02. tabrakan

10.7K 598 6
                                    

"jika kamu merasa rapuh , masih ada lantai untuk bersujud.
Jika kamu merasa tak ada lagi tempat curhat, masih ada Allah yang siap mendengarkan isi hati mu"

Warning! typo bertebaran.

Malam yang indah, malam ini rembulan bersinar lebih terang dari pada biasanya, suara hewan malam menghiasi pendengaran seorang gadis cantik berkerudung merah yang tengah duduk di pelataran rumah nya sembari melantunkan sholawat kepada junjungan mulia yaitu nabi Muhammad SAW.

"Kamu nggak masuk nak? udah malam loh besok kan kamu kuliah." ujar wanita tua renta berjalan menghampiri gadis cantik itu.

Gadis itu berbalik, matanya menatap penuh kasih sayang terhadap wanita tua di depannya. "Nanti aja nek, syaima masih pengen disini, nenek belum tidur?" ia bertanya nya lembut.

Neneknya menggeleng. "Belum, tadinya nenek mau masuk kamar, terus ngeliat kamu diluar sendirian, jadi nenek samperin kamu." jawab wanita tua yang sudah dari dulu mengasuhnya dan memberikan kasih sayangnya.

Syaima mengangguk. "Yaudah, nenek tidur duluan aja, nanti syaima nyusul, syaima masih betah disini nek." syaima menatap kearah neneknya sembari tersenyum.

"Kalau gitu nenek masuk dulu yah, inget, jangan malam-malam banget tidurnya!" ucap sang nenek dan diangguki oleh syaima.

Wanita tua renta yang biasanya di panggil nenek oleh syaima adalah sosok penyayang, maka tak heran jika ia Sangat menyayangi cucu nya ini, bahkan jika ia harus berkorban nyawa demi cucu satu-satunya ini, tanpa berfikir dua kali,  akan ia lakukan.

🍁🍁🍁

Dua mobil terlihat sedang melaju dijalan aspal tanpa ada pengendara lain selain mobil mereka, mobil hitam dan mobil merah yang pasti dengan merk ternama itu saling menancap kan gas nya melaju membelah jalanan lurus.

Mobil merah melaju mendahului mobil hitam dengan kecepatan super hingga sampai pada garis finish.

Terlihat segerombolan orang menantikan siapa pemenang pada malam ini.

Suara riuh mengisi pemandangan malam ini, yang terlihat jelas pemenang nya pemilik mobil lamborgini berwarna merah. Ia turun dari mobilnya, langkah kakinya disambut para wanita yang berpakain terbuka, namun tak ada yang berani mendekat kearahnya.

Sampai pada akhirnya sang musuh juga sampai di garis finish.

"Masih ingin menantang?" pria itu tersenyum dingin.

Pria didepannya bertepuk tangan. "Saya akui anda memang hebat, silahkan ambil mobil saya sebagaimana kesepakatan kita, bahwa yang kalah akan memberikan mobilnya.", kata seorang pria enteng. Ia mengenakan balutan kaos berwarna merah dengan jaket kulit cokelat yang ia kena kan dan sekaligus menjadi musuh dalam balapan ini.

Pria berwajah tampan melirik nya dengan dingin. "Tidak usah repot tuan Karsana hameed, kebetulan dirumah saya tidak dapat memuat mobil-mobil murahan." katanya sambil melangkah pergi, meninggalkan pria yang diketahui bernama karsa, teman masa kecil alex yang sekarang ia benci, tapi mungkin tidak sepenuhnya.

"Seperti nya anda salah orang jika ingin bermain main dengan saya!" ucap karsa remeh yang sontak menghentikan langkah alex.

Alex membalikan badan menghadap karsa. Matanya menatap nya dalam, karsa dapat merasakan perubahan wajah alex yang semula datar menjadi merah padam pertanda kemarahan telah muncul, ia tau bahwa ia telah memancing emosi alex

"Harus nya saya yang mengatakan itu!" alex berdecih kecil.

Karsa kemudian mendekat kearah alex. "Anda tau alex, saya adalah pemegang saham terbesar di salah satu perusahaan ternama di arab saudi dan pemilik perusahaan terbesar di indonesia, walaupun setelah perusahaan anda, jadi tidak memungkinkan bagi saya untuk tak bisa melawan anda kan?" karsa melemparkan kata-katanya sambil tersenyum sinis.

Tuhan, Kembalikan Alexnya || (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang