SEBELAS

285 35 0
                                    

Jungwoo bersiap siap setelah sarapan untuk ke appointmentnya bersama dokter Yuta siang ini. Ya, dia hanya bersarapan seorang diri karna setelah kejadian kemarin Jaehyun ngak pulang ke rumah. Setelah mengemas piring piring di dapur Jungwoo bangkit mengambil tas kecilnya dan melilitkan syal nya di leher. Walau sekarang masih belum masuk musim dingin, tetapi Jungwoo harus memakai syal karna dia tidak mahu jika dokter itu ternampak bekas kebiruan di lehernya akibat cekikan Jaehyun semalam. Setelah membaiki penampilannya, Jungwoo keluar dari rumah dan menguncinya. Setelah memesan taksi, dia masuk ke dalam taksi itu dan segera dibawa oleh pemandu taksi menuju ke rumah sakit.



"Selamat pagi dokter Yuta"

"Selamat pagi Jungwoo. Silakan duduk"

"Jungwoo kamu baik baik aja?"

"Saya kan sakit dok. Gimana mau baik baik aja. Haha tidak saya hanya bercanda. Iya seperti yang dokter lihat, saya baik baik aja"

"Bukan, itu kenapa sudut bibir mu bengkak?"

"Ah-eum ini, kemarin saya tergesa gesa mengemas rumah, lalu tertabrak hujung meja ketika mengelapnya, iya"

"Apa bisa saya percaya omongan mu?"

"Iy-iya tentu saja dokter. Kenapa saya harus berbohong kan?"

"Terus kenapa dirimu memakai syal? Padahal sekarang masih belum winter Jungwoo"

"Ah, itu karna eum aa, saya hanya terasa ingin memakainya. Itu sahaja"

"Lepas?"

"Ha?"

"Lepaskan syal mu itu Jungwoo"

"Loh, ke-kenapa? Ngak mau"

Yuta bangkit dari duduknya dan mendekati Jungwoo dan segera melepaskan syal itu dari lehernya. Masing masing terkejut seketika. Yuta terkejut karna melihat tanda kebiruan yang sangat panjang di leher Jungwoo seperti bekas jari jari. Jungwoo pula terkejut karna tindakan Yuta yang dengan tiba tiba melepaskan syalnya begitu sahaja.

"Jungwoo! Ini kenapa?! Kenapa ada tanda kebiruan di situ?!" Yuta mendekat di leher Jungwoo dan menyentuhnya pelan. Jungwoo meringis seketika.

"Aah!"

"Kamu kenapa Jungwoo?! Ayo beritahu saya! Ngak mungkin kamu tertabrak meja sekaligus tertabrak meja di lehermu kan? Ini bukan kesan tabrakan Jungwoo, ini kesan cekikan"

"Ah itu-itu"

"Pasti ini ulah si brengsek Jaehyun itu kan? Kenapa Jungwoo?! Apa yang Jaehyun lakukan padamu?!"

"Ah tidak apa apa dok-"

"Bohong!"

Jungwoo terkejut karna Yuta membentaknya dengan sangat keras. Dia menunduk dan mulai terisak.

"J-Jungwoo saya minta maaf. Saya ngak punya niat mau membentak mu. Hanya saja, jika kamu berkata jujur kepadaku. Katakan padaku yang sebenarnya Jungwoo, apa yang Jaehyun telah lakukan padamu hm?" Yuta berjongkok menyamakan kedudukannya dengan Jungwoo dan meraih perlahan tangan Jungwoo ke dalam genggamannya. Jungwoo sedikit menarik tangannya terlebih dahulu tapi dengan cepat Yuta menarik kembali tangan kurus milik gadis itu dan memandangnya lekat. Mata indah itu masih setia mengalirkan bulir bulir air mata.

"Saya-itu salah saya dokter. Saya ngak menurut perintahnya seperti yang Jaehyun katakan. Saya yang membuatnya marah dok"

"Kamu membuatnya marah seperti apa Jungwoo? Walaupun dirimu membuatnya marah, tapi Jaehyun tidak seharusnya bertindak seperti ini padamu Jungwoo. Ini merupakan keganasan rumah tangga Jungwoo. Pasti dia mencekik mu dan menampar mu bukan? Saya ini dokter Jungwoo. Kamu ngak boleh bohong sama saya. Saya tahu membedakan yang mana satu luka tertabrak yang sebetulnya dan yang mana satu luka akibat dicekik Jungwoo"

6 BULAN | JAEWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang