DUAPULUHLIMA

307 35 8
                                    

"Sayang, nanti makan siangnya, bisa ngak kamu masakin sup rumpai laut hmm?" Jaehyun memeluk tubuh mungil istrinya dari belakang yang sedang memvakum kediaman mereka setelah Jaehyun siap bersarapan.

"Eoh Jaehyun, udah ingin berangkat ke kantor? Iya bisa kok. Nanti aku bikinin buat kamu"

"Makasih sayang" Jaehyun mengeratkan pelukannya dan mencium aroma harum favoritenya di leher sang istri.

"Jaehyun, lepasin ih. Aku ingin memvakum lantai Jaehyun. Udah ke kantor sana. Nanti telat gimana?"

Jaehyun membalikkan badan istrinya. Jungwoo merangkulkan lengannya di leher suaminya dan tersenyum lembut memandang lekat ke dalam manik hitam itu.

"Kenapa hmm?"

"Kamu cantik Jungwoo. Aku menyayangi mu sayang. Jangan sesekali meninggalkan ku hmm?"

Jungwoo hanya tersenyum kecut.

"Iya, ngak kok. Kamu kan suamiku. Udah, ke kantor sana ya. Pulang nanti aku masakin sup rumpai laut spesial buat mu"

"Iya, baiklah. Aku berangkat dulu ya"

Cupp

"Nah, udah ku beri ciuman kan. Gih. Hati hati ya suamiku"

Jaehyun tersenyum lalu mencium kembali kening dan bibir Jungwoo.









————————————————————
Jungwoo sedang sibuk di dapur memasak sup rumpai laut permintaan suaminya. Setelah di rasakan supnya udah matang, Jungwoo menutup api kompor itu dan menyendok sedikit supnya untuk dicipi rasanya.

Namun baru sahaja Jungwoo ingin mencicipinya, bau dari sup itu membuatnya mual. Jungwoo segera berlari ke toilet berdekatan di dapur.

Dan lagi, ia memuntahkan kembali segala makanan yang dimakannya pagi tadi. Kedua tangan Jungwoo bergetaran. Tubuhnya terasa lemah sekali. Jungwoo kembali memuntahkan isi perotnya.

Setelah merasa sedikit baikan, Jungwoo bangun dan menyuci mukanya.

Jungwoo berjalan perlahan keluar dari toilet sambil berpegang di pintu. Setelah kakinya melangkah keluar dari toilet, kepalanya mulai pusing dan tidak sempat untuk berpaut, tubuh Jungwoo ambruk di hadapan toilet. Perlahan pandangannya mulai kabur dan ia pingsan di sana.









————————————————————
Jaehyun yang bersiap siap untuk pulang makan siang di rumahnya mendengus sebal melihat layar ponselnya lagi lagi berdering memaparkan seseorang yang tidak ingin ia bicara buat masa ini menelefonnya. Udah 3 kali pemanggil itu menelefonnya. Mau tidak mahu Jaehyun harus mengamgkat panggilan itu.

"Jaehyun! Kok lambat sekali angkat call nya?! Aku udah menelefon mu berkali kali tahu?"

"Maaf, aku lagi sibuk tadi. Eum ini baru selesai rapat. Mengapa kau menelefon ku Nara?"

"Jaehyun~ aku pengen makan sushi di resto baru itu. Tidak jauh kok. Hanya dekat di rumah ku sahaja. Jemput ku ya? Kita makan bareng"

"Maaf Nara, aku ngak bisa. Eum aku ada janji sama a-appa ku. Iya dia menyuruhku makan bareng  bersamanya setelah ini"

"Kamu itu sering memberikan alasan Jaehyun! Semalam dirimu bilang makan bareng teman mu! Hari ini appa mu pula?! Sebenarnya kamu ingin menghindar dari ku iya kan?"

"Ngak Nara, aku benar. Appa ku meminta aku ke rumah nya setelah ini. Tolong ngerti aku Nara"

"Sudahlah Jaehyun! Aku muak mendengar omongan mu! Kau melayaniku seperti sampah, baru baru ini kamu sering sering mampir ke rumah ku namun setelahnya kau mencampakkan aku begitu sahaja!"

6 BULAN | JAEWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang