Jungwoo sedang sibuk mengemas pakaiannya di dalam kamar miliknya setelah mereka mendarat di Korea tadi. Sekarang udah malam, tubuh Jungwoo merasa lelah sekali. Dia segera memberesin pakaian yang dibawanya ke Bali ke dalam bakul pakain kotor untuk dibasuh pada besok pagi. Setelah meminum obatnya, Jungwoo naik ke kasurnya untuk melelapkan matanya. Tidak sampai 2 menit dia menutup matanya, sebuah ketokan terdengar di pintu biliknya. Jungwoo menyimak selimutnya dan membuka pintu kamarnya. Terlihat Jaehyun berdiri di hadapan kamarnya.
"Jaehyun? Belum tidur? Apa ada yang kamu ingin ku bantu?"
"Eum, bolehkah aku tidur bersamamu malam ini? Badan ku ngerasa ngak enak"
"Eoh? Kamu sakit?!"
Jungwoo melekapkan telapak tangannya di jidat Jaehyun dan benar ianya terasa panas.
"Astaga! Kamu demam Jaehyun?! Ayo masuk!"
Jungwoo memimpin tangan suaminya ke arah kasurnya dan membaringkannya di sana. Setelah menyelimuti Jaehyun, Jungwoo berniat keluar untuk mengambil obat dan air dingin untuk membasahkan sedikit tubuh Jaehyun namun Jaehyun mencekat lengan istrinya."Kamu mau ke mana sayang? Temenin aku aja di sini"
"Aku mau ambil air dingin untuk mu sebentar. Oh kamu juga harus makan sedikit ya sebelum makan obatnya. Kamu istirahat dulu ya Jaehyun"
Jaehyun mengangguk lemah. Dia melihat punggung istrinya keluar dari kamar tersebut. Jaehyun tersenyum senang. Sebenarnya dia sih ngak apa apa kok, hanya demam sedikit tapi hanya saja ia menjadikan alasan itu agar bisa dekat dekatan sama istrinya lagi.
Lebih kurang 20 menit, Jungwoo kembali ke kamar dengan membawa nampan berisi obat dan bubur yang masih panas panas. Jungwoo keluar kembali untuk mengambil air dingin dan handuk untuk membasahkan tubuh suaminya. Dia membantu Jaehyun untuk duduk bersandar di kepala kasur.
"Ayo makan Jaehyun. Ini aku udah maskin bubur untuk mu. Maaf ya hanya bubur ayam dan wortel sahaja. Di kulkas bahannya ngak ada. Besok aku akan ke mini market untuk membeli"
"Ngak papa. Tapi tanganku lemah sekali. Boleh kamu suapin untukku?"
"Eum baiklah"
Jungwoo menyendokkan bubur dan meniup nya seketika untuk menghilangkan panasnya, tidak mahu lidah suaminya melecur akibat bubur yang panas itu. Jaehyun hanya menatap sayang istrinya yang tampak sangat berhati hati menyuapinya makan. Ah begini rasanya dijaga oleh istri sendiri apabila sakit ya?
Jungwoo menyuap Jaehyun makan sehingga habis dan seterusnya membantunya untuk meminum obat. Setelah selesai, Jungwoo mengambil air dingin tadi lalu direndamkan handuk di dalam air itu.
"Eum Jaehyun, eum aku buka sedikit ya piyama mu. Aku ingin mengelap tubuhmu agar panasnya berkurangan"
Jaehyun hanya mengangguk. Wajah Jungwoo terasa memanas ketika jari jemari lentiknya membuka kancing piyama suaminya satu persatu sehingga piyama itu terbuka memaparkan tubuh bidang sang suami. Jungwoo mengambil handuk itu dan memerah sisa sisa airnya dan mulai mengelap tubuh suaminya perlahan lahan. Setelah siap di bahagian tubuh, Jungwoo mengelap lengan serta area leher suaminya. Dia mengambil handuk kecil lain lalu membasahkannya dan diletakkan di atas dahi suaminya perlahan. Jaehyun sembari tadi tidak melepaskan pandangannya dari istri cantiknya itu.
"Udah siap. Sekarang kamu tidur ya. Aku ingin kembali ke dapur menyimpan piring ini dan membuang air ini"
"Jaehyun? Kenapa kamu ngak tidur lagi? Sekarang udah lewat kok. Besok kamu harus ke kantor kan?"
"Aku nungguin kamu kembali ke kamar"
"Astaga, kenapa harus tunguin aku? Aku udah bilang tidur aja dulu tadi hmm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
6 BULAN | JAEWOO
Fanfiction"Selamat pagi lily putih ku"- JJH Tidak egoiskah jika dirimu yang serba kekurangan dan takdir Tuhan yang tidak mengizinkan dirimu berlama lama di dunia ini menginginkan untuk tetap bertahan sedangkan pasanganmu berhak mendapatkan seseorang yang jauh...