"Alvin bakal tanding sama anak SMA sebelah. Mau nonton gak?" Tanya Reva.
"Kata siapa? Kok gue gak tahu!" Ucap Syafiah sedikit tak terima menjadi orang yang tak tahu apa yang akan dilakukan oleh Do'i nya.
"Serius gak tahu? Lupa kali. Gue kan udah bilang kemarin." Ucap Vini.
"Oh ya?" Syafiah memiringkan kepalanya mencoba mengingat.
"Jadi mau ikut nonton gak?" Tanya Reva.
"MAU lAH MASA GAK MAU." Seru Syafiah antusias, "yakali do'i tanding gak gue support."
Dengan begitunya, Syafiah sampai lupa untuk mengabari dahulu pada ketiga kakaknya, dan langsung pergi bersama teman-teman nya untuk pergi menonton pertandingan.
"Alvin, Alvin, Alvin."
Seruan nama Alvin terus terdengar oleh suporter dari SMA nya, Syafiah sendiri tak kalah keras menyerukan nama Alvin dengan semangat. Ditengah-tengah keramaian dilapangan yang menjadi tempat pertandingan, Syafiah berusaha untuk mengabari ketiga kakaknya, namun ponselnya yang mati membuatnya mengedikan kedua bahunya tak acuh, dan kembali fokus menonton pertandingan. Mungkin nanti ia akan mengabari ketiga kakaknya, jika pertandingan sudah selesai.
Pertandingan Selesai dan dimenangkan oleh Tim Alvin, tentu itu menjadi kebanggaan untuk nama SMA mereka.
"Syafiah, mau ikut ke cafe gak?" Ajak Vini.
"Ngapain?"
"Rayain kemenangan. Anak-anak pada mau ke cafe. Dan tentu aja, Alvin and the gengs pasti ikut juga ada disana. Gimana, mau gak?"
"Oke gue ikut!" Ucap Syafiah semangat.
Semua orang menikmati perayaan kecil-kecilan yang mereka adakan di salah satu cafe. Syafiah sendiri diam-diam memperhatikan gerak gerik Alvin yang tengah mengobrol dengan teman-temannya.
"Alvin ganteng ya," ucap Syafiah dengan mata berbinar.
"Jangan diliatin terus. Meleleh entar lo," balas Reva.
"Telat. Gue udah melebur," jawab Syafiah.
"Hahaha," kedua temannya Syafiah menertawakan.
Syafiah hanya diam, memandangi Alvin dari kejauhan, dimana mejanya dan meja Alvin terhalang oleh beberapa meja. Tangan Syafiah mengaduk-aduk minuman yang dipesannya, dan tanpa diduga, Alvin menoleh padanya secara tiba-tiba hingga membuat pandangan mereka bertemu. Untuk sesaat Syafiah terpaku ditempat, detak jantung yang seperti akan berhenti membuatnya susah bernapas.
"Gila Alvin lihat gue..." Jerit Syafiah tertahan, setelah Alvin kembali menatap ke arah teman-temannya.
"Ciee ... Ciee ..." Suara Vini dan Reva bersahutan menggoda Syafiah yang tengah merunduk malu.
Waktu terus berjalan, begitupun dengan perayaan kecil-kecilan yang dilakukan kini sudah berakhir karna hari sudah berganti malam, maka satu persatu, semua anak-anak dari SMA nya, mulai pergi untuk pulang. Termasuk Syafiah.
"Fi lo pulang sama siapa?" Tanya Reva.
"Udah minta jemput sama kakak Lo kan?" Tanya Vini.
"Aduh," Syafiah terdiam, ia lupa belum mengabari keluarganya, bahkan sekarang sudah malam, mungkin mereka akan menghawatirkan dirinya yang belum pulang.
Syafiah membuka mulutnya hendak berkata, namun senggolan Reva yang mendadak, langsung membukanya terdiam kembali dan menoleh menatap Reva bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pilihan Abi°END°
Poetry"Cinta itu belajar untuk menerima, apa yang sudah diberikan pada kita, terima saja. Mungkin itu yang terbaik dari yang terbaik, setidaknya kita sudah menerima" Aisha Alfiah. **** "Cinta tak perlu batasan, tapi cinta memerlukan waktu, juga proses yan...