TUJUHBELAS

319 46 28
                                    

[JAEHYUN POV]

"Iya sayang, aku lagi jalan ke kamarku"

"Iya, malem besok aku pulang ke Korea"

"Iya iya, nanti kita ketemu ya"

"Aku tutup ya, capek. Ingin tidur"

"Tumben kamu menanyakan soalnya. Tidak, aku tidak tahu"

"Baiklah. Selamat malam sayang."

Jaehyun menutup panggilan daripada kekasihnya itu dan membuka pintu kamarnya. Aneh. Kok gelap sekali.

Jaehyun membuka lampu di kamarnya dan tidak melihat sosok Jungwoo di sana. Sialan. Berani beraninya dia mengingkari arahannya. Tunggu sahaja jika nanti dia pulang. Jaehyun menghembaskan badannya di kasur dan melihat jam di tangannya, 12:13.

"Kemana saja dia selewat ini? Apa bertemu pria sialan tadi. Tch. Udahlah aku ngak peduli. Better aku tidur aja"

Jaehyun cuba melelapkan matanya namun dia tidak bisa. Dia terus terusan berpaling paling di atas kasur. Kenapa hatinya berasa tidak enak ya? Sekarang udah hampir jam 12:30 malam, kok Jungwoo masih tidak kembali ke kamar?

"Sialan! Ke mana saja gadis itu? Menyusahkan sekali!"

Jaehyun segera bangkit dan bergegas keluar untuk mencari istrinya. Jaehyun berkeliling area di hotel namun nihil. Ketika kakinya ingin memutar kembali ke kamarnya, satu kilatan yang terpencar di atas lantai menarik atensinya. Jaehyun menunduk untuk mengambil benda tersebut.

"Ini kan kalungnya Jungwoo. Mengapa bisa ada di sini?"

Jaehyun melangkah cepat mencari keberadaan Jungwoo. Dia yakin Jungwoo pasti berada tidak jauh dari situ.

Jaehyun mendengar samar samar suara seperti orang meminta tolong? Tapi suara itu semakin lama semakin perlahan dan yang anehnya semakin dia mendekat semakin kencang bunyi suara anjing menyalak. Jaehyun tiba di area kolam yang terdapat di hotel itu. Dia heran kenapa ada seekor anak anjing yang sedang menyalak kencang di samping kolam itu. Dan suara meminta tolong tadi tidak lagi kedengaran. Jaehyun segera mendekat ke arah anak anjing bewarna kecoklatan itu dan matanya membola melihat sesosok gadis yang sangat dikenalinya telah tenggelam di dasar kolam itu.

"Jungwoo!" Jaehyun segera terjun ke kolam dan berenang ke dasar kolam, mengangkat Jungwoo ke atas dan membaringkannya di samping kolam itu. Wajah dan tubuh istrinya kelihata pucat dan membiru.

"Jung-Jungwoo bangun! Bangun Jungwoo!"

Jaehyun menepuk nepuk pipi istrinya berkali kali namun tubuh Jungwoo tidak bergerak seinci pun.

"Jungwoo! S-sayang! Ayo bangun! Jangan bikin aku begini! Bangun Jung Jungwoo!"

Jaehyun mencuba untuk menekan nekan dada istrinya pula namun hasilnya sama. Jaehyun mendekatkan wajahnya ke wajah sang istri untuk melakukan CPR. Jaehyun menyalurkan hembusan nafas mulut nya ke mulut Jungwoo dan kembali menekan nekan dadanya.

"Ayo Jungwoo, bangun! Aku harus bangun!"

"Jungwoo aku mohon bangun!"

Jaehyun kembali melakukan CPR ke mulut Jungwoo. Tanpa disadari dia matanya mulai basah. Bibirnya bergetar hebat menuntun nama istrinya.

"Jungwoo! Ayo bangun! Aku sudah bilang akan memberimu pelajarankan jika aku pulang nanti dirimu tidak ada di kamar! Aku menarik kembali perkataan ku asalkan kau ingin bangun!"

"Sayang, aku mohon~ ja-jangan tinggalkan aku. Hiks- Jungwoo!"

Air mata mulai turun dengan laju dipelupuk matanya. Jaehyun sudah lelah. Istrinya tidak mahu bangun.

6 BULAN | JAEWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang