2

19.2K 2.4K 76
                                    

Senyum Jake tidak luntur saat mendapat respon yang baik dari Jay balasan email dari pengusaha muda terkaya itu juga mengatakan senang akhirnya Park Sunghoon mau berdiskusi tentang kerja sama mereka.

"Coba saja boss ku pak Jay mungkin aku tidak dapat kerutan diwajah setiap hari." Gumam Jake tanpa sadar Sunghoon yang datang membawa kantong berisi makanan memperhatikannya.

"Gaji sekretaris Jay tidak mahal, perusahaannya tidak sebesar perusahaan saya, Shim."

Jake meniru kata-kata Sunghoon dan kemudian mendatarkan wajahnya menatap malas atasannya itu.

"Maaf pak, aku salah." Tidak ada raut tulus Jake terkesan mengejek boss nya itu.

Sunghoon sudah biasa diperlakukan seperti itu oleh Jake, Sunghoon tidak bisa memecat Jake karena kurang ajar, Sunghoon suka cara kerja Jake yang bisa diandalkan dan orangnya juga Sunghoon suka. Diam ini rahasia Jake itu tipe ideal Sunghoon sekali.

Disaat yang lain hanya mengangguk setiap dirinya marah dan berkata saat Sunghoon tidak ada, Jake malah protes langsung dan mengatainya tepat didepan wajah, Sunghoon jadi tahu bagaimana bertindak untuk mereka bukan hanya diam dan mengoceh dibelakang.

Dulu saat pertama kali masuk Jake di uji Sunghoon sedemikian rupa, diawal dia hanya mengangguk, dan saat makin lama akhirnya Jake angkat bicara itu ideal Sunghoon.

"Pak jangan senyum-senyum sendiri, kasian anak buah bapak masih butuh boss dan pekerjaan." Wajah Jake dibuat takut. Dia anggap boss nya sedang fase menuju gila.

"Yang penting saya ganteng." Sunghoon narsis menaik turunkan alisnya.

"Untung ganteng beneran." Gumam Jake tangannya merapikan seluruh kertas yang berserakan dimejanya.

Sunghoon tersenyum tampan kemudian memberikan sebuah kantung pada Jake diatas meja. Jake kira Sunghoon sudah masuk ruangan.

"Ini apa pak?." Jake kebingungan.

"Makan jangan sampai kau mati, dan kantor saya ditutup, tidak lucu kalau ada berita dikabarkan seorang sekretaris mati karena lembur diperusahaan terkenal milik Park Sunghoon." Sunghoon mengeluarkan sisi berbeda saat bersama Jake.

"Dih ada-ada aja, tapi makasih pak." Jake kaget melihat makanan yang ada didalam, pantas saja Sunghoon lumayan lama keluar tadi ternyata membeli makanan yang harus antri berjam-jam itu.

"Harusnya kau untung punya boss tampan dan baik seperti saya." Dengan sengaja Jake menutup telinganya.

Sebelum masuk ruangan Jake menghentikan Sunghoon karena baru ingat sesuatu.

"Pak saya mau check restoran tempat janji bapak dengan pak Jay." Sunghoon menatap lamat Jake.

"Saya ikut." Jake menggeleng, dia tidak mau Sunghoon ikut itu sangat merepotkan dan Jake tidak suka.

"Jangan pak, saya aja." Sunghoon tidak peduli.

"Saya mau memastikan apakah kamu berdusta atau tidak, bisa saja nanti malah jalan."

Jake pasrah mengikuti Sunghoon dibelakang sambil mengerucutkan bibirnya, bisa Jake tebak pasti Sunghoon menyebalkan nanti saat melihat restoran tempat janji kerja dengan Jay.

"Pak Sunghoon seperti suami posesif pada istrinya." Karyawan yang tadi kena pelototan tajam saat Jake menyapanya ramah.

Sekretaris Shim [sungjake] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang