LIMABELAS

322 37 4
                                    

Sedang Jaehyun berkutat dengan berkas berkasnya di atas meja ruangannya, ponsel miliknya yang berada di atas meja berdering. Jaehyun melihat sekilas nama pemanggil di telefon itu dan menghela nafasnya kasar.

"Mau apa dia menelepon aku?"

Jaehyun segera menggeser tombol hijau ke kanan.

"Apaan sih?!"

"Aa itu eum Jaehyun, kamu bisa pulang awal ngak hari ini? Karna eomma sama appa mau makan malam di rumah kita"

"Loh ada apa? Hmm baiklah. Jungwoo"

"Ya Jaehyun?"

"Eum itu pakaian mu bawa masuk ke kamar aku"

"Eoh? Tapi kena"

"Kamu ini tolol apa bego sih? Mau rahasia kita ketahuan gitu? Kalo eomma sama appanya tiba tiba mau melihat kamar kita gimana?"

"Aaa, baiklah. Makasih ya Jae"

Panggilan itu diputus sepihak oleh Jaehyun. Dia melihat jam di ponsel miliknya. Sudah jam 5 sore. Dia harus segera menyiapkan tugasannya yang tidak seberapa banyak itu segera dan langsung pulang ke rumah.








————————————————————
"Masak apa lo?"

"Astaga! Kamu bikin aku kaget aja Jaehyun. Aku eum hanya memasak makanan yang ringkas ringkas aja kok. Karna eomma sudah memberitahu agak telat tadi, jadi aku ngak punya banyak waktu buat masak yang banyak. Ngak papa kan?"

"Terserah kamu deh. Apa pakaian mu udah di taro di kamarku?"

"Eum sudah kok"

"Hmm"

Jaehyun setelahnya pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri dan memberesin segala benda yang baginya harus diberesin.








————————————————————
Setelah acara makan malamnya selesai, (rea ngeskip deh ya pokoknya ngak tau malu bilang apa wkwkw) orang tua Jaehyun, Jaehyun dan Jungwoo duduk di ruangan tamu sambil berbicara. Jaehyun yang duduk di sebelah Jungwoo itu tidak mau melepaskan genggaman tanggannya di pinggang ramping istrinya dan pergelangan tangannya. Jangan salah sangka, Jaehyun hanya berbuat begitu karna ingin menunjukkan bahawa hubungannya dengan Jungwoo layaknya seperti hubungan pasangan suami istri yang lainnya walaupun Jungwoo agak sedikit selesa dengan perlakuan Jaehyun itu, jantungnya terus aja berdegup kencang dan aroma parfum Jaehyun yang kuat itu menusuk hidungnya.

"Jaehyun sebenarnya kedatangan kami kemari ingin memberikan sesuatu untuk kalian"

"Sesuatu?"

"Iya. Kamu udah memenangi tender itu kan? Dan sekarang jadual mu sudah tidak begitu sibukkan? Jadi eomma sama appa sudah membelikan tiket honeymoon buat mu dan istrimu. Kasihan Jungwoo itu terus sahaja di rumah kan? Jadi kali ini bawalah dia ke Bali. Maaf karna setelah kalian berumah tangga sudah satu bulan lebih baru kami memberikan hadiah ini buat kalian. Itu karna appa juga tidak mau mengganggu urusan kantor mu Jaehyun, appa mau kamu memenangi tendernya. Dan appa tidak salah meletakkan harapan padamu. Kamu memang bisa diandalkan"

Jaehyun dan Jungwoo yang duduk bersebelahan seketika menegang. Mereka aja bicaranya ngak, hanya ketika keperluan sahaja, dan kini mereka harus honeymoon bersama? Oh Tuhan bencana apakah ini. Gimana mereka harus berjalan dan hidup bersama nantinya. Dan Jungwoo. Dia kan ngak pernah ke luar negara. Gimana bisa dia harus menguruskan hidupnya sendiri di sana?

"Aa- appa sama eomma ngak perlu repot repot kok. K-kami tidak mengapa kok tidak berhoneymoon. Benar kan sayang?"

"Ah, iy-iya benar kata Jaehyun. Jungwoo juga tidak terlalu suka berjalan jalan. Jungwoo lebih senang di rumah saja kok"

6 BULAN | JAEWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang