EMPATBELAS

266 36 11
                                    

(Ini kayak di flashback ketika pagi setelah Jaehyun berangkat ke kantor tadi ya)



Setibanya Jaehyun di kantor, para karyawannya menunduk hormat ketika dirinya lalu di hadapan mereka. Jaehyun sama sekali tidak mengubris kata kata selamat pagi yang dilontarkan kepadanya bahkah sekedar senyum kembali ke karyawannya sahaja tidak. Jaehyun memang terkenal dengan sikapnya yang angkuh dan dingin. Oleh karna itu para karyawannya di kantor sangat takut kepadanya. Jaehyun membuka pintu ruangannya dan memandang bakul sampah yang terletak di tepi pintu masuk dalam ruangannya. Jaehyun mengambil bekal makanan yang berisi sandwich buatan Jungwoo tadi dan membuangnya ke dalam bakul sampah itu.

"Sampah!"

Setelahnya Jaehyun berjalan mendekati meja kerjanya dan melabuhkan pantatnya di atas kerusi mewah berukuran besar itu dan terus membuka berkas berkas pekerjaannya. Entah mengapa moodnya sedikit buruk hari ini. Bahkan sarapan buatan Jungwoo yang biasanya ia makan sehingga habis pun dibuangnya ke dalam bakul sampah begitu sahaja.








————————————————————
Seperti biasa ketika jam makan siang akan tiba, pacarnya Nara pasti akan menghubunginya untuk makan siang bersama ataupun Nara sendiri akan datang ke kantor Jaehyun untuk berangkat bersamanya nanti. Dan seperti hari ini, ketika jam siang makan siang akan tiba dalam 30 menit lagi, kelibat Nara sudah kelihatan di kantor Jaehyun. Dia seperti biasa akan masuk begitu sahaja tanpa mengetuk pintu Jaehyun terlebih dahulu.

"Sayang~ aku merindukan mu~"

"Nara, kita hari hari kok ketemu, masa kamu masih merindui ku hmm?"

"Iya, aku merindukan untuk pergi libur bersamamu Jaehyun~ ayolah dirimu kan terlalu sibuk setelah menikah. Kita bahkan tidak pernah sekali pun pergi liburan bersama setelah itu."

"Ya mau bagaimana sih, aku sih agak kesusahan jika ingin pergi libur lama lama jauh jauh sayang. Aku takut eomma sama appa ku curiga. Lagipula jika ku mengatakan aku harus ke luar negeri atas urusan kerja, pasti eomma sama appaku menyuruhku untuk membawa istri sialan ku itu bersama"

"Ah! Balik balik istrimu terus! Aku merasa diabaikan sekarang"

"Bukan begitu loh sayang, tapi iya mau gimana lagi kan. Ayolah bersabar ini udah sebulan lebih kok pernikahan ku dengannya. Masa kamu tidak bisa menunggu lagi 5 bulan hmm?"

"Hmm ya sudahla, akan ku tunggu masa nya tiba nanti. Sayang~ aku rindu padamu~"

"Kau merindukan ku apa tubuhku hmm?"

"Ah~ Jaehyun~"

Jaehyun segera mencuri kecupan di bibir tebal beroleskan lipstick merah milik Nara yang berada di dalam pangkuannya dan terus mencumbunya ganas. Nara juga tidak diam, dia mulai melepas jasnya Jaehyun dan melingkarkan kedua kakinya di pinggang Jaehyun.



"Kak, beneran ini tidak mau Sungchan hantarnya ke ruangan hyungnya dulu?"

"Iya ngak papa, Sungchan tunggu saja di mobil bersama Eric dan Jeno ya. Kalo kakak tidak tahu arahnya di mana, akan kakak tanya kan kepada karyawan karyawan di situ. Tolong jagakan mereka berdua sebentar ya Chan. Kak Jungwoo hanya sebentar kok, hanya mau nganterin ini aja"

"Baiklah kak. Hati hati ya. Sungchan tunggu kak Jungwoo di sini ya"

"Eum"

Jungwoo berjalan masuk ke perusahan milik mertuanya dan suaminya itu. Dia merasa kagum melihat bangunan tersebut begitu besar dan mewah. Dirinya merasa kecil seketika dan merasakan bahawa dirinya tidak layak bersanding dengan Jaehyun yang jelas jelas merupakan orang ternama dan amat disegani. Jungwoo menyanyakan ruangannya Jaehyun kepada salah seorang karyawan di sana. Setelah di beritahu di mana letaknya ruangan Jaehyun, Jungwoo segera ke sana dan berhenti di hadapan ruangan yang tertulis nama "JUNG JAEHYUN" di pintu kaca itu. Jungwoo membuka pintu tersebut setelah mendengar kata "masuk" oleh orang di dalam sana setelah mengetuk pintu kaca itu terlebih dahulu. Jungwoo mematung di hadapan muka pintu ruangan tersebut setelah melihat adengan panas di hadapannya. Kedua mata indahnya seketika terasa memanas. Suaminya bersama gadis lain sedang berciuman panas di hadapannya.

6 BULAN | JAEWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang