°36• 🥀END🥀

305 22 9
                                    

Menunggu untuk satu tahun ...

Dua tahun ...

Tiga tahun ...

Empat tahun ...

Lima tahun ...

Dan seperti yang sudah Uminya bilang, Syafiah boleh menikah disaat usianya sudah menginjak dua puluh empat tahun, dan bertepatan dengan itu, ia sudah lulus menjadi sarjana kedokteran. Syafiah sudah menyandang gelar S1, juga gelar sebagai istri dari seorang Gus Subhan yang sudah menjadi seorang Dokter, plus penerus pondok pesantren.

Hal yang sederhana, namun begitu bermakna. Tidak mudah bagi Syafiah menunggu selama lima tahun untuk kelulusannya menjadi sarjana dokter. Ia telah melewati masa-masa sulit dimana ia merasa ingin menyerah dengan kuliahnya.

Namun disisi lain, ada Gus subhan yang berulang kali memotivasinya, agar terus lanjut dan tidak menyerah keluar begitu saja.

Setelah ini, Syafiah dibawa ke pesantren oleh Gus subhan. Ia kini tinggal dirumah pusat bersamanya. Menjadi salah satu guru ngaji bagi santriwati, dan seorang dokter dirumah sakit tak jauh dari daerah pesantren.

Menjadi seorang istri dari seorang Gus Subhan, putra Kyai besar pemilik pesantren, membuat statusnya berganti, dan banyak yang memanggilnya dengan sebutan Ning Syafiah. Hubungan Syafiah dengan Ning Amirah, yaitu kakak perempuan Gus subhan berjalan dengan baik, keduanya mampu membangun hubungan adik kakak dengan sewajarnya. Mungkin karna, Syafiah yang sekarang sudah beranjak dan tumbuh menjadi seorang wanita dewasa.

Hasbi.

Laki-laki itu sudah menikah dengan seorang perempuan yang berasal dari Jakarta. Tak lain adalah sahabat Syafiah sendiri, dia adalah Vini. Sedangkan Alvin, laki-laki yang pernah menjadi crushh semasa SMA nya itu, kini juga sudah menikah dengan Nazma.

Oh ayolah. Mengapa Dunia sesempit itu?

Bukankah takdir memang tidak bisa diduga? Siapapun bisa menjadi apapun. Dan siapapun juga bisa berjodoh dengan siapapun.

Hari raya idul Fitri, memang selalu menjadi tempat berkumpulnya semua anggota keluarga besar. Seperti itu pula, keadaan di rumah Abi Asyad.

Keempat putrinya hadir berkumpul dirumah, begitupun dengan pasangan mereka.

Mungkin yang berbeda dan menjadikannya sangat ramai adalah, kehadiran anak-anak kecil diantara mereka.

Fajar. Putra pertama dari pasangan Aisha dan Hamzah, usianya sudah menginjak empat tahun. Dan Hasya, putri keduanya yang kini baru berumur tiga bulan.

Untuk Abhian dan Yasinta sendiri juga sudah mempunyai seorang putri yang bernama Sabrina, berusia tiga tahun.

Dan untuk Pasangan Dhirar dan Fatimah sudah memiliki dua anak, yaitu Dira dan Dara. Mereka kembar. Usianya sekarang sudah menginjak lima tahun. Mereka berdua sangat lucu.

Beda lagi dengan Pasangan terakhir, Syafiah belum memiliki seorang anak. Mungkin karna mereka juga baru menikah beberapa bulan lalu, dan masih dalam proses. Gus Subhan sendiri tidak menuntutnya untuk segera mempunyai anak.

Alangkah ramainya kini rumah Abi Asyad, dipenuhi dengan keempat putri dan keempat menantunya, juga cucu-cucu nya yang sedang bermain membuat suasana menjadi tambah hangat.

Candaan dan obrolan mendominasi ruangan, semuanya saling senda gurau satu sama lain.

Mereka semua duduk berkumpul diruang tengah, dengan makanan kecil dan minuman yang tertera diatas dimeja.

Syafiah sendiri kini tengah menggendong seorang bayi perempuan, yaitu Asya, putri mbak Aisha. Dilihatnya bayi yang tengah mengisap jempolnya dengan lucu dan kulit yang masih kemerahan.

Jodoh Pilihan Abi°END°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang