TUJUH

275 37 5
                                    

"Kak Jungwoo! Cantik banget! Wah Sungchan sepertinya bakal nyesal deh ngak nikah sama kak Jungwoo"

"Hahaha terima kasih Sungchan"

"Kak Jungwoo udah siap belum? Itu tetamu nya dan hyung udah nunggu di altar"

"Eum u-udah kok"

"Kak Jungwoo gugup ya? Tenang kak, semuanya pasti berjalan lancar kok. Ayo kak, Sungchan hantar ke depan"

"Eum"

Jungwoo bangun dan membetulkan gaunnya sedikit. Dia segera meraih lengan Sungchan untuk digandeng tangannya. Oleh kerana Jungwoo itu anak yatim piatu, Soyeon menyuruh Sungchan yang menggantikan tempat yang seharusnya digalas oleh ayahnya Jungwoo itu untuk menemani Jungwoo sehingga ke altar.

Sungchan keluar dari tempat dandanan Jungwoo sambil mengandeng tangannya erat. Sesekali dia menoleh ke sisi melihat calon kakak iparnya itu dan mengulaskan senyuman. Jujur saja hati Jungwoo sangat gugup ketika ini. Dia dapat melihat Jaehyun yang sedang menunggunya di bawah tangga altar dengan suit hitamnya serta rambut style comma nya menambahkan lagi kegantengan bakal suaminya itu. Sama seperti Jungwoo, Jaehyun juga tidak kalah gugupnya. Matanya tidak bisa lepas dari Jungwoo yang terlihat sangat indah sedang berjalan perlahan menuju ke arahnya. Setelah Jungwoo tiba di hadapannya, dia perlahan lahan menggantikan posisi Sungchan untuk menggandeng tangan Jungwoo naik ke altar di hadapan pendeta. Selama pendeta dan kedua pengantin tersebut mengucapkan janji janji suci mereka yang mungkin hanya sebatas di bibir sahaja, Jaehyun setia memegang erat jemari jemari Jungwoo. Setelah pendeta mengucapkan bahawa tiba masanya untuk mereka melakukan ciuman, Jungwoo yang tidak pernah berciuman itu kelihatan agak gugup dan matanya terus bergerak gelisah. Bisa dikatakan pipi nya sedang merona hebat sekarang. Jaehyun yang menyedari kegugupan Jungwoo itu perlahan mengusap jemari Jungwoo yang digenggamnya dan perlahan mendekati Jungwoo. Sebelah tangannya menarik pinggang Jungwoo untuk mendekat dan sebelahnya lagi memegang dagu tirus itu. Jaehyun menatap mata Jungwoo sekejap dan mulai mendekatkan mukanya ke arah Jungwoo. Jungwoo membolakan matanya saat dirasakan bibir tipis berbentuk hati itu menempel lembut di bibir penuh miliknya. Setelah dirasakan cukup lama menempel di sana meski hanya 2 saat, Jungwoo cuba untuk menarik dirinya daripada Jaehyun namun segera ditahan oleh Jaehyun yang mengeratkan pelukannya di pinggang Jungwoo dan dagunya, menariknya lebih dalam untuk melumat bibir itu seketika. Jungwoo yang terkejut dengan tindakan Jaehyun itu hanya membuka matanya luas luas tanpa membalas lumatan Jaehyun. Setelah dirasakan cukup, Jaehyun melepaskan ciumannya dan mengusap bibir Jungwoo seketika.

"Manis"

Selanjutnya dia memegang sebelah tangan Jungwoo dan berpusing menghadap orang orang yang bertepuk tangan kepada mereka, mengucapkan selamat dan tahniah serta bersiul halus melihat adengan tadi. Mata Jungwoo yang sedari tadi menunduk karna malu perlahan mengangkat kepalanya dan ketika itu pandangannya bertemu denga seorang lelaki yang cukup dikenalinya. Ya, dia adalah dokter yang merawatnya Yuta. Yuta memandang Jungwoo dengan pandangan yang sulit diartika tapi bisa ditebak pandangan tersebut membawa kesedihan yang sangat mendalam. Yuta mengulaskan senyum singkat kepada Jungwoo dan lekas menundukkan pandangannya.



"Ah! Selamat ya sayang! Sekarang kamu udah menjadi menantu eomma! Kamu sangat cantik sekali sayang!"

"Terima kasih eomma. Eomma juga terlihat sangat cantik! Gaun eomma ini sangat bagus!"

"Aish, kamu lebih cantik sayang! Jaehyun, kamu jaga Jungwoo eomma ini dengan baik baik ya! Awas jika Jungwoo terluka sedikit pun! Akan eomma penggal kepalamu!"

"Loh eomma! Jaehyun apa Jungwoo sih anak eomma! Jungwoo lihat tuh, eomma ku lebih menyayangimu daripada ku sekarang"

"A-ah, tidak eomma hanya bercanda kok Jaehyun"

6 BULAN | JAEWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang