"Tetaplah berdoa meski semua orang menertawakan doa mu."
Warning typo bertebaran!
Syaima merasakan pengap dari ujung kaki hingga lehernya, menggerakan sebagian tubuhnya ia menyadari bahwa badannya terbungkus oleh pelukan seseorang.
Menoleh sedikit ke samping sebuah wajah tampan bersandar ke padanya membuat syaima ingin berteriak sekencang-kencangnya, namun tertahan ketika ia menyadari bahwa ini adalah alex.
Kepala pria yang bersandar pada bahunya membuat syaima nampak dengan jelas melihat kontur wajahnya. Syaima tidak bisa memungkiri bahwa alex sangatlah tampan, ketika tertidur seperti ini tidak akan ada yang mengira bahwa dia adalah seorang gangster yang terkenal, ia terlihat seperti anak lugu yang sedang tertidur.
Bulu mata nya yang panjang sesekali bergerak saat mata nya tertutup, alis tebal nya terajut saat keningnya berkerut tanpa sadar, ini semua menambah daya tariknya. Melihat lebih dalam ke arah alex, syaima berfikir sejenak, seandainya kelopak mata itu terbuka maka manik biru yang selalu menatap nya tajam akan bersinar dengan kedinginan.
Entah mengapa syaima menyukai bola mata itu, ia ingin selalu tercermin di manik biru nya kala dia menatapnya. Ada sebuah perasaan yang mengatakan bahwa hanya dia perempuan yang bisa memasuki manik indah itu.
"Astagfirullah." menggeleng pelan, syaima menampar fikirannya sendiri.
Mengabaikan semuanya, ia memilih untuk membangunkan pria yang mendekapnya sangat kua ini.
"Alex." ia memanggilnya namun tidak ada jawaban.
"Alex?" memanggil sekali lagi, kali ini dengan suara sedikit tinggi berharap pria di sampingmya mendengar.
"Hm." Alex akhirnya berdehem pelan, namun kelopak mata nya masih tertutup menolak untuk terbuka.
"Lepaskan!" syaima tidak bisa terus menerus dalam posisi seperti ini, ia sudah tidak dingin dan malah membuatnya sangat pengap.
Syaima melihat bahwa tidak ada jawaban dari alex membuat nya memasang wajah muram. Apakah pria ini pura-pura tertidur atau dia sangat kelelahan karena merawatnya.
Dahinya berkerut dalam saat menatap alex. Menarik nafas sekali lagi dan berkata dengan nada yang sedikit tinggi. "Lepaskan!" ia mendorong dada alex mencoba melepaskan diri. Namun semuanya sia-sia karena pria ini malah semakin mengeratkan pelukannya.
"Tidak tau terimakasih!" Alex akhirnya berkata dan mengeluarkan kalimat sarkastisnya yang membuat syaima langsung terdiam.Berfikir kembali bahwa sepanjang malam ia tidak sadarkan diri dan keesokannya ia merasa sehat kembali, mungkin alex benar-benar merawatnya. Memang sangat tidak pantas jika dia memarahi pria ini.
"Terimakasih." syaima berkata pelan. Alex tidak menjawab namun ia mendengarnya dan masih menolak membuka matanya.
Melihat alex sengaja mempermainnya membuat syaima merasa jengkel, pria ini membantunya menyelamatkan hidupnya tadi malam, namun sekarang ia mencoba membunuhnya.
Syaima kembali bergerak untuk lepas dari alex. "Jika anda tidak melepaskan, maka saya akan berteriak!" mendengar kalimat mengancam syaima, alex tiba-tiba membuka mata birunya.
Dengan dingin ia menatap langsung ke mata perempuan di pelukannya.
Syaima yang tiba-tiba ditatap agak tergagap saat ia berkata. "Ada apa?" ia takut menatap balik ke arah alex. Pria ini ketika membuka matanya seperti menyimpan seribu emosi yang misterius, sangat tidak mengerti mengapa ia selalu mempunyai emosi yang berubah-ubah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuhan, Kembalikan Alexnya || (TERBIT)
RomanceNOVEL TELAH TERBIT!!! kadang perbedaan itu bisa menyatukan , seperti hal nya kisah seorang muslimah dengan seorang mafia kejam, psycopat, dingin , serta tatapan tajamnya yang siap membuat orang mati seketika jika melihat nya. ================= "y...