Peraturan lapak Fey:
•Tekan vote sebelum membaca✅
•Wajib komen yang banyak✅Terima kasih & selamat membaca!
***
Dua belas tahun yang lalu.
"Puas-puasin aja dulu pacaran sama cowok lain sebelum lo dijodohin sama Dikta." Sepupunya yang bernama Melani terkikik lepas.
Delapan tahun yang lalu.
"Lo sengaja, kan, cari pacar yang nama depannya D biar kalau pakai kalung inisial nggak bikin geger orang rumah?" Sahabat segilanya mulai mencium taktik cerdas Iren.
"Gue jenius bukan?"
Joy berdecak takjub. "Ya, gue akui itu."
***
"Mau buat perjanjian pranikah nggak?" tanya Iren pada Dikta.
"Nggak perlu."
Undangan pernikahan mereka sudah tersebar luas, bisa dibilang kurang dari tiga puluh hari lagi mereka akan sah menjadi suami istri.
"Kenapa? Kamu benar-benar mau serius sama pernikahan kita?"
"Pertanyaan macam apa itu?" Dikta yang awalnya duduk lurus kini sedikit memiringkan pinggang agar bisa menatap Iren dengan pas.
"Siapa tahu kamu mau cerai sebulan setelah kita menikah."
"Kenapa kamu ngomong gitu?"
"Aku udah punya pacar, kami udah enam tahun pacaran, tapi kamu tahu, kan, alurnya seperti apa?"
"Ya, Mami Tamara udah telanjur pengin aku yang jadi menantunya."
Iren mengangguk membenarkan. "Yaa, demi harta warisan juga. Lumayan buat masa depan."
"Kurang lebih, aku juga setuju dijodohkan karena itu."
Lantas, keduanya tersenyum miris akan keputusan bodoh yang telah mereka ambil. Bodoh karena menyepelekan urusan hati demi harta dan takhta.
Bagi mereka yang memiliki derajat yang hampir setara, perjodohan merupakan hal yang biasa terjadi demi menyatukan dua aset besar yang bisa dikelola oleh pasangan yang berasal dari keturunan yang sama-sama sudah memiliki bayangan akan dunia bisnis sebelum terjun langsung.
"Aku nggak peduli kalaupun kamu juga udah punya pacar. Seorang Dikta, cowok hits waktu SMA dulu nggak mungkin jomblo, kan? Ketua OSIS aja bisa dia pacarin," puji Irene terang-terangan.
Dikta bahkan hampir lupa bahwa saat SMA dulu, mereka selalu satu kelas. Lebih tepatnya, ia dan Iren sudah satu sekolah sejak masih SD karena para orang tua mereka merupakan sahabat dekat, persahabatan yang berangkat dari janji sepasang mantan kekasih yang berniat menjodohkan anak mereka kelak jika lahir di rentang usia yang berdekatan dan jenis kelamin yang berbeda.
"Ya, aku juga punya pacar." Dikta menunduk dalam. "Cuma udah putus."
Iren mendesah menahan emosi. "Ya, berarti kamu jomblo, lah, Dik. Ajak balikan, dong, biar kita imbang, aku nggak mau dosa sendirian."
"Iren sialan."
Luar biasa. Dikta serasa ingin meninju udara di sekitar.
"Kamu nggak masalah, kan, semisal aku masih berhubungan sama ... yaa, itulah? Kamu juga bebas kalau mau main sama cewek lain, entah jalan, nge-room, terserah kamu. Asal kamu ngebebasin aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Berpisah Itu Mudah (Tamat)
Romance(FOLLOW AUTHOR SEBELUM MEMBACA! BEBERAPA PART DIPRIVATE SECARA ACAK) "𝑩𝒂𝒈𝒂𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒋𝒊𝒌𝒂 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒕𝒂𝒌 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒑𝒊𝒔𝒂𝒉?" Celaka dua belas karena Dikta dan Iren harus terjebak dalam pernikahan yang tak mereka inginkan. Cinta tak...