12

11.3K 1.5K 129
                                    

.

Sunghoon tidak tahu kalau pertemuan ini mengundang hampir semua anggota keluarga Park bisa di lihat ada paman, bibi, anak keponakannya dan sepupu-sepupunya.

Kedatangan Sunghoon pun menjadi pusat perhatian semua keluarganya bersorak heboh dia disambut hangat penuh kasih sayang.

Puk

"Ayo kita kelahi dulu," Jay menepuk pelan bahu Sunghoon.

Sunghoon menaikkan alisnya, bagaimana bisa dia berkelahi kalau sudah tampan memakai pakaian rapi pilihan Jake-nya, namun belum sempat bicara Jay melayangkan tinju padanya.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Tidak terima jas yang dikenakannya ditarik kasar Jay, Sunghoon membabi buta memukuli sepupunya itu, tidak ada yang melerai mereka keluarga besar Park merindukan pemandangan itu sejak kecil Sunghoon dan Jay tumbuh bersama tetapi karena suatu masalah mereka menjauh seperti orang asing.

Tuan Park menangis dalam diam bersama nyonya Park anak mereka kembali, sudah sangat lama Sunghoon meninggalkan keluarga Park dan hidup sendiri membuat suram keluarga Park.

Ditempat paling ujung meja ada Heeseung, Taki yang dipangkuan pria wajah jejepangan melihat Jay dan Sunghoon baku hantam hanya tersenyum.


BUUGGH!

BRUKK

"KALAH LAGI LO SUNGHOON! HAHAHAAAAA......" Jay menunjuk Sunghoon tersungkur.

Sreet

Greep

Puas tertawa Jay membantu Sunghoon berdiri dan memeluk erat tubuh sepupunya itu untuk menumpahkan rasa sakit, rindunya pada sosok brengsek Park Sunghoon itu.

"Gue kangen anjing lo pura-pura gak kenal bikin gue sakit hati!! Gue masih sepupu lo!" Walaupun suara Jay terdengar jenaka Sunghoon tahu pria ini sedang menangis.

"Gue gak kangen sama orang yang bilang Park Sunghoon yang biadap ini lebih baik mati," Namun tak ayal Sunghoon mengeratkan pelukannya.

"Maaf hoon, gue minta maaf," melepaskan pelukan dua Park itu memandang wajah satu sama lain.

Sunghoon meringis melihat wajah babak belur Jay rupanya anggota tubuhnya yang dendam pada pria ini bukan Sunghoon sendiri.

"Lo makin tua anjir," celetuk Jay. Wajah Sunghoon semakin tegas dan dewasa Jay sedikit menyesal tidak menyaksikan perubahan saudaranya itu

"Jangan ngomong sama gue anjir," Sunghoon duduk disamping sang ibu.

Mengedarkan pandangan keseluruh ruangan Sunghoon bersitatap dengan Heeseung yang tersenyum lembut padanya, buru-buru Sunghoon memutuskan pandangan lebih dulu.

Senyum Heeseung masih sama seperti 4 tahun yang lalu ketika mereka masih bersama dulu.

"Nak ayo makan sama-sama ini formasi lengkap ada kamu disini baru kita selesaikan masalah tidak berhujung ini." Nyonya Park memberikan pinggan berisi macam-macam lauk pauk.

Sepanjang makan semua saling bertukar kata satu sama lain suasana ini sangat Sunghoon rindukan, bahkan untuk mengobati rasa rindu Sunghoon sering mengajak Jake makan bersama lalu membuat si cantik kesal dan selama makan dia mendengar ocehan panjang sekretarisnya itu, kan Sunghoon jadi ingat Jake kalau saja Jake ada disini mungkin makin lengkap suasana sekarang.

Pukk

"Lagi mikiran apa? Ayo makan jangan sampai mama ngomel sambil makan ya!" Jake dan mamanya mirip itulah Sunghoon jadi jatuh hati pada Jake, mamanya adalah sosok yang hebat dan Jake sosok yang lebih hebat dari mamanya.

"Kamu bicara berdua sama kakakmu Heeseung juga suaminya kalau sudah baru kita bicarakan panjang lebar dengan semuanya." Nyonya Park mengelus rahang tegas anak tunggalnya bersama tuan Park dan Sunghoon bisa jadi anak bungsunya juga.

Tuan Park dari tadi memperhatikan Sunghoon, anak yang dia didik keras sejak kecil itu sudah menjadi pria dewasa yang tampan, gagah dan bertanggung jawab sangat sesuai apa yang dia harapkan.

Ingat kata papa waktu kamu masih kecil."

"Jadilah orang yang tegas, penuh kasih sayang dan bertanggung jawab jangan pernah lari dari masalah karena itu bukan sifat seorang Park." Jawab Sunghoon dalam hati di luar dia hanya mengangguk.

Nyatanya Sunghoon pernah lari dari masalah namun sekarang dia harus berani Jake-nya sangat percaya pada dirinya kalau Sunghoon bukan seorang pecundang dan pengecut, juga Sunghoon membuktikan pada sang ayah kalau darah Park masih sifat Park masih ada padanya.

Sunghoon menghampiri Heeseung yang sedang mengobrol bersama bibinya penuh kesopanan Sunghoon meminta bibinya pergi sebentar.

"Tunggu aku panggil suamiku dulu," Heeseung pria itu menjauh sebentar memanggil pria tinggi jejepangan tadi yang bermain bersama Taki sambil berbincang dengan Jay.

"Baik ayo kita bicarakan semuanya, Sunghoon ini suamiku Key namanya, sayang ini Sunghoon adikku sekaligus mantan kekasih dulu."

Key menyodorkan tangannya dan dibalas Sunghoon dua pria itu saling berjabat tidak lama kemudian melepaskannya.

"Sunghoon kamu salah paham selama ini, aku bukan mengandung anakmu Taki bukan anakmu tapi anak key kami berselingkuh dibelakangmu," Sunghoon membelalak.


.....

Perasaanku makin kesini makin gaje aja ceritanya.

Chapter berikut kita flasback, mau double up gak kalian.

Sekretaris Shim [sungjake] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang