjak pergi Jay mengutarakan keinginannya.

Sunghoon terlihat menimbang Jake yang paham situasi berbisik pada Sunghoon meyakinkan boss tampannya itu.

"Bapak perlu bicara, tapi jangan lama, kan waktu adalah uang, saya tunggu diluar jangan tengkar kalau babak belur saya repot, gaji juga gak naik-naik." Jake pergi setelah itu wajahnya terlihat sangat menyebalkan.

Jake keluar dari ruang VIP restoran kelas atas itu menuju parkiran, langkah Jake berhenti melihat anak kecil sendirian berdiri dengan linglung didekat mobil boss nya terparkir.

"Mana orang tuamu, dek." Jake mendekati anak memakai outfit serba kuning cerah mencolok itu.

Bola mata jernih itu berkaca-kaca melihat kearah Jake, tidak lama bibir mungil itu mengeluarkan isakan kecil dan tangannya terangkat isyarat minta gendong.

"Tadi Tata mayin lali telus, mama tata dak ada, hikss...."
Sangat lucu Jake segera menciumi wajah bulat dan gembil itu.

"Memangnya mama tata tadi arah mana?." Anak itu mulai tenang karena Jake memperlakukannya dengan baik.

"Mama tata halus beltemu om seongi." Siapa lagi om Seongi anak ini, direstoran tidak sedikit orang pengunjung begitu padat.

Jake menggendong anak itu dengan tangan kanan dan tangan kiri memegang tas kerja milik Sunghoon, kemudian membawa anak mengaku bernama Tata itu sambil bercanda.

"Lain kali kalau tata ada diluar seperti ini, jangan main, bahaya." Duduk dibangku panjang yang ada didekat parkiran.

"Tata maap." Anak itu memilin jari mungilnya.

"Tata minta maaf pada mama, jangan pada paman, kan paman cuma kasih tahu biar Tata enggak gini lagi." Jake menciumi pipi gembil itu sampai sang empu tergelak.

Lumayan lama Jake dan Tata duduk belum ada tanda-tanda seseorang mencari Tata dan kedatangan Sunghoon.

Tata bercerita panjang dengan bahasa bayinya untung Jake paham dari papanya yang pemarah dan mamanya yang galak sampai mainan robot yang baru dia beli kemarin.

"Paman Jek mayin sama tata." Sangat imut Jake suka sekali menciumnya.


"Taki!." Suara seseorang berteriak sambil berlari kearah mereka.

Seorang pria manis memakai kemeja warna baby blue berlari dan Jake langsung berdiri menggendong Tata yang kaget lalu menangis sambil bergumam kata mama.

Jake yakin pria itu mama Tata dan menyerahkan tubuh mungil Tata kedekapan pria manis itu.

"Astaga mama pikir kejadian tahun lalu terulang lagi, hiksss......." Jake tersenyum lembut saat melihat pria itu menangis.

"Terima kasih banyak, tuan." Pria itu membungkuk berkali-kali.

"Iya sama-sama, tadi saya lihat Tata sendirian disana makanya saya temani." Mereka saling melempar senyum tulus.





"Jake, ayo kita pergi." Sunghoon datang sambil dari belakang pria itu.


"Sunghoon kau kah itu." Lirih pria itu.

Sekretaris Shim [sungjake] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang