(Sebelumnya aku ingin bilang di chapter ini ada unsur 🔞, bagi yang berumur dibawah itu atau berasa tidak selesa, silakan di skip. Terima kasih dan maaf jika ada yang terkurang- Rea)
"Jungwoo setelah ini kamu sibuk ngak?"
"Ngak kok dokter, kenapa?"
"Ayo saya traktir kamu di cafe dulu nya kamu bekerja. Lagi pengen makan red velvet cake nya"
"Ah bisa kok dokter, tapi ngak usah ditraktir, saya nemenim dokter aja ke sana deh"
"Ngak papa, lagian kamu kok yang nyaranin saya cake nya. Sekalian aja saya traktir kamu ya karna sudi nemenin saya ke sana"
"Ya udah deh kalo dokter bilang kayak gitu"
"Ayo Jungwoo"
———————————————————————
"Ah! Jungwoo bentar ya, saya ketinggalan dompet di dalam mobil. Kamu tunggu di sini sebentar ya""Ah ngak papa dokter, saya ke sana dulu aja sekalian ingin ngobrol sebentar sama teman sekerja saya"
"Ah baiklah, nanti saya menyusul ya"
"Iya"
Di saat Jungwoo ingin menyebrang jalan, baru sahaja dua langkah kakinya menyebrang, sebuah motor yang terpakir di tepian jalan mula melaju ke arahnya. Nasib Jungwoo agak baik karna dia sempat mengelak daripada ditabrak oleh motor tersebut namun dirinya yang mengelak daripada motor itu membuatkan tubuhnya jatuh ke tanah dan menyebabkan lengan serta kakinya luka sehingga berdarah. Yuta yang berdiri tidak jauh daripada Jungwoo kembali berlari ke arahnya semula.
"Jungwoo! Kamu tidak apa apa?!"
"Ahs! Ti-tidak dokter. Untung saja aku sempat memgelak tadi"
"Apa apaan motor tadi itu?! Saya merasa ia sengaja melaju ke arahmu Jungwoo"
"Ah, eum saya tidak pasti dokter. Soalnya sebelum saya menyebrang saya udah merasa jalan ini aman kok. Tapi dengan tiba tiba sahaja saat saya menyebrang, motor itu tiba tiba datang ke arah saya"
"Aku merasa pasti ada seseorang yang merancangkan ini. Udah lah, mendingan kita ke rumah sakit kembali untuk merawat lukamu"
"Ngak perlu kok dokter. Ini hanya sedikit. Aku ingin langsung ke rumah aja"
"Tapi lengan dan kakimu luka Jungwoo"
"Ngak papa dokter beneran"
"Baiklah, jika begitu aku akan menghantarmu ke rumah mu sahaja"
"Eum terima kasih dokter"
Yuta memapah lengan Jungwoo dan membantu nya berdiri sembari berjalan menuju ke mobilnya semula. Setelah dipakaikan seatbelt di tubuh Jungwoo, Yuta menancapkan gas dan melaju menuju ke kediaman Jaehyun dan Jungwoo itu.
————————————————————
Setelah tiba di hadapan rumah Jungwoo, Yuta membantu Jungwoo untuk berjalan masuk ke dalam. Setelah membuka pintunya, Jungwoo terkejut melihat sosok Jaehyun yang menatapnya tajam, sedang duduk di atas sofa di ruang tamu mereka. Jaehyun berjalan ke arah Jungwoo dan Yuta dan merentap lengan Jungwoo kasar dari pegangan Yuta. Jungwoo meringis karna Jaehyun mencengkam kuat di lengan di mana luka nya tadi."Jae-Jaehyun kapan ka-kamu pulang? Ahs, s-sakit Jaehyun"
"Oh ternyata selama kepergian ku ke Busan, ini yang kamu lakukan di belakang ku iya?! Pergi dengan laki laki lain ya?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
6 BULAN | JAEWOO
Fanfiction"Selamat pagi lily putih ku"- JJH Tidak egoiskah jika dirimu yang serba kekurangan dan takdir Tuhan yang tidak mengizinkan dirimu berlama lama di dunia ini menginginkan untuk tetap bertahan sedangkan pasanganmu berhak mendapatkan seseorang yang jauh...