47. Alex menemukan jawabannya.

1.1K 170 8
                                    

"Sesungguhnya kami telah menciptakan mereka dalam bentuk sebaik baiknya"

Warning typo bertebaran!

Alex mendengus jijik saat mengingat drik masuk tanpa mengetuk, jika ia terlambat bergerak, sudah di pastikan bawahannya akan melihat sesuatu yang tidak harus di lihatnya.

Apakah ia terlalu melonggarkan nya hingga bawahannya begitu berani?

Ia berfikir harus mendisiplinkannya kembali. Hatinya berkeinginan kuat untuk mengeluarkan mata bawahannya dari tempat nya jika ia sempat melihat kaki istrinya.

Drik yang saat ini berjalan sedikit linglung setelah mendengar raungan tuannya. Ia tidak mengetahui apa yang difikirkan alex. Jika ia tau maka ia akan menangis sambil meminta maaf siang malam pada tuaannya dan bersumpah bahwa dia benar-benar tidak melihat apapun.

Jejak emosi terlihat dimata syaima, ia juga kaget akan nasibnya kerika drik masuk, namun alex mendekap kakinya membuat hatinya menghangat saat melihat sekilas kepanikan dimatanya.

Sebenarnya pria ini tidak begitu jahat, untuk saat ini berada didekat alex membuatnya aman.

Alex menengok ke arah syaima yang tiba-tiba memalingkan wajah darinya. Sedari tadi ia merasakan tatapan intens dari orang disebelahnya.

"Apa masih sakit?" ia menurunkan kakinya perlahan.

Syaima menggeleng. "Tidak, hanya nyeri sedikit saya tidak akan terganggu dengan ini." ia berdiri dan hendak pergi, namun tangannya di cekat oleh alex.

"Kemana?" pria ini menatap langsung ke matanya.

"Kembali bekerja." syaima menjawab singkat.

Alex tak menjawab, ia diam-diam melepaskannya dan membiarkan syaima pergi. Ia menatap pintu dimana wanita itu keluar.

Bertepatan dengan itu drik kembali masuk, melihat tuannya menatap muram ke arahnya membuat nya bergidik.

"Katakan!" nada alex rendah, ia berdiri dari sofa dan membelakangi drik melilhat jalanan di bawah sana melalui kaca kantor.

"Tuan, arza ini kinerjanya sangat bagus untuk perusahaan, sangat di sayangkan jika dia dipindah." drik berusaha memahami maksud tuannya dengan memindahkan salah satu karyawan terbaik disini. Walau ia sudah lama bersama dengan alex tapi tetap saja fikirannya tuannya tidak dapat di tebak.

Seperti sekarang, ia tidak pernah menyangka bahwa alex akan menikahi seorang wanita dalam hidupnya, dan terlebih lagi bahwa wanita itu adalah keturunan husain yang harus ia bunuh untuk menunaikan janji pamannya.

"Saya bisa mendapatkan seribu orang seperti dia." alex mengangkat sudut bibirnya samar, ia tidak perduli jika harus kehilangan satu karyawan seperti itu. Ia lebih takut kehilangan wanita nya.

"Jika dia tidak ingin pindah, pastikan hidup nya sengsara dari sekarang!" lanjutnya lagi.

Drik meneguk saliva nya. Mendongak melihat pria kokoh yang berdiri disana, dengan wajah dingin ia mengeluarkan sebuah ancaman, ia mengerti tuannya tidak pernah main-main. Semesta sangat kasihan terhdapat pria yang bernama arza, apa yang ia lakukan sehingga tuannya memperhatikan hidupnya.

Tuhan, Kembalikan Alexnya || (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang