"Serahkan segalanya kepada Allah, sesungguhnya Allah maha kuasa atas diri kita."
Warning typo bertebaran!
Syaima tak menjawab alex, ia mengalihkan pandangannya ke bawah tangga dimana ia akan jatuh, itu sangat tinggi dan ujung dari masing-masing anak tangga sangat runcing, tidak bisa dipungkiri jika alex tidak menolongnya maka sekarang ia sudah berada di rumah sakit.
Syaima mengehela nafas pelan, ia menyadari bahwa pria di dekatnya ini terlihat marah, apakah dia mengkhawatirkan nya?
Tepat ketika ia hendak mengucapkan kata terimakasih, perkataan alex selanjutnya langsung menampar dirinya.
"Jika anda ingin mati, maka saya bisa membantu anda dengan cepat!" kalimat alex sangat dingin, ketika berbicara ia melepaskan syaima dan dengan sengaja mendorong tubuh nya menjauh.
Syaima tersentak kaget, ia bereaksi dengan cepat dan tidak membiarkan alex mencoba membunuhnya.
Ia memilih mengalungkan tangannya ke leher putih pria ini, mereka dekat satu sama lain. Dengan posisi seperti ini jika dia jatuh maka alex juga akan jatuh dengannya. Ia tidak keberatan jika hari ini harus mati asalkan pria jahat ini juga ikut bersamanya.
"Anda tidak waras!" Syaima merasakan dirinya benar-benar marah, pria ini akan membunuhnya jika ia tidak berpegangan dengannya.
Sangat heran mengapa pria ini tidak mempunyai kata-kata yang baik untuk bicara dengannya seperti pasangan-pasangan yang selalu ia lihat.
Mendengus pelan ia menahan dirinya untuk berdebat dengan alex, ia salah mengira bahwa pria itu mengkhawatirkan hidupnya.
Alex yang melihat syaima sedikit panik saat ia melepaskannya membuat nya ingin mengetuk dahinya, betapa bodoh wanita ini berfikir bahwa ia akan dengan serius membunuhnya.
Wanita ini bagian dari hidupnya, jika ia kehilangan setengah dari kehidupannya maka ia lebih memilih untuk menghilangkan hidupnya juga.
Namun satu hal yang sangat disayangkan, bahwa alex tidak menyadari peran syaima bukan hanya bagian dari hidupnya, tapi telah mengakar menjadi separuh dari jiwanya.
Keheningan terjadi sesaat di antara mereka, syaima akhirnya ingat bahwa tujuan awalnya menemukan alex untuk biacara serius dengan nya.
Ia melupakan kejadian saat alex ingin membunuhnya, toh ini bukan pertama kali pria itu ingin membunuhnya.
Tidak ada jarak di antara mereka dan ketika syaima mendongak, hidungnya yang runcing bersentuhan dengan hidung lurus alex saat pria ini juga menatap ke wajahnya.
Syaima tergagap, ia belum pernah sedekat ini, namun ia terus memberanikan menatap manik biru didepannya dan berkata dengan serius. "Sekali lagi alex, saya ingin bicara!"
Alex terdiam, saat syaima berbicara ia bisa merasakan nafas hangat di wajahnya, jantung nya lantas berpacu dengan cepat.
Disaat dekat seperti ini ia menemukan bahwa wajah wanita di pelukannya sangat lah cantik. Wanita ini beberapa kali terlihat marah hingga membuat wajah dan pipinya terlihat merah.
Ia merasakan dorongan kuat untuk mencium pipi nya. Tapi saat ini tidak tepat, ia yakin setelah ia mencium nya maka wanita keras kepala dipelukanya akan menjauh dan berlari darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuhan, Kembalikan Alexnya || (TERBIT)
RomanceNOVEL TELAH TERBIT!!! kadang perbedaan itu bisa menyatukan , seperti hal nya kisah seorang muslimah dengan seorang mafia kejam, psycopat, dingin , serta tatapan tajamnya yang siap membuat orang mati seketika jika melihat nya. ================= "y...