"Aduh, kok zippernya tinggi sekali?"
Jungwoo yang bersiap siap ingin masuk ke kamar mandi untuk mandi setelah seharian berada di majlis pernikahannya struggle untuk melepaskan zipper gaunnya yang terletak di belakang. Mau minta pertolongan Jaehyun? Ah tidak tidak. Lebih baik ia rela mandi bersama gaunnya saja daripada harus meminta pertolongan Jaehyun. Lagipula Jaehyun sedang tidak berada di dalam kamar ketika itu.
Sedang Jungwoo yang masih berusaha untuk membuka zipper gaunnya, pintu kamarnya, ehem kamar mereka itu terbuka menampilkan sosok laki laki yang sudah sah menjadi suaminya. Jungwoo tidak mempedulikan sosok Jaehyun yang sedang memperhatikan gerak geri Jungwoo itu. Jungwoo masih setia berdiri di hadapan cermin, berusaha menggapai zipper gaunnya di belakang. Perlahan Jaehyun mendekat ke belakang Jungwoo dan menyelakkan rambut Jungwoo ke hadapan. Jungwoo tentu saja terkejut dengan perlakuan Jaehyun dan segera membalikkan badannya.
"K-kamu ngapain!"
"Ngak usah banyak ngomong. Kamu mau mandi kan? Jadi ya udah aku bantuin aja! Aku juga pengen mandi setelahnya"
Jaehyun dengan tangkas membalikkan kembali badan Jungwoo menghadap ke belakang dan dengan satu tarikan menarik zippernya Jungwoo sehingga sebatas pinggang.
"Ya!"
"Berisik amat lo! Pikir gue mau lihat tubuh lo gitu? Tch. Melihat wajah lo sahaja gue ngak mau. Sudah sana mandi! Gue mau mandi seterusnya!"
Jungwoo bergegas mengambil handuk dan pakaiannya di dalam lemari dan segera masuk ke dalam kamar mandi.
"Cantik juga. Tch"
"Jaehyun, Jaehyun.. bangunn.."
"Apaan sih?! Gue capek tau!"
"Tadi kamu bilang kan mau mandi, udah sana mandi. Eomma juga ajak untuk bergabung makan malam"
"Tch! Merepotkan! Ke tepi!"
Jungwoo menatap tubuh suaminya itu yang hilang di balik pintu kamar mandi dengan pandangan sayunya. Apa Jaehyun ngak bisa bicara baik baik samanya?
————————————————————
"Jaehyun, kamu yakin besok udah mau membawa Jungwoo tinggal bersama di mansion mu? Apa tidak terlalu cepatkah? Ah, eomma masih rindu untuk bersama sama bicara dengan Jungwoo""Iya eomma, Jaehyun sama Jungwoo udah sepakat untuk tinggal di mansion milik Jaehyun besok juga. Kalo eomma berasa rindu sama Jungwoo, nanti eomma juga bisa sering kemari ke mansion kita kok"
"Hmm ya sudahla jika begitu"
"Ayo lanjutkan makannya. Setelah itu segera ke kamar ya kamu berdua"
"Iya loh, Sungchan ngak sabar mau punya keponakan"
Jungwoo yang mendengar tuturan adik iparnya itu tersedak makanannya. Dengan siap siaga Jaehyun segera mengambil gelas yang berisi air di hadapan Jungwoo lalu menghulurkan kepadanya dan menepuk nepuk lembut punggung Jungwoo.
"Makanya makan perlahan lahan dong sayang. Ayam ini ngak bakal lari kok"
"Ah iy- iya maaf"
"Kamu juga Sungchan, bicaranya jangan tolol amat. Gimana jika istriku mati tersedak hah?"
"Iyaa, Sungchan minta maaf, lagipula eomma sama appa juga pasti ngak sabar kan mau punya cucu. Iya kan eomma appa?"
"Sungchan udah udah. Kasihan sama kakakmu. Tapi katamu ada benarnya juga kok"
Eomma dan appa Jaehyun ketawa bersama sedangkan Jungwoo hanya mengangguk kaku. Ah dia ngak suka pembicaraan tentang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
6 BULAN | JAEWOO
Fanfiction"Selamat pagi lily putih ku"- JJH Tidak egoiskah jika dirimu yang serba kekurangan dan takdir Tuhan yang tidak mengizinkan dirimu berlama lama di dunia ini menginginkan untuk tetap bertahan sedangkan pasanganmu berhak mendapatkan seseorang yang jauh...