42. Pelukan alex

1.7K 228 79
                                    

"Allah will give you to the best"

Warning typo bertebaran!

Menjelang malam sebuah mobil hitam memasuki halaman rumah, lalu terparkir indah di tempatnya. Seorang pria tampan dengan setelan jas turun dari mobil.

Berjalan dengan langkah tegas memasuki rumah, namun langkahnya terhenti Di teras tepat di depan pintu.

Matanya memandang rumah kecil di samping, pekarangan nya sunyi seperti tidak ada penghuninya.

Ia mengarahkan langkahnya ke tempat tersebut.

Alex seakan berjalan tanpa suara, ia berhenti kembali di depan pintu. Ia menajamkan pendengarannya, mencoba mendengar aktifitas apa yang di lakukan wanita itu didalam, namun tidak ada sama sekali suara.

Apa wanita itu tidur? Atau dia mencoba kabur lagi?

Dahi alex berkerut, jika hal itu terjadi maka ia benar-benar akan marah.

Ia berdiri lama tanpa mencoba mengetuk dan membuka pintu.

Sampai akhirnya suara perempuan menyapa hangat di telinganya.

"Cari apa?" syaima bertanya dari arah belakang.

Alex terdiam, ia membalik diri berhadapan dengan syaima, perempuan itu terlihat sangat sumringah, tidak tau apa yang habis ia lakukan.

"Tidak ada." ia menjawab singkat.

Syaima menaikan satu alisnya. "Lalu mengapa anda disini?"

"Karena saya ingin!"

Syaima menghela nafas ringan, sangat salah jika menanyakan terlalu detail apa yang di lakukan pria ini.

"Kalau begitu anda bisa minggir, saya ingin masuk ke dalam."

"Anda mengusir saya?" alex menatapnya dingin.

Syaima menggeleng pelan. "Tidak, hanya saja bagaimana saya lewat jika anda berdiri di situ."

Alex melihat kebawah dimana ia berdiri. Lalu menatap kembali gadis didepannya. Dan dengan langkah tegas, ia berjalan pergi menuju rumahnya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

Syaima mengangkat satu alisnya, pria itu pergi begitu saja seakan dia benar-benar mengusirnya.

Waktu begitu cepat berlalu, melipat sejadahnya setelah sholat isya, syaima menahan perutnya yang berbunyi sambil duduk di kursi.

Sebelum bertemu alex di depan pekarangan, dia sedang membantu bi arta dan bi arti memasak di dapur, setelah selesai, kedua bibi itu menyuruh nya untuk kembali sebelum alex datang.

Mereka mengatakan akan mengantarkan makanannya dan berjanji makan bersama masakan hasil olahan mereka. Awalnya syaima menolak, tapi kedua bibi itu bersikeras.

Namun, sampai sekarang tidak ada muncul tanda-tanda kedua bibi itu.

Syaima tersenyum meremehkan, berfikir kembali disaat alex pergi tanpa sepatah katapun ternyata ada hal buruk yang akan di lakukannya. Dia sudah menduga bahwa pasti tuan rumah di sebelah lah yang melarang kedua bibi itu kesini.

Tuhan, Kembalikan Alexnya || (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang